Saturday 15 January 2011

Sebuah Pencerahan dari Zoe Pfizer January 15 at 2:47am (from : CERITA PA'CEK MA'CEK GOKIL & MOTIVASI)

Alkisah dari negeri seberang... Suatu ketika,hiduplah seorang pakcek2 yg BIJAK. Pada suatu hari, datanglah seorang anak muda yg bernama ZULFIKAR LUBIS yang sedang dirundung banyak masalah. Langkahnya gontai dengan raut muka yg suntuk banget'zzzz bahkan zulfikar itu tampak seperti orang gila, karena banyaknya masalah & beban dalam hidupnya.
Tanpa membuang waktu, anak muda itu menceritakan semua masalahnya kepada pakcek yg bijak itu. Pakcek benk, hanya mendengarkan dengan seksama. setelah mendengar curahan hati dari anak muda yg bernama zulfikar itu, Pakcek benk lalu mengambil segenggam garam, dan meminta anak muda itu untuk mengambil segelas air. Setelah itu, ditaburkannya garam itu ke dalam gelas, lalu diaduknya perlahan. “Coba minum ini dan katakan bagaimana rasanya…,” ujar pakcek benk. zulfikar pun meminumnya. “Wawww asin sekali cekk. Tenggorokannku rasanya seperti terbakar,” jawab zulfikar sambil meludah ke samping.

Pakcek benk tersenyum. Lalu ia mengajak zulfikar untuk berjalan ke tepi telaga di dalam hutan dekat tempat tinggalnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan dan akhirnya sampailah mereka ke tepi telaga yang tenang itu. Lalu pakcek benk kembali menaburkan segenggam garam ke dalam telaga itu. Lalu diaduknya dengan menggunakan kayu “Coba ambil air dari telaga ini dan minumlah!” kata pakcek benk. Anak muda yang bernama zulfikar itu pun meminumnya, pakcek benk berkata lagi, “Bagaimana rasanya..??” “Segar pakcek!” jawab zulfikar. “Apakah kamu merasakan garam di dalam air itu?” Tanya pakcek benk lagi. “Tidak!” jawab zulfikar

Dengan bijak, pakcek itu menepuk-nepuk punggung si zulfikar. Ia lalu mengajaknya duduk berhadap-hadapan, bersimpuh di samping telaga itu. “wahai Anak muda, dengarkanlah...!! Pahitnya kehidupan adalah layaknya segenggam garam, Jumlah dan rasa pahitnya sama.” “Tapi, kepahitan yg kita rasakan, akan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki. Kepahitan itu, akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkan segalanya. Itu semua akan tergantung pada hati kita. Jadi, saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan hidup, hanya ada satu hal yang bisa kamu lakukan. Lapangkanlah dadamu menerima semuanya. Luaskanlah hatimu untuk menampung semua kepahitan itu.”

Pakcek benk lalu kembali memberikan nasihat. “hatimu adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. hatimu adalah tempat kamu menampung segalanya. Jadi, janganlah jadikan hatimu itu seperti gelas. Buatlah hatimu laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan itu dan merubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan.”

Anak muda yg bernama zulfikar itu pun pulang dengan perasaan yang sudah agak tenang & tentram gak galau lagi. Setelah mendapat pencerahan dari pakcek yg bijak itu.

Nice Story dari seorang Zulfikar yang selalu menghibur dan menyemangati semua orang yang nge-add grupnya... Saluut... ^_^