Saturday 28 July 2012

Korupsi, Wartawan, Idealis, etc


Tadi ngomongin politik lagi. Suka greget sendiri kalau udah ngomongin politiknya Indonesia. Kalau saja tidak ada korupsi di negeri ini, mungkin kesejahteraan rakyat sudah terpenuhi. Dan lagi-lagi apa yang bisa ku perbuat untuk mencegah korupsi ini? Apa?

Sebelum kuliah lagi, aku sempat berkeinginan untuk menjadi wartawan. Daaaan, bertubi-tubi "serangan" menentang mentah-mentah keinginanku ini. 

1. Aku seorang perempuan
2. Wartawan itu pekerjaan keras
3. Wartawan itu pekerjaan penuh resiko
4. Wartawan itu pekerjaan yang tidak manusiawi

Haaah, apaan coba.. Orang yang kuharap dapat support dari beliau pun, ternyata menyarankan ku untuk tidak menyentuh sama sekali dunia wartawan tersebut, karena alasan nomor 4. 


Dan sekarang seolah menyesali hal ini. Karena tidak bebas berekspresi dan tidak tahu kemana musti mengadu. Melihat korupsi bertebaran kesan kemari. 

TEMAN, KORUPSI ITU SEBUAH KEJAHATAN, BUKAN SESUATU YANG PATUT DIBANGGAKAN... Na'udzubillah min dzalik... 

Perkenalan

Awal perkenalan, pertengahan perkenalan dan akankah ada akhir perkenalan??? Its mean perpisahan??? hm... Sedapat mungkin hindari sebuah perpisahan... *pengecualian untuk kematian.

Awal perkenalan, semua baik-baik saja. Semua terlihat tidak ada yang terganggu antara satu dengan yang lain. Pertengahan perkenalan ada beberapa yang mulai disukai dan mulai tidak diterima dengan baik. Dan saat ini, apakah harus aku nyatakan sebuah akhir dari perkenalan??? Di saat fakta sebenarnya telah terungkap dan sebenarnya ini bisa ditoleransi jika aku punya jiwa yang cukup besar untuk memahami setiap karakter manusia. Dan memang tidak ingin menyatakan sebuah akhir dari perkenalan. Karena mempunyai begitu banyak teman, mempunyai begitu banyak saudara baru itu sangat menyenangkan.

Tapi, dimana mereka saat ini??? Kenapa terasa begitu jauh wahai "saudara"ku???
Rabb... hamba tidak mau menyatakan "akhir perkenalan"...
Izinkan hamba menjadi orang yang bermanfaat dimanapun hamba berada Ya Rabb...



Sunday 15 July 2012

Ketemuan, Reunian, Seru-Seruan... ^_^ ^_^

14 Juli kemaren kita reunian. Reunian Biologi 05. Hihihihi, agak lebay sih kalau ini dibilang reunian. Soalnya cuma berempat ketemuannya. Tapi lumayan seruuu... Ketemuan sama Deo, Inyuk dan Cadut. Satu hal yang aku senang kalau jalan bareng mereka. Mereka "ga tau malu". hahay. Tapi "ga tau malu"-nya bukan berarti malu-maluin... Mereka cuek melakukan hal-hal baru, cuek untuk mencoba, cuek untuk melakukan sesuatu sesuai keinginan dan tidak malu bertanya. Tidak gengsi berlebihan. Hal ini yang tidak kutemukan selama jalan-jalan dengan teman kuliah S2. Mungkin karena kebanyakan mereka dengan background dokter kali ya, jadi kalau kemana-mana, bawaannya yang diutamakan adalah gengsi. Mo minta foto aja, aku dibilang narsis. Iya emang sih, aku narsis, tapi cara mengutarakan bahwa "aku seorang yang narsis" itu, seolah-olah "narsis" itu adalah pekerjaan yang memalukan sekali. Hew... +,+

Nevermind. Lain orang lain pula karakternya. Dan aku bersyukur pernah mengenal dan bergaul dengan berbagai banyak karakter teman-temanku...

Ok, mari lanjut cerita tentang reunian kecil-kecilan ini. Janjiannya jam 8 di shelter Balai Kota. Tapi, akunya, baru selesai mandi jam setengah 8. Hehe... Dibilang telat bangun juga ga sih. Malas bangun lebih tepatnya, soalnya semalam sebelum ketemuan, aku ngeprint-in skripsinya Ahmad, lima rangkap sampai jam 4 subuh. Lama, tambah lagi printernya kalau udah habis tinta, waktu diisi lagi, musti nunggu tintanya turun dulu, klo tetap diprint sementara tintanya belum turun, hasilnya malah putus-putus. Dan di tengah asyiknya ngeprint dengan si printer, jam 2-an mati lampu, jatuh sekring. Gondok!!! Soalnya kasusnya adalah jatuh sekring. Lampunya si ibu kos udah nyala, nah bagian atas dibiarkan mati. Alhasil, aku sms si ibu kos, bodo amat udah tidur apa belum, eh ternyata belum tidur, lampunya diidupin. Dan keesokan harinya, si ibu kos minta maaf lampunya mati dan ga balas sms, soalnya kehabisan pulsa, dan aku juga minta maaf karena ganggu si ibu malam-malam.. hehehehe :p

Selesai mandi, bukannya beres-beres, malah ngobrol sama si Ahmad, di bawah kosan. Hahay, gpp lah, sambil nemenin dia nungguin counter foto buka. Kalau ga ditungguin, nanggung kan dia balik ke kosan lagi, trus balik lagi dekat kosan opi buat ngambil foto-nya. Dan lagian Deo dan Inyuk adalah tipe orang penyabar dan ga suka ngomel kalau kelamaan nunggu. I know about them. Inilah satu hal yang juga tidak kudapatkan ketika bersama teman kuliah S2. Kalau janjian sama teman kuliah S2, kalau kita telat, minta maaf sekali pun, masih gondok dianya. Giliran dianya telat, ditanyain dimana, malah bermain kata di sms. Example, dia telat, aku sms. Jawabnya "otw..." Padahal baru otw ke kamar mandi... ckckckck... Kalau aku dengan teman Golex sih, kalau emang telat ya bilang telat, ga pake manipulasi keberadaan lewat sms... 

Ketemuan di Shelter Balai Kota. Akhirnya nyampai shelter sekitar jam 9-an. Kita langsung menuju Monas. Rute kita hari ini adalah PRJ. Sebelum ke PRJ, kita makan pagi dulu. Sambil makan cerita-cerita. Ceritanya tau ga apaan??? Politik!!! Hahahay, ternyata kita-kita emang udah pada berumur ya. Topik bahasannya udah ganti. Udah mulai cerita politik, ngomongin calon gubernur Jakarta dan visi misi cagub tersebut. 

Setelah makan, kita menuju ke halte pemberhantian Bus PRJ. Naik busnya, kirain udah mau jalan, ternyata lamaaaa banget, mana AC-nya ga diidupin lagi. "KAMPUAH"... Udah berangkatnya lama, pas jalan pun, nih bus lemooot banget. Ngesot!!! hihihihi, tapi tetap fun... Masih bisa ketawa-ketawa di bis bareng Inyuk dan Deo. 

Nyampe PRJ, kita nungguin Cadut, baru deh masuk ke PRJ. di PRJ, kita keliling-keliling. Deo ngeborong, Inyuk apalagi, Cadut tidak mau ketinggalan, apalagi aku... hehehehe :p
Kita muter-muter, benar-benar menikmati perjalanan. ^_^ ^_^

Selesai dari PRJ, Cadut pulang ke Bekasi, dan kita bertiga melanjutkan perjalanan ke Balai Sarbini. Pergi naik bus PRJ, pulang pun juga naik bus PRJ dunk, biar hemat... Naik bus PRJ GRATIS lhooo.. :D

Nyampe Monas, kita berjalan ke shelter busway.. Jalan kaki euy, setelah seharian juga jalan-jalan di PRJ, tapi tetap kuat aja nih kaki.. Dan tak lupa di depan gerbang Monas kita-kita foto-foto lagi. Nemu tempat bagus terus buat foto. Foto terus biar semangat... :D

Ada satu hal yang baru ku tahu ada di Jakarta. Waktu mau menyeberang, kita nunggunya lamaaa banget. Mana mobilnya pada ngebut-ngebut banget. Tapi ga kepikiran juga ada yang "tidak biasa" di penyeberangan tersebut. Kemudian berbicaralah tukang jualan minuman ke kita "Mas, kalau mau menyeberang, pencet tombol lampu merah-nya dulu"... Eng ing eng.. Ternyata kita menyeberang di jalan yang lurus (ga ada cabangnya sama sekali), makanya kalau mau menyeberang, kita musti pencet tombol lampu merah, biar lampunya merah, dan mobil berhenti dan kita bisa menyebrang jalan.. Hahahahahahha.. ngakak ampe di seberang... :D

Di Balai Sarbini, Deo ikutan donor darah. Ada acara donor darah dengan sponsor tupperware... Sambil nunggu Deo donor, kita muter-muter keliling-keliling nyari sepatu. Bagooos, Harganya muahal-muahal. Mending beli sepatu di Bukittinggi aja lah ntar.. hehehehe :p                 HEMAT BEIBH... :D

Selesai Deo donor, Deo dapet tupperware dan Baju Kaos. Tupperwarenya dikasih ke Inyuk, Baju Kaosnya dikasih ama aku.. hahay.. Lumayaan, Walau belum pernah donor darah, setidaknya ada baju berlambang donor darah.. hahahay. Abisnya mo donor darah, masalahnya di berat badan terus siiih, mana ni badan ga gemuk-gemuk.. Haw haw.. :|

Ok. Next, Maghrib datang, kita menuju lantai 7A, shalat. Pas mau naik lift, eh.. ketemu si Ahmad... Ahahahahaha, tapi ekspresi kita berdua kayak orang kenal baru beberapa hari. Cuma pertanyaan basa-basi dan jawaban alakadarnya. Udah. Gitu doang... Padahal tiap malam sebelum reunian kecil-kecilan ini kita pergi bareng terus.. :D

Habis shalat, kita nongkrong lagi. Nongkrongnya ini nih, "Baselo" di dekat lift di lantai 7A. Sambil Nge-charge Hp. Dan ketawa-ketiwi. Lepas banget... Alhamdulillah bahagianyaaa... ^_^ ^_^

Selesai ngakak di lesehan lantai 7A balai Sarbini, kita menuju daerah paling atas, "sky dining"-nya Balai Sarbini. Mencari tempat foto-foto yang enak. Ketemu!!! Dan mulai lah narsis dengan riangnya...

Ahahahahaha... Lain teman lain pula seru-serunya... Hm.. Semoga mendapatkan teman yang lebih banyak lagi buat seru-seruan.. Ajiiiib.. ^_^ ^_^


Friday 13 July 2012

Detik-Detik Terakhir

Hari Senin alhamdulillah akhirnya tinggal 3 hari lagi. Tapi, di detik-detik terakhir aku di Jakarta, seorang teman ngajakin putar-putar Jakarta dengan motornya. Niatnya sih, pengen ngerjain skripsinya, aku cuma nemenin dan bantuin menyemangati, bantuin nyusun-nyusun kertasnya dan sesekali berikan arahan tentang penggunaan komputer.

Malam pertama, diajakin ke McD salemba. For the first time melangkahkan kaki ke McD. *padahal McD ini deket dari kosan, tapi baru kesini sekarang. Hahay, namanya juga anak kos, hemat beibh... :p
Satu hal yang lucu menurut si teman... "Ncit, opi ga pake saus tomat ya..." ini perkataan ketika si teman ngisiin piring kita dengan saus sambal. Sebelum masuk aku sudah menyatakan kalau aku belum pernah sama sekali ke McD, untungnya dia ngerti, tapi kalau diingat lucu juga. "Ternyata memang benar opi belum pernah ke McD ya, di Mcd ga ada yang namanya saus tomat, emang di bukittinggi ga ada McD?" hihihihi... :p
Kita makan di lantai 2-nya. Nyaman. Tapi suara ketawa orang kedengaran dimana-mana. Senaaaang banget kayaknya, jadinya tuh si teman ga bisa mikir, jadi ngerjain skripsinya ogah-ogahan, dan akhirnya, narsisnya keluar, minta difoto. Cuape deeeh... +,+

Karena skripsi belum selesai, dilanjutkan hari esoknya. Berangkat sekitar jam 9-an, muter-muter nyari tempat yang asik buat belajar. Jauuuh banget muter-muternya, tuh anak juga linglung, nanya aku tentang tempat yang nyaman di Jakarta. Lha??? Mana aku tau.. hahay... :p
Muter-muter, eh aku liat Senayan City. Katanya teman kuliah sih, disana bagus. Dan kawasan elit ini pasti ada wifi-nya nih (ceritanya, kita nyari tempat nongkrong yang ada Wifi-nya. McDonald salemba ada wifi-nya. Username: mcdonald dan pw: cheeseburger *berlaku di McD manapun). Penasaran, aku bilang sama si teman. Eh, malah dia muter kesana. Baru jam 10- kurang (bayangkan muter-muter nyari tempat sampai se-jam-an, ckckckck), kita parkirnya di gedung sebelah, di STC (Senayan Trade Center), kata si teman sih takut parkiran di Senayan City-nya penuh, tapi aku rasa alasan paling utamanya adalah, parkiran di SenCi, muahal.. hihihihi.. Maybe.. :D

Setelah parkir, kita ke SenCi, ternyata belum buka, dan banyak orang yang menunggu di luar. Setelah buka, kita masuk, masih belum terlalu rame. Masih banyak toko yang belum buka. Jam 10, mall yang katanya paling "wah" itu belum buka. Yah, inilah Jakarta. Kalau di Bukittinggi, jam 10 ini udah pada jual beli tuh di pasar atas.. hehe :p

Tapi, ga heran juga sih mereka bukanya lama. Walau palingan mall ini hidup sampai jam 8 malam sekali pun, duit si penjual udah banyak kayaknya tuh. Mengapa??? karena barang-barang disana emang muahal-muahal. Ini kawasan orang kayanya nih. Banyak bule juga disini. Masuknya tertata rapi. Sebelum masuk, tas kita diperiksa kayak pemeriksaan di bandara, trus lift-nya juga pake petugas tinggi kurus rapi.. hehe :p 
Liat sana liat sini, nyari-nyari tempat yang ada Wifi-nya. LG (Lower Ground), ada sih yang pakai Wifi, tapi makannya cuma kue doang, dan perkiraanku harganya juga muahal tuh. Kita sempat searching sebelumnya, di SenCi, tempat yang ada wifinya dimana. Kata info mbah google, lantai 1 dan lantai 5. Alhasil, kita ke lantai 5, yang isinya foodcourt. Mumpung masih sepi, kita bebas memilih, muter-muter cari tempat wifi, ga ada yang punya tanda wifi. Akhirnya kelaperan, ya udah makan dulu aja. Kita pesan di salah satu counter makanan, nyari tempat duduk, makan dengan lahapnya. Nyam nyam.. Enak.. ^_^ ^_^

Karena masih sepi, mulailah belajar di tempat makan tersebut. nyari-nyari wifi, ternyata "Mie Tarik" lah yang memiliki gratisan ini. Sayangnya kita ga makan disini tadi. Ok, nevermind. Tadi sebelum masuk ke SenCi, si teman juga ngirimin pulsa 5000 ke nomorku, biar bisa internet-an seharian unlimited. Akhirnya kita ngandalin internetan di x-ray-ku aja.

Seru. tempatnya seru. Apalagi udah hampir jam 12-an, foodcourt udah pada rame. Aku lihat dandan-an mereka. glamour semua. Ciaaaah, mulai keder deh. Ah nevermind, its me... :D
Saat si teman sibuk dengan skripsi-nya, aku sibuk memperhatikan sekeliling. Berbagai macam karakter manusia. Tapi kesamaan dari mereka adalah, mereka orang yang hidup dengan ke-glamouran... Makanan disana lumayan, hm.. yaaah, tergolong untuk menengah ke atas lah. Aku mesan makanan yang paling murah. Dan yang paling murah itu adalah Rp. 15.000,-

Bayangkan saja. Jadi sempat terfikir. Harga sepatu mahal, baju ada yang berkisar ampe sejutaan, tas, makanan juga. Wah, di Jakarta emang butuh banyak duit kalau pengen coba semua yang glamour itu.. ckckckck :o

Zuhur datang, kita menuju ke musholla SenCi. Kirain bakalan sama dengan mall-mall yang lain, mushola di taruh di dekat parkiran. ternyata ga ding. Ini yang sangat luar biasanya, terpesona dan alhamdulillah, walau glamour mereka masih ingat Allah. Toilet bersih, tempat wudu bersih dan tempat shalatnya apalagi, bersih dan luas. Dan ketiga ruang itu ber-AC. Mukenanya ga tau ya, bersih atau ga, soalnya aku selalu bawa mukena kemana-mana, jadi ga sempat liat mukenanya bersih atau ga, tapi kayaknya bersih. Dan ter"unik"nya lagi, tidak hanya orang yang berjilbab yang shalat disini. Orang yang berpakaian seksi pun, ikut shalat. Hm... 

Setelah selesai shalat, skripsi juga belum selesai. Kita nyari tempat nongkrong yang lain. Dan pilihan jatuh di McCafe... McCafe ini adalah hm.. apa ya... tempat minum gitu deh, dan kayaknya masih ada hubungan sodara sama si McD.. :D

Minumannya bukan minuman keras gitu, minumannya coklat, dan tempatnya enak banget, terang, pemandangan indah kota Jakarta dengan gedung-gedung gede-nya, ada wifi, ada colokannya, dan ada teman yang bawel ngurusin skripsinya.. hihihihi :p

Waktu ashar telah masuk, skripsinya juga udah kelar, tinggal dikirim ke email pembimbing, dan kita shalat di dekat McCafe, toiletnya ga deh.. bersih, tapi ga bersih.. hahay.. apaan coba??? :p
Musholanya juga kecil... 

Ok, next. mencoba mengirim email ke pembimbing, susah amat. Tapi akhirnya bisa kok. Daaan, kabar bahagianya adalah si teman disuruh ke bandara besok untuk dapat tanda tangan acc dari pembimbingnya. Jam 9 pagi harus ada di terminal 2F. Dia terharu, ampe ingusan gitu nelp opi. *nangis bahagia.. cieee.. :D

Next trip. Abis subuh, aku langsung mandi. Dan setengah 6, si teman udah nyampe kosan. Ngeprint beberapa lembar skripsi yang belum sempat ke-print semalam. Daaaan, set set set, pasang jilbab kilat, pasang jaket kilat, seadanya, go to gambir station... Nyampe gambir kita naik damri ke bandara. Daaan, eng ing eeeeng... nyampe terminal 2F, cari tempat keberangkatan Garuda, daaan, aku ditraktir makan sama si teman di AW... setelah makan, si teman ngajak ke toilet dulu. Belum "nyetor" pagi kayaknya tuh. Aku juga butuh ke toilet, memperbaiki dandanan kilat yang walau masih rapi, tetap aja ga rapi.. hehehehe.. *bahasa mulai berbelit-belit :p

Abis nyetor, masih tersisa 1 jam untuk menunggu si dosen. Ternyata ga ada tempat duduk ya, di terminal 2F ini. Alhasil si teman ngajakin nongkrong di starbucks, sambil ngecharge hp juga, dia mesan minuman coklat juga. Dan narsisnya keluar lagi... hayyah.. +,+

Lagi-lagi disini ketemu dengan orang-orang berpenampilan glamour. namanya juga keberangkatan garuda. Orang di sekitar itu adalah orang-orang yang banyak duit euy. Waktu nongkrong di starbucks, kita sebelahan duduknya sama orang India. Logatnya itu lho, unik banget buat di dengar. Akhirnya aku nguping pembicaraan mereka. Riang banget... ^_^ ^_^

Oya, ada yang kelupaan. Waktu mo ke SenCi, kita muternya melewati daerah Menteng. Subhanallah.. disini kawasan orang glamour tinggal. Rumahnya bagus-bagus, daaan, suasananya asri banget. Sejuk, adem... "buat lari pagi kayaknya asik ke sini ya pi, coba aja Jakarta semua kayak gini" si temen ngajakin ngobrol, sambil tuh motor di pelan-in (biasanya ngebut nih), menikmati udara sejuk daerah Menteng. Tapi tetap aja, di depannya ada kali... Kali-nya ga sebau yang dekat kos-an sih, tapi udaranya masih terngiang-ngiang sesekali. Tapi daerah Menteng dengan ini aku nobatkan sebagai tempat perumahan terindah di Jakarta *ini berdasarkan penilaian dari daerah-daerah yang pernah aku kunjungi ya.. hehehehe :p

Selesai dari bandara, kita menuju kampusnya si teman. Trisakti. Overall, dimana-mana kampus sama aja. hehe :p
Tapi ada yang unik, keliatan pas mau keluar dari kampus tersebut. Parkirannya ada di LG, "kayak mall aja nih kampus" kata si teman, ntah niatnya memuji ntah mengeluh.. hahay :p

Kemudiaaan, aku diajakin menjemput surat ke kantor tempat penelitian si teman. Petrochina, daerah kuningan. Ampun dah, tepos nih pantat, jauuuh buanget, panas, ketemu lampu merah mulu, si teman muter-muter mulu (lupa jalan). Nyampai di gedung, ketemu sama si bapak yang baik banget di lantai 25. Untuk surat yang jadi cadangan kita, si bapak yang copy-in. Kalau aku dulu, cuma dikasih yang asli. mau di copy lagi buat sendiri mau ga, ya terserah. Baik banget ya.. Eh, pas dibilang sama si teman, dia malah narsis ga jelas.. "Ahmad kan manis pi, makanya si bapak baik sama ahmad" *gedubrak... +,+

Selesai urusan si teman semuanya, dan mari pulang. Pulangnya dia ngebut banget. haw haw... Aku pernah ngebut, tapi membawa motor selincah itu, dan pake lepas tangan segala dari rem dan gas, "takuik denai". Sering hampir keserempet. Satu hal yang jadi perhatian. Kita hampir keserempet dengan taksi. Taksi mewah gitu deh. Aku marahin si teman. "hati-hati bawa motornya nciiit, opi belum nikah...". Eh ternyata, setelah diliat, si supir taksi malah lagi sms-an.. hahay... "Bukan kita yang salah pi, tuh taksi, supirnya emang pada songong, ketahuan ma polisi kena tilang tuh... " Si teman malah sewot.. ahhay.. Iya deeh... +,+

Dan itulah perjalanan bersama si teman dalam 2,5 hari. Di saat-saat mau pisah, selalu saja ada kenangan manis. Dulu waktu mau pisah sama PQK, kita juga jalan-jalan terus. jadinya kangeeen banget sama PQK. Sekarang, ama si buncit dan Pak Adri. Tapi, kayaknya di rumah juga cuma bentar doang. hhh... Mudah-mudahan energi dan mental-nya bisa di charge hanya dengan waktu seminggu... 

Tapi ga tau deh. Pas nyampe Bukittinggi, takutnya malah ingat Jakarta, karena ada beberapa orang yang masih tinggal disini, teman-teman, Diana, mbak Hindun, Pak Steffy, Nanda, teman seru-seruan lainnya, dan dua cecunguk yang menghiasi hari-hari bete-ku menjadi bertambah bete kadang sampai panas tanganku buat nabokin mereka. Manusia emang ga pernah puas ya. Udah di Jakarta, ingetnya pulang, udah pulang, ingetnya Jakarta... Detik-detik terakhir sebelum pulang ke Bukittinggi. Ramadhan segera datang... :) :)