Wednesday 30 January 2013

Sebuah Arti "Panggilan"

Kalau ngomong sama seseorang, kita biasa menggunakan panggilan tertentu. hari ini tiba-tiba saja lagi whatsapp-an sama teman-teman "Golex", terlintas, mereka para cowok sering memanggil dirinya sendiri dengan pangggilan "wak" singkatan dari "awak" (minang languange). 

teman-teman cowok minangku yang lain juga sering menggunakan panggilan ke diri sendiri seperti itu. Tapi ada beberapa cowo yang memanggil dirinya dengan nama panggilannya masing-masing. Dan tidak hanya cowok minang saja yang menggunakan nama panggilan ke dirinya sendiri. Teman-teman cowokku dari luar minang juga ada yang sebut nama, sebagai panggilannya ke dirinya sendiri. 

Panggilan, sesuatu yang sangat penting. Hal ini pernah jadi permasalahan beberapa waktu yang lalu. Aku dan sahabat karibku, biasa menggunakan panggilan "kau" dan "den". Ga inget juga itu panggilan asalnya darimana. Udah nyaman dengan panggilan itu, dan berasa lebih akrab saja. Kalau zaman sekarang sih, kalau para wanita menggunakan panggilan "kau dan den" ketika berbicara, itu terkesan "liar" atau "kurang sopan". Kalau zaman dahulu, itu adalah panggilan sehari-hari siapapun di kampung ranah minang. Yah, bagi sebagian orang mungkin terdengar agak kasar, tapi ketika kami mencoba untuk mengubah panggilan tersebut dengan menggunakan nama masing-masing, terasa sangat jauuuuuh sekali, Dan diputuskan lah untuk selalu menggunakan panggilan "kau dan den" tersebut *si bodo teuing orang mo bilang apa.. hehe :p

(tapi sekarang, karena adik sahabatku sudah mau melahirkan, dan dalam waktu dekat kita akan punya keponakan, jadilah panggilan berubah menjadi "mak etek" = panggilan untukku dan " mak dang"= panggilan untuk sahabatku).

Lain daerah lain pula sistem panggilannya. Di kampus, aku biasa menggunakan "aku dan kamu". Dan dengan teman yang akrab kadang kami memberi nama panggilan spesial masing-masing, yang di ubah dari nama dasar kami. Contoh : yudi menjadi yuyud maruyud, opi menjadi opi suropi, dan cut menjadi cucut marucut. *panggilan yang aneh.. but, ini yang membuat kita terasa begitu dekat.

Beda suasana, beda lagi panggilannya. Dengan 2 cecunguk yang bawel, kita punya gelar masing-masing juga. ahmad = buncit, adri = kakek/gembrot, opi = nenek.
*hahay, sudah dua orang yang memanggilku nenek (ahmad dan eli)
*dan panggilan "mak" pun sudah mulai melekat --> beberapa link dari Golex... weh weh weh.. :p

Satu hal lagi yang mungkin dengan terpaksa aku selipkan di akhir postingan ini. Panggilan kepada kekasih.. *eleuh.. :o

Macam-macam juga panggilan kepada sang kekasih. Tapi pada umumnya mereka yang pacaran memanggil sang kekasih hati dengan panggilan "ayank". Dan tidak sedikit juga memanggil dengan nama panggilan yang aneh-aneh. Dan panggilan tersebut punya sejarah masing-masing dan mempunyai kekuatan tersendiri dalam menjalani hubungan... 

*apapun panggilannya yang penting tetap FUN.. ^_^ ^_^


Sahabat menjadi Cinta


Prambors pagi ini, di Selamat Begi, membahas tentang sahabat dan cinta. Katanya 80% sahabat itu berbakat menjadi cinta... Yup, memang benar. Tidak bisa dipungkiri, kalau kita sahabatan dengan lawan jenis, minimal kita pernah mengalami yang namanya "rasa suka"...

*hihihi, curcol nih??? 

Yaaah, selama aku temenan dan sahabatan dengan para sahabat yang berlawan jenis, emang aku akui aku suka. Dan bersama mereka, aku bisa tampil apa adanya. Lengkap dengan bawelku, marahku, ngambekku, dan segudang kebaikan lainnya.. (hehehe :p).


Tapi aku punya prinsip, yang masih dipegang sampai sekarang (entah kalau untuk yang akan datang.. hehe :p) bahwasanya "aku ga pengen 'jadian' sama sahabatku sendiri. Kenapa? karena aku takut kehilangan mereka. Ok, kalau seandainya berakhir ke jenjang selanjutnya yang lebih serius dan selalu menjadi teman hidup yang bertahan sampai maut memisahkan... *sa elaaah.. :p
Nah itu perumpamaan yang positif, nah kalau perumpamaan negatifnya, kalau seandainya kita punya masalah yang tidak bisa terselesaikan dan akhirnya putus??? wew... aku jamin kita ga akan seakrab dulu lagi walau masih berkomunikasi dengan baik. 

*pagi-pagi udah membahas tentang cinta... ckckck.. topik yang selalu dihindari di blog, tapi ke-posting juga.. :p

Saturday 26 January 2013

Tampilan Baru


Wiii.. Tampilan blog baru nih...

Setelah berulang kali mencoba pembuatan "Read More" --> ga bisa-bisa (karena bahasa pemograman berdasarkan petunjuk dari kebanyakan searching dari blog lain, tidak sama dengan bahasa pemograman blogku *blogku ternyata berbeda dengan blog yang lain... ckckck ), akhirnya diputuskan untuk merombak penampilan blog sepenuhnya (karena ga bisa lagi balik ke settingan awal *lupa formatnya.. weleh-weleh).

Dan jadilah penampilan blogku seperti ini. Ibarat kamar, setelah lempar sana lempar sini, berantakan dimana-mana, kemudian aku sapu, bereskan, taruh barang ditempatnya, pel, dan... *kok jadi ngelantur membersihkan kamar??? *heleuh O.o

Blog dengan tampilan baru kali ini, diharapkan bisa mencerahkan mata si pembaca dan tetap berasa fresh disini, menemukan sesuatu yang fun, dan.. si blog emang terkesan abis mandi ya... segerrrr.. :p

Thursday 24 January 2013

Turki


Lagi enak-enak tidur siang, digangguin sama sms seseorang yang request ngeshare tentang sesuatu about Turki. Antara ada dan tiada, fikiran jadi flashback ke kejadian tadi pagi. Tadi pagi, selesai beres-beres, tongkrongin fb, dan disapa oleh salah satu karib dari belahan dunia sebelah sana. Turki. Awalnya hanya sapaan biasa saja. Kemudian, sambil chating, aku mengambil sepiring nasi dan lauknya, dan menawarkan/berbasa basi kepada sang karib untuk makan. Dan mulailah kita membahas tentang makanan Turki yakni "kebab". 

Sang karib menjelaskan dengan bahasanya yang berbelit-belit, bahwasanya kebab yang kita kenal di Indonesia itu sebenarnya bukanlah kebab tapi doner. Bedanya apa? si karib menjelaskan bahwa kebab itu sistem pengolahannya "manggal" sedangkan doner sistem pengolahannya seperti yang kita lihat di Indonesia. Sempat terjadi perdebatan yang tidak jelas pagi itu, tentang kebab dan doner. Si karib menjelaskan sekuat tenaganya tentang perbedaan kebab dengan doner. Aku bingungnya tentang kata "manggal", tapi si karib malah menyangka aku bingung di bagian "doner". Jadi aku searching sendiri. Dan kembalilah jalan-jalan di blog orang. 


Salah satu blog menjelaskan alakadarnya tentang kebab dan doner, tidak terlalu puas dengan jawabannya, aku kembali searching dan sampailah di suatu blog seorang mahasiswa Turki (yang sepertinya juga berasal dari Indonesia). Kalau mau lebih puas tentang infonya seperti apa, silahkan jalan-jalan ke blognya Arsyil (just click his name on this story).


Jadi, perbedaan kebab dengan doner itu adalah dari segi proses pengolahan dagingnya. Kebab itu dagingnya diproses seperti memanggang barbeque dan doner itu diolah atau dipanggang dagingnya dengan diputar di atas api. Hm... bagusnya ada gambar biar jelas, sebentar, aku searching gambarnya dulu.. :p

Nah, ini contoh pengolahan doner.....


Wiii,, jadi ngiler lagi liat-liat gambar kebab, ops... doner lebih tepatnya... udah berasa di mulut... nyam.. nyam.. 

Ok, itulah perbedaan kebab dengan doner yang aku pahami. Jalan-jalan di blog si Arsyil, ada sesuatu yang baru ku ketahui. Aku kira Turki itu adalah negara yang Islam banget. Agak terkaget-kaget membaca tulisannya. Seperti aku terkaget-kaget mengetahui fakta tentang Arab. Dulu waktu kecil, aku mengira Arab itu juga kota Islam yang sangat Islam, tapi, yaah, namanya juga masih kecil, aku terkaget-kaget kalau di Arab itu juga ada agama lain.. hehe :p

Tapi, sepertinya kekagetanku kali ini lebih "high quality"... Ya, di Turki memang banyak orang Islam, tapi kehidupan mereka tidak se"islam" yang aku bayangkan. Ku utarakan kekagetanku kepada si karib yang sedang menuntut ilmu di sana. Si karib malah lebih memperjelas. 

Silahkan di baca sedikit percakapan kita di pagi hari.. (pukul 07.00 di Indonesia = pukul 03.00 di Turki)
A = Aku
K = Karib

  • A : 
    ternyata turki itu tidak se"islam" yang dikira ya? sabaleh duo baleh jo jakarta bantuaknyo. *hasil baca blog si mahasiswa turki, pada shalat jumat kegiatan belajar mengajar masih berlangsung


  • K: 
    itu baru seberapa tu nek. baco sejarah kemal attaturk nek. nyo melarang azan. menutup madrasah. mushala berubah fungsi jadi kandang sapi. baru duo tahun belakangan di izinkan berjilbab di kampus. org islam sibuk pado pulang kampuang pas menjelang tahun baru untuak merayakan crishmast. pd hal islam. tukar2 kado pulo kyak kristen. pakai topi merah santa. iyolah lawak


Hm... Ternyata ke-Islam-an di Turki belum semaju di Indonesia. *walau Indonesia masih belum bisa dikatakan "maju" sepenuhnya tentang Islam.

Tertarik, kusikat habis, bacaan di blognya si Arsyi...

Belajar bahasa Turki, membuatku teringat kembali pada pelajaran bahasa Arab dan Bahasa Prancis-ku. Penggunaan lar/ler. Turki, sesuatu yang benar-benar baru bagiku. Bahasanya, kebudayaannya, tulisannya. 
Aku sempat bertanya juga sedikit tentang bahasa Turki kepada karibku itu. Dan kembali terjadi diskusi yang menarik tentang penggunaan lar/ler. Kalau pada bahasa Arab, pada kata benda yang berjenis kelamin perempuan, ditambahkan "ta marbutah" di akhir katanya, sama juga halnya dengan bahasa Prancis, pada kata benda yang berjenis kelamin perempuan, akan dibubuhi "la" pada awal katanya. Ketiga bahasa ini sama, sama-sama menggunakan suatu imbuhan untuk membedakan laki-laki dan perempuan. Bedanya, pada bahasa Turki, lar/ler ini digunakan untuk "jamak = jumlah yang lebih dari satu (banyak)".

Karena sang "kakek cangkul" request tentang sesuatu yang berbau Turki, lets we learn about this country...
Kakek cangkul, adalah seorang tamatan jurusan politik *kok jadi ngebahas kakek cangkul??? hehe :p
Ada hubungannya kok, karena kakek cangkul berlatar belakang politik, jadi mari kita bahas sedikit tentang politik Turki.

Heleuh, searching tentang politik Turki malah jadi belajar "kewarganegaraan" lagi...
Ok, ini yang aku dapatkan. Turki itu adalah negara parlementer. {Wiii.. benar-benar kembali ke zaman SMA nih... hayooo pi, parlementer sistem pemerintahan yang seperti apa? hehe :p}
Benar-benar sesuatu yang baru. Negara-negara lain masih tidak aneh untuk dibahas, terkadang juga melihat perkembangan negerinya seperti apa, Amerika, China, Jepang, Brunei, mereka dengan presidennya dan sistem kekerajaannya masih "wajar" di benakku. Tapi, Turki??? lebih tertariknya ketika membaca negara ini memang 99,8% penduduknya adalah Islam. Tapi bagaimana dengan kebudayaan Islam mereka sendiri.

Let's searching again....
Hm.. memang benar, dugaanku sebelumnya tentang turki yang identik dengan Islam adalah hal yang wajar, karena memang dahulunya, negara ini sempat menjadi negara Islam sebelum menjadi Republik Turki dan kemudian di bawah pimpinan Ataturk, negara ini menjadi negara yang sekuler dan demokratis. Satu sisi pemerintahannya bagus, satu sisi, terkesan menentang Islam??? hm... bicara politik memang tidak ada habisnya.. Kita ganti topik yang lain saja ya. *berbicara politik membuatku unmood again (jangan sampai tulisan ini tidak selesai dan hanya menjadi draft yang entah kapan akan diselesaikan)

Topik yang indah-indah saja. ok. Topik menarik dan bisa jadi pembelajaran. Berasal dari salah satu blog yang di tulis oleh Ahmad Faris. Tentang kebiasaan dan cara menyeduh teh ala orang Turki. Sedikit aku kutip tentang tulisannya :

"Tempat mendidihkan teh di Turki selalu dua tempat. Bagian bawah untuk air putih panas, bagian atas yang sudah dicampur dengan teh yang pekat sebagai induknya. Pada saat menuangkan ke gelas, mereka menuangkan induk teh yang pekat itu dulu sesuai selera tamu, lalu dicampur dengan air panas biasa tadi. Jadi ukuran kepekatan teh sangat fleksibel pada masing-masing orang.


Semua orang merasa senang karena teh untuk mereka sesuai dengan keinginan. Inilah pesannya, selagi tidak mengorbankan prinsip, kita boleh bahkan dituntut untuk klarifikasi sikap. Lentur dalam bergaul, dan cerdas dalam berhadapan dengan beragam karakter orang. Jika bergaul dengan orang penakut, jangan kau takut-takuti. Jika dia pemarah, jangan buat dia tersulut emosinya. Jika temanmu agak malas, jangan diperintah-perintah. Jika dia orang yang pemalu, jangan melakukan hal yang membuatnya risih. Jika dia begini, kau jangan begitu. Sekali lagi, ini bukan berarti kita tidak punya prinsip. Tapi bagaimana kita bersikap kepada seseorang adalah ukuran kecerdasan sosial seseorang. Kita tetap harus mengingatkannya di saat lupa dan mengatakan tidak untuk hal yang mencelakakannya. Tapi soal cara dan rasa, tiap orang itu beda. Sebab, ada yang suka teh yang kelat pekat, ada yang suka teh yang muda."


Wiiisssh.. great referensi. Nemu blog bagus lagi nih. Namanya Jhon Erickson Ginting??? *Aku sampai copy paste namanya, tidak langsung mengetik ulang. Namanya agak, gimanaa gitu.. hehe :p 

Ternyata memang ada keanehan di negara "Islam" yang satu ini. Generasi tuanya mungkin masih menganut Islam dengan baik, tapi, generasi mudanya sudah sangat jauuuuuuuuuuuuuuuuh meninggalkan kebiasaan "Islam"nya... Ramadhan, tidak melakukan puasa, Lebaran tidak ada silaturrahim. Setelah baca blog dari karyawan minyak ini, aku menyimpulkan, Turki adalah negara dengan penduduk yang masih "kolot".. Sorry... Tapi kalau di Indonesia, orang-orang yang seperti mereka digolongkan ke dalam kategori tersebut. Ada hal unik yang aku ingin kutip dari blog si JEG (Jhon Erickson Ginting).

"Aku sempat tinggal di Ankara Turki karena urusan kerja tahun 2007. Tak banyak yang kutahu soal kota ini sebelumnya. Ketika aku pertama kali mendarat ke kota ini aku dibuat tersenyum ketika orang bertepuk tangan setelah pendaratan sukses dilakukan. Seumur-umur naik pesawat belum pernah ada yang tepuk tangan setelah mendarat. Baru ini aku mengalaminya. Padahal pesawat Austrian Air yang kutumpangi transit di Vienna, artinya orang-orang Turki di dalam pesawat bisa dikatakan orang-orang yang punya duit. Kok, kayak penonton film India yang selalu tepuk tangan kalau jagoannya muncul?"

Kutipan lainnya:


"Penduduk Ankara bisa dikatakan seliberal orang Eropa terutama anak mudanya. Orang yang lebih tua mungkin masih ada yang konservatif tetapi aku tidak melihatnya diantara teman kerjaku. Hal yang menurutku sedikit aneh ketika aku berkunjung ke sebuah mesjid yang cukup megah. Aku sedikit terkejut dengan isi masjid karena di lantai pertama ada shopping mall. Baru kali ini aku lihat masjid yang lantai dasarnya dipakai sebagai shopping mall. Temanku orang Turki menjelaskan kepadaku bahwa harga tanah yang mahal membuat orang di Ankara memanfaatkan space yang ada. Banyak masjid akhirnya menjadikan lantai pertama sebagai shopping mall dan lantai dua sebagai ruang sembahyang.

Aku sempat dimarahi teman kerjaku yang orang Turki gara-gara aku bertanya apakah mereka orang Arab. Maklumlah, aku selalu melihat mereka saling cium terutama kaum lelaki ketika bertemu. Aku bingung ketika dia marah dan berkata dengan sedikit teriak, “We are not Arab!!” Aku langsung meminta maaf karena ketidaktahuanku. Orang-orang Turki terutama generasi mudanya memang lebih senang bila dianggap orang Eropa. Sedangkan, generasi tuanya masih menganggap mereka bagian dari Asia. Sudah banyak bangsa yang memang pernah berkuasa di Turki. Menurut salah satu teman kerjaku yang cukup bijaksana, orang Turki adalah campuran Mongol, Arab, dan juga Eropa (Armenia dan Yunani) selain orang Turki sendiri. Memang tak sulit untuk mendapatkan orang Turki yang bermata sipit seperti Mongol dan bertampang bule atau Arab."


Bangga menjadi bangsa lain, dan marah ketika dikatakan seperti orang Arab??? hm... sesuatu yang benar-benar aneh...

Ok, untuk hari ini, mungkin hanya itu yang bisa aku sampaikan tentang Turki (karena sudah eneg ternyata Turki tidak seindah yang dibayangkan). Untuk tahu lebih lanjut tentang Turki, silahkan searching sendiri ya, mbah google selalu setia setiap saat, dan mungkin aku tidak akan membahas tentang Turki lagi di blog ini.

Kesimpulanku tentang Turki adalah NEGARA LABIL!!! ckckck :|


Malam Minggu Miko



Kalau nonton film, apapun jenis filmnya, aku tidak terlalu memperhatikan sang tokoh utama. Yaah, si tokoh utama, walau tidak terperhatikan, tapi dia selalu dapat perhatian, *lha yang disorot dia mulu, mau ga mau, juga memperhatikan tokoh utama dong.. :p

Ini boleh disebut film atau apa gitu, terserahlah, pokoknya ada alur cerita, ada tokoh utama, ada keseharian, ada tokoh pembantu, peran figuran, dan lain sebagainya. Sebenarnya kapan sih suatu tayangan itu disebut film? *sepertinya “malam minggu miko” tidak termasuk ke dalam kategori film deh...

Ok, episode kali ini, mengingatkanku pada 2 orang ‘saudara laki-laki’ku yang kalau lagi di kantor, selalu ada saja yang diributkan dan saling serang ejek-ejekan.

Anca, pembantu dalam tayangan “malam minggu miko” ini menggambarkan seorang adik lelaki ku. Keluguannya yang bila diberi pembelajaran, cepat bisa-nya, keberuntungannya, dan trik-triknya dalam menyelesaikan masalah, persis seperti si Mas Anca. Dia memang bertampang diam, tenang, tapi kalau lagi pusing, suka melamun sendiri, klo udah stuck, baru curhat deh.. *keseringan curhat sih sebenarnya.. :p

Next temannya si Miko, Ryan, mengingatkanku pada lelaki yang nyaris tua. Kepintarannya, tegasnya dalam berpikir menyelesaikan masalah, dan semua itu hanya bisa di “bicarakan”. Giliran peng-aplikasi-annya, ciut. 

Benar-benar saling membutuhkan. Hehe.. :p

Terus sang Miko... hm.. Miko sesuai dengan karakter siapa ya??? Belum nemu.. :p

Monday 21 January 2013

MANGGARASAU


Manggarasau is.....................

Apa ya??? ga ngerti juga membahasakannya ke Bahasa Indonesia, apalagi mengartikannya ke Bahasa Inggris dan setelah searching di mbah google pun, yang ketemu "garasu", dari Bahasa Jepang. Apa itu garasu? ga jelas juga.. :p


Pertama kali "manggarasau" ketika duduk di bangku kuliah S1, Biologi Unand. Duduk bersama dengan teman-teman baik itu di kafe "unit" atau di "plaza bio" atau di "kopma" atau di "korong-korong" atau di "mother kos". Adaaaa saja bahan yang jadi perbincangan yang berujung "tawa yang terbahak-bahak".

Bekerja part time di saat-saat penelitian pun, menuliskan sebuah "garasauan" yang indah di LP3I Course Center. Membahas suatu kenyataan yang terkadang menjadi lucu dan menjadi topik panjang untuk membuat perut terpingkal-pingkal.

Setelah menamatkan S1, bekerja di sebuah lembaga pendidikan PQK, disana aku mendapatkan orang-orang yang penuh dengan otak "garasau"-nya. Walau baku hantam dengan target-target pekerjaan, hari-hari tim PQK selalu dihiasi tawa-tawa yang membuat kantor kami ribut.. :D

Tidak hanya di minang, sesampainya di Jakarta pun, orang-orang dari berbagai penjuru Indonesia pun mempunyai tingkat "garasau-an" mereka masing-masing. Teman-teman S2 yang dikira pada calm semua, ternyata juga mempunyai selera humor yang tinggi, dengan candaan yang mengarah ke bahan kuliah  dan membuat otak berpikir disertai dengan mulut yang terus tertawa.

Lain "manggarasau" dengan teman-teman, lain pula "manggarasau" dengan keluarga. Dengan keluarga pun tindak tanduk yang kadang di luar ke "formal-an", membuat mama sering merindukan "tawa-ku yang lebar". hehe :p
"Manggarasau" dengan keluarga pun fun-nya luar biasa bikin mulut terkembang-kembang.. :D

Sudah mulai sepi, dengan teman-teman S1, S2 (karena kita sudah memilih kekhususan masing-masing), teman-teman PQK dan keluarga sudah dipisahkan oleh jarak, alhasil aku mencari "garasau-garasau-an" lainnya di dunia maya. Dari facebook, twitter, segala jenis blog, Whatsapp, G+, Yahoo, dan tempat jalan-jalan lainnya di dunia maya.


Mungkin dari penjelasan ini, dapat disimpulkan, kalau "manggarasau" itu adalah sebuah obrolan atau beberapa obrolan yang membuat tertawa terbahak-bahak atau minimal tersenyum... 

NB:
MANGGARASAU = Mangga yang Risau??? xixixi :p
(samo-samo buek sakik paruik) :D

*taragak ngumpua-ngumpua di dunia nyata, ndak sekedar manggarasau di dunia maya se doh.. ^_^ ^_^

Friday 18 January 2013

Indonesiaku Sayang...

Kembali... meneteskan airmata untuk Indonesiaku... 
Baca-baca twit seseorang yang katanya mau jadi Presiden, twit yang tidak terkontrol. Ok, ini hanya social media, tapi apakah begitu seorang "calon presiden" berkata-kata? Seperti orang-orang yang tak pernah sekolah dan tak pernah dididik. Dan teguran-teguran tajam untuknya pun, di balas lebih tajam lagi. Seperti tidak menggunakan OTAK!!! Kesal, marah. Ada ternyata orang yang seperti itu. Kalau sampai Opi ketemu dengan orang-orang yang PRO sama dia, Opi akan buat orang itu untuk tidak memilihnya. Sangat sangat sangaaaaaaaaat tidak menginginkan Presiden seperti itu. Ya Rabb... bantu Negara ini... 

Baca-baca berita di Yahoo, karena banjir, beberapa koruptor akan dipindahkan penjaranya. Pindahan penjara kayak mo piknik!!! Bawa-bawa koper segala, bawa barang-barang pribadi segala. Orang yang "maling ayam" pernah ga dibolehin bawa barang-barang pribadi begitu? Penjara bukannya sudah punya perlengkapan penjara ya? Kalau bisa, siapapun yang masuk penjara itu, diperlakukan sama deh. Apalagi koruptor. Koruptor itu harusnya hukumannya lebih "sengsara" dibandingkan orang yang "maling ayam".


Kepada siapa musti mengadu? Kenapa kalian tergoda untuk disogok wahai teman? Dunia ini sekejap... Tegaslah pada koruptor. jangan mau disogok. Walaupun kalian sangat sangat sangat butuh harta sekalipun. Dunia ini sekejap kawan.. sekejap. Tolonglah, mari kita bekerja sama memberantas korupsi. Dari kita Untuk kita Oleh kita... Jayalah INDONESIA!!!

*terisak 

Alangkah Lucunya Negeri Ini


Untuk pertama kalinya aku meneteskan airmata (sampai terisak) setelah menonton film buatan Indonesia, dan ini disebabkan oleh mirisnya nasib bangsa Indonesia. Kalau dulu-dulu baca berita tentang korupsi, baca berita tentang pencopet, yang terbersit dalam hati itu adalah rasa marah yang tak terlampiaskan. Tapi sekarang benar-benar menyedihkan. Apalagi film ini melibatkan anak-anak yang ku anggap mempunyai pemikiran yang masih belum terkontaminasi dan masih bisa dipengaruhi untuk menjadi pribadi-pribadi yang baik. Anak-anak memang selalu menarik perhatian, anak-anak yang tergerak untuk maju, tergerak untuk menjadi pribadi yang baik.

Kadang juga sedih melihat anak-anak yang diajarkan kebaikan oleh guru mereka, diajarkan kesopanan oleh orang tua mereka, tapi sang pengajar sendiri tidak melakukan hal-hal yang diajarkannya kepada peserta didiknya, alhasil si anak bingung, apa sesungguhnya kebaikan itu, apa sesungguhnya kesopanan itu.
Anak-anak, mereka adalah pribadi-pribadi lugu yang “bolehkah aku mengajarkan mereka” (lagi) Ya Rabbi??? Hamba ingin turut berperan membangun pribadi-pribadi yang tidak hanya pintar ilmu tapi juga pintar etika.

Tak semua orang yang berilmu itu mempunyai etika yang baik pula. Tak semua orang-orang yang sudah menjadi professor atau sudah bergelar Dr, atau sudah menamatkan S1, S2, S3 ataupun sekolah paling tinggi sekalipun mempunyai etika yang bermartabat tinggi pula. Terkadang mereka lebih rendah dari pada orang yang hanya mengecap pendidikan sampai SD saja.

*Ingin ngajar pejuang-pejuang kreatif lagi Ya Rabb...

(Wah, tulisan ini jadi telat diposting, sinyal modem jadi "haw haw"... Jakarta hujan teruuuuusssss... Wiiii...)

Saturday 12 January 2013

Sang Mantan Meningitis

Setelah shalat subuh, persiapkan perlengkapan, setrika baju yang rapi, mandi dan 05.30 berangkat menuju Menara Salemba. Berharap segera menemukan bis 76 menuju Al-Azhar, tapi pagi yang sudah sibuk itu tak juga memunculkan sosok bis yang ditunggu-tunggu. Tunggu, tunggu, tunggu dan tunggu, dan akhirnya bertanya dan mendapatkan jawaban bis tersebut memang sangat lamaaaaaaaaaaa munculnya. Sejam kemudian, Opi malah menemukan bis kecil bernama 67 jurusan Blok M-Senen. Tanya-tanya lagi, bis tersebut juga melewati Al-Azhar, untungnya si bis ngetem dulu, so Opi bisa kembali mengejar ketinggalan bis (karena bingung itu bis lewat Al-Azhar atau tidak, jadi diputuskan untuk tidak nyetop tuh bis, tanya dulu).

Untungnya sepi, jadi bisa nanya, dan duduk dekat supir, dan supir pun ingat wajahku, dan memberhentikan bisnya di depan Mesjid Agung dekat kampus Al-Azhar. Ongkos sebenarnya adalah Rp. 2000,- saja, tapi karena aku duduk di depan, dan si bis mungkin juga baru keluar kandangnya, kembalian 5000-an cuma ada Rp. 2000,-. Maklum, mungkin nanti dikembaliin 1000 lagi, tapi mungkin juga kelupaan, dan jadilah ongkosku untuk hari ini adalah Rp. 3000,- *never mind, semoga berkah.

Kemana tujuan opi sebenarnya hari ini? Opi dapat panggilan tes tulis Bintang Pelajar Institute. Ternyata Salemba UI dan Al-Azhar itu tidak terlalu jauh. Tanya-tanya sebelum berangkat kesana, katanya naik bis bisa menghabiskan waktu 2 jam-an dan kalau naik 76 AC, ongkosnya Rp 6.500,-. Jadi dari informasi yang di dapat terkesan jauuuuh banget. Tapi setengah jam perjalanan, udah nyampe di Mesjid Agung. Yang bikin lama itu sebenarnya "nungguin bisnya". Nungguin bis sampai 1 jam-an.. Weleh-weleh...

Next, nyampe 07.00 WIB di Bintang Pelajar. Dan semua staff di sana, yah seperti yang telah di duga, mereka adalah orang-orang yang beragama Islam yang imannya tidak perlu ditanyakan lagi. Ikhwan dan akhwat yang taat sepertinya. Tapi, jam ngaret itu selalu ada. hoho.. Ini sih kayaknya kebiasaan orang Indonesia ya. Katanya tesnya akan diadakan jam 07.30. Udah panik aja sambil nungguin bis yang ga dateng2, eh, ternyata tes dimulai jam 08.30. Supaya tidak kelamaan nunggu, jam 08.00 kita yang udah pada datang duluan, disuruh ngisi kuisioner dulu. Isi kuisionernya tadi apa ya?? lupa ding... 

Peserta yang tes hari ini kirain akhwat-akhwat berjilbab lebar semua, ternyata juga ada yang jilbabnya setengah hati dan masih ada yang pakai kostum "celana" bagi perempuan. Pukul 09.30, psikotes dimulai. Psikotesnya berupa memilih beberapa gambar yang cocok yang tersedia di option. Psikotesnya menggunakan soal-soal CFIT terbitan Psikologi UI. Opi yang tidak terbiasa lagi dengan psikotes-psikotes tersebut (karena udah lama ga ikutan tes-tes lagi), jadi bingung. Kelompok pertama aman, tapi karena terlalu lama mikir, Teeeeeeeeeetttttt,, waktunya habis, 3 soal tidak terjawab dan tidak sempat dilihat gambarnya apaan. Belajar dari kesalahan pertama, kelompok psikotes kedua lumayan. Tapi kelompok ketiga dan kelompok keempat soal mulai terasa sulit plus kepala ga bisa diajak bersahabat (belum sarapan). Gambarnya semakin sulit, dan tuing tuing deeeh... hohoho :p

Next, tes berikutnya adalah tes materi. Opi dapat 65 soal materi Biologi SMA dan 20 soal English. Baca, jawab, baca, jawab... Beuh, ada beberapa soal yang di luar dugaan. Dulu kalau kuliah di S1, ditanya tentang DNA, gen, Fisiologi, itu hal yang Opi rasa sulit. Tapi sekarang malah kebalik. Ditanya tentang taxonomi, N-G-A-N-G-O... Weleh-weleh.. Ga ingat apapun tentang taxonomi. Dan soal-soal yang bisa dijawab malah tentang DNA, RNA, Reproduksi, Sistem Pencernaan, dan sejenisnya lah. Yang bikin sumpek itu adalah soal tentang jamur, trus soal tentang klasifikasi (diberi contoh hewan, trus ditanya kekerabatan yang paling dekat siapa), yaah soal-soal seperti itulah, tak bisa diterka-terka. +,+

Fiuh... Kepala sudah semakin cenat-cenut, urat leher semakin tegang, capek fikiran itu melebihi capek yang hanya sekedar capek fisik. Next soal yang tak terduga berikutnya adalah soal tentang keIslaman. Wuaduh, ini makin nambah ciut nyali.

Soalnya adalah... Eng Ing Eng.. kasih bocoran dikit ya... 
1. Apa yang kamu ketahui tentang rukun, makna dan konsekuensi dari kalimat tauhid
2. Allah itu berada dimana? Sebutkan dalil yang menjelaskan hal ini
3. Sebutkan syarat sah Shalat 
4. Doa untuk kedua orang tua beserta artinya
5. Alim ulama Indonesia yang kamu suka
6. 4 hal yang dilakukan umat Islam ketika menunaikan ibadah haji

Yang Opi ingat itu, trus di halaman berikutnya, ditanya majalah, buku, koran, tabloid apa yang dibaca, pernah ikut organisasi apa, ditanya-tanya tentang shalat subuh, ditanya-tanya tentang pernah ikut acara keIslaman apa aja, dan lain sebagainya dan seterusnya dan lain-lain.

Hasil tes hari ini adalah Pusing 14 keliling plus kepala nambah cenat-cenut... Weh weh weh... 

Tapi hari ini tidak begitu mengecewakan. Lagi-lagi Opi menemukan pribadi hebat hari ini. Pribadi yang heboh, ramah, bersahabat. Sepertinya setelah sekian lama menjadi orang yang "pendiam" dan setelah sekian lama menjadi "penyendiri", Opi mulai menyukai cerita-cerita hebat pribadi-pribadi hebat. Opi suka mendengar pengalaman-pengalaman hidup yang HEBAT!!!

Namanya Gina. Sosok yang sepertinya ramah, bersemangat, terbuka, dan... FUN.. ^_^ ^_^
Dia pernah mengalami koma dan sempat cuti kuliah selama 2 tahun. Sakit. Ia pernah sakit "meningitis".

Meningitis itu adalah sebuah penyakit yang memang sangat serius, karena dia berhubungan dengan sistem saraf pusat, OTAK. Alhamdulillah sebuah keajaiban terjadi pada sosok yang ceria dan penuh senyuman ini. Jarang-jarang penyakit ini bisa sembuh dan bisa beraktifitas kembali seperti semula. Kita banyak bercerita, saling tukar pengalaman, senangnya bisa menemukan teman baru, berbagi pengalaman dan sangat-sangat Opi akui dialah pribadi pejuang. Dulu sang gadis ini pernah jualan saat kuliah, dia juga bercerita tentang bagaimana dia mengalami susahnya hidup, pengalaman dia mengajar, suka duka di dunia pendidikan, dan bercerita tentang akrabnya dia dengan sang ibu. Hm, kehidupan keluarganya kurang lebih hampir sama dengan Opi. Tapi semua saudaranya adalah perempuan yang "tidak terlalu girly", hehe, beda sama Opi, yang hanya satu-satunya boleh dibilang berjiwa "tomboy nanggung".. hehe.. kakak sama adik Opi "girly" buanget... :p

Melihat sosok Gina, teringat seorang sahabat waktu penelitian S1 dulu. Megahanna. Wajahnya, semangatnya dan "gregetan"nya mirip sama Mega. Jadi kangen masa-masa S1. Dan (lagi), aku juga merindukan suasana PQK. Tadi, setibanya di BP, satu orang yang menjadi perhatianku adalah "OB"nya. Teringat anes. 2 hari yang lewat Opi juga mimpi ketemu Anes. Opi senang dengan pribadi-pribadi rendah hati seperti mereka. Pribadi-pribadi yang penuh canda tawa, mengadu dengan suara pelan tentang kehidupannya. Kangen cerita-cerita dengan Anes diwaktu senggang waktu di PQK dulu. 


Hm. Overall, dibalik duka selalu ada suka yang bisa diambil hikmahnya. Opi salut dengan pribadi-pribadi kuat seperti mereka. Opi salut dengan pribadi-pribadi ceria seperti mereka. Semoga Opi juga bisa menjadi pribadi-pribadi bersemangat seperti mereka...

SEMANGAT!!! ^_^ ^_^


#Note: Oya the next info, naik 76 AC ternyata ongkosnya cuma Rp. 6000,- saja sampai Salemba, dan masih membutuhkan 1/2 jam perjalanan. Tapi nunggu bisnya memang sangaaaaaaat lama. Kembali lagi, nunggu bisnya sekitar 1 jam -an.. fiuh fiuh... laperrrrrrr.. :p

#Upppsss ada yang ketinggalan. Suatu cerita kecil tentang Universitas Al-Azhar. Ternyata di Univeritas ini, tidak semua penduduknya menggunakan pakaian Islami seperti yang Opi bayangkan. Malah disana juga banyak yang ga pakai kerudung dan menggunakan celana jeans ketat.. weh weh weh.. (Shalat zuhur di Mesjid Agung samping Universitas Al-Azhar Indonesia).

Kapan Waktunya?

Kecewa itu ketika tidak mendapatkan sesuatu yang kita inginkan.
Kecewa itu ketika orang yang kita handalkan tidak mengganggap kita sebagai seseorang yang bisa dihandalkan.

Sedih itu ketika sendirian di kota yang besar dan ramai.
Sedih itu ketika mengatasi segala konflik kehidupan seorang diri.

Bahagia itu ketika, setelah diajarkan sendirian, setelah diajarkan untuk kecewa dan bersedih, kemudian, kembali bertemu dengan sahabat lama, bercerita suka cita dengan teman-teman, hebohnya minta ampun, ketawa-ketiwi, berkumpul lagi dan melihat kembali senyuman indah para anggota keluarga, dan...


*its still like a dream... he??? :o

Friday 11 January 2013

Lahiriyah dan Rohaniyah

Semakin dibaca semakin "ALLAHU AKBAR", MAHA KUASA ENGKAU dengan segala ciptaanMU Ya Rabb.. Begitu komplit, dan bahkan terkadang tak sampai otakku untuk menelaah semua ciptaanNYA.

Malam ini persiapan untuk tes tulis esok hari. Baca-baca buku SMA lagi, dan mataku yang "besar" tertuju pada 2 kata "air mata". Air mata mempunyai lisozym yang dapat membunuh kuman dalam waktu 5-10 menit saja. Mengeluarkan air mata dapat mengurangi tingkat stress seseorang dan terlalu banyak menangis bisa menyebabkan tekanan darah tinggi, maag dan penyakit jantung. Coba baca beberapa manfaat air mata di sini deh.

"Air mata dapat memecah dinding emosional dan hambatan mental dalam diri sendiri terhadap orang lain"

Selama ini belajar di Universitas, di sekolahan, di kehidupan sehari-hari lahiriyah ya hubungannya, sebab akibatnya ke lahiriyah juga. Walau sesekali sifat rohaniyah seperti emosional juga sempat dibahas dan dikaitkan dengan lahiriyah. Tapi sekarang baru terpikir untuk membahas lebih lanjut (dulu pernah ngebahas juga sih, tapi karena stuck, 'si bodo teuing' aja.. hehe :p). 

Ketika emosi mengakibatkan penyakit-penyakit dalam tubuh, yang selama ini penyakit-penyakit tersebut diketahui karena ada faktor lingkungan seperti udara, makanan dan lain sebagainya. Ketika sebuah shalat tahajud sangat berperan untuk menyehatkan jiwa dan raga, dan bagaimana proses ini berlangsung, its amazing RABB.. Its so AMAZING... 

Thursday 10 January 2013

The Climb

Yup, inilah perjuangan. Perjuangan menuju titik puncak, titik keemasan.

KEEP ON MOVING
KEEP CLIMBING
KEEP THE FAITH

Hannah Montana berhasil membuat bersemangat lagi.. GO!!! GO!!! GO!!! 
Lets sing this song... 


I can almost see it
That dream I am dreaming
But there's a voice inside my head saying
"You'll never reach it"

Every step I'm taking
Every move I make feels
Lost with no direction
My faith is shaking

But I gotta keep trying
Gotta keep my head held high

There's always gonna be another mountain
I'm always gonna wanna make it move
Always gonna be a uphill battle
Sometimes I'm gonna have to lose

Ain't about how fast I get there
Ain't about what's waiting on the other side
It's the climb

The struggles I'm facing
The chances I'm taking
Sometimes might knock me down
But no, I'm not breaking

I may not know it
But these are the moments that
I'm gonna remember most, yeah
Just gotta keep going

And I, I got to be strong
Just keep pushing on

'Cause there's always gonna be another mountain
I'm always gonna wanna make it move
Always gonna be a uphill battle
Sometimes I'm gonna have to lose

Ain't about how fast I get there
Ain't about what's waiting on the other side
It's the climb, yeah!

There's always gonna be another mountain
I'm always gonna wanna make it move
Always gonna be an uphill battle
Somebody's gonna have to lose

Ain't about how fast I get there
Ain't about what's waiting on the other side
It's the climb, yeah!

Keep on moving, keep climbing
Keep the faith, baby
It's all about, it's all about the climb
Keep the faith, keep your faith, whoa


Wednesday 9 January 2013

Emansipasi Pria :p

Jalan-jalan lagi muterin satu mall... (kalau di Jakarta kalau ga muterin mall, ya muterin mall --> ga ada pilihan lain). Mengitari barang-barang, melihat sekeliling dan ada satu hal yang menarik perhatian. Cowok. Yaaah, aku masih wanita normal yang suka sama cowok, tapi... Kalau cowEk, sepertinya itu pengecualian. Walau penampilan luar cowok, tapi dandanan seperti cewek, weleh2... Makasi.

Topik yang menarik untuk dibahas pagi yang dingin ini (tumben-tumben Jakarta dingin, hujan, bawaannya pengen stay at room aja) adalah "tak ada larangan bagi para cowok untuk berjalan berduaan sesama cowok". 

Hm.. yaaa.. Memang tidak ada larangan bagi mereka. Siapa tau mereka jalan berdua dengan kakak atau adiknya, atau sepupunya, atau sahabat dekatnya??? eeeuuuwwww... 

Memang tidak ada yang salah, tapi aneh aja liat para cowok berduaan. Dalam mindsetku, cowok itu kalau kemana-mana kalau ga sendiri, kalau ga bareng pacarnya, atau bareng ibunya, atau adik ceweknya atau bareng keluarganya, atau kongkow-kongkow ga jelas bareng teman-temannya (rame-rame), bukan berduaan. Aneh aja kalau udah liat ada dua orang cowok pergi jalan-jalan cuma berdua. 

Yaaa.. lagi-lagi tidak ada yang salah memang... Mungkin mindsetku saja yang menganggap hal itu agak aneh.

Lanjut, kalau dua orang cewek pergi bareng, itu hal biasa (ga adil banget bagi si cowok ya?? hehe :p), kalau dua orang cewek bergandengan tangan, itu hal biasa, nah, giliran cowok jalan sambil pegangan tangan sama temannya, atau sama adiknya, atau sama siapa aja yang masih berjudul "cowok", ANEH... hehe.. maaf ya para cowok, tapi dalam mindsetku, itu hal aneh. Jangan salahkan mindsetku yang akhirnya akan membuatku berpendapat tuh cowok, guy atau homo.. eeeeuuuuwwww... Maaf... :o

Tuesday 8 January 2013

Perahu Kertas

Perahu kertasku kan melajuMembawa surat cinta bagimuKata-kata yang sedikit gilaTapi ini adanya
Perahu kertas mengingatkankuBetapa ajaib hidup iniMencari-cari tambatan hatiKau sahabatku sendiri
Hidupkan lagi mimpi-mimpi(cinta-cinta) cita-citaYang lama ku pendam sendiriBerdua ku bisa percaya
Reff:Ku bahagia kau telah terlahir di duniaDan kau ada di antara milyaran manusiaDan ku bisa dengan radarku menemukanmu
Tiada lagi yang mampu berdiri halangi rasakuCintaku padamu…
Lagunya menenangkan banget, suaranya lembut, indah, dan membuatku mengenang para sahabat-sahabatku. Terutama kalian brothers... Semalam aku sempat berfikir untuk berhenti mengenang kalian. Semalam aku sempat berfikir untuk melupakan seru-serunya perjuangan kita. Tapi, now i know that you are the best brothers. Terima kasih telah menemani hari-hari ku. Semoga kita mendapatkan kesuksesan kita masing-masing, dan bertemu di masa yang akan datang. Dan aku harap kita bertemu di penghujung penempatan, SURGA...
Semakin didengar, lagunya semakin membuatku menerima, inilah hidup. Cuma.. dari liriknya ada yang mengganjal.. hehe.. aku tidak suka dengan liriknya "sedikit gila" dan "radarku". Padahal lagunya udah romantis-romantis gimanaaa gitu, tapi diganggu keindahannya oleh tiga kata itu.. but, over all.. i enjoy this song...
KUBAHAGIA...KAU TELAH TERLAHIR DI DUNIADAN KAU ADA...DIANTARA MILYARAN MANUSIA

You are my best brothers... will be miss you... Good Luck... :) :)

Saturday 5 January 2013

Uang Receh

Jalan-jalan ke Gramedia hari ini, berharap bisa bersahabat dengan hati dan diri sendiri. Yap, dengan ini aku nyatakan tempat-tempat penghiburku adalah ruangan terbuka lepas, tempat-tempat hijau dengan pemandangan luasnya dan buku. Musik juga menghibur, tapi terkadang, musik yang berulang-ulang dan kadang musik yang didengar adalah musik yang membuat terkenang kepada suatu kejadian, membuat mood naik turun.. hehe :p

Jalan-jalan ke Gramedia hari ini hanya lihat sana dan lihat sini. Kesimpulanku, semua buku itu bercerita tentang makhluk hidup, bercerita tentang sifat manusia, kegiatan manusia, penderitaaan manusia, pengalaman manusia, kegembiraan manusia. Semua tentang manusia. Aku jadi berfikir, bagaimana kalau aku buat sebuah cerita tentang sebuah benda. Saat baca-baca buku "andreas" (lupa nama lengkapnya), aku berimajinasi, benda apa yang akan dibahas. Teringat novel Andrea Hirata, ia memeluk Yamuna sang Blender di warung kopi pamannya.. Blender di buat seolah "hidup" dengan bahasa-bahasanya. 

Dan setelah jalan-jalan, tak ada buku yang membuat hati tertarik untuk membelinya *apakah ini efek dari hati yang sedang berkecamuk?? hahay.. ckckckck.. 
Pulang naik angkot. Dan sengaja memilih angkot kosong yang sedang ngetem, biar nyampe kosan agak lamaan *aku ingin tetap seperti bebas melayang di dunia terbuka ini.

Sambil menunggu aku menghitung-hitung uang receh untuk dijadiin ongkos. Dan tahukah kamu-kamu sekalian. Ketika itu receh yang tidak berdosa diberikan untuk ongkos angkot 01 setelah berhenti di depan UI salemba, si supir angkot menolaknya!!!.. *beuuuh...

Satu sisi menilai ni orang sombong banget, ga mau menerima uang receh. Satu sisi, ho, mungkin recehannya juga udah banyak banget, makanya ga mau ngoleksi receh lagi *sama halnya denganku. 

Dan akhirnya, aku mengganti uang receh itu dengan uang kertas 5000-an. Kebetulan aku pergi dengan sohibku, jadi uang 5000-an ketika dijadikan ongkos angkot, butuh dikembalikan Rp 1000,-. Dan uang kembalian dari si supir adalah berupa UANG RECEH...

Tapi memang, sang uang receh yang tak berdosa sering tidak diterima keberadaaannya di masyarakat. Tidak tahu apa alasannya. Apakah semua orang itu berpikiran sama denganku? Kalau aku sering menggunakan uang receh tersebut (setelah aku kumpulkan), alasannya karena uang receh itu "berat" --> karena kebanyakan nyimpen uang receh.. hehe :p

Tapi mungkin bagi sebagian orang lainnya, sering menganggap remeh tentang keberadaan uang receh ini. Waktu pertama kali ke Jakarta, aku juga pernah menyaksikan langsung proses "pembuangan" sang uang receh yang tak berdosa. Orang itu tidak pula berpenampilan "seorang yang kaya", tapi, ia melempar uang receh dengan seenak hatinya. Membuang di tengah jalan... Hm.. seolah terkesan uang receh itu tidak berguna sama sekali. 

Uang Receh. Walaupun pada zaman sekarang keberadaan individunya memang tidak bisa dibelikan apa-apa, tapi keberadaan populasinya, bisa membeli apa yang kita mau. Kekuatannya terletak ketika dia bersama-sama. 


Sabar ya "uang receh". Semoga suatu saat nanti kau dinilai lebih tinggi dan lebih bermartabat dari pada saat sekarang... 

*ternyata ada sebuah benda yang patut untuk diceritakan. Tidak melulu tentang manusia. hehe :p 


Wednesday 2 January 2013

Padang Bulan

Entah apa maksud dari judul novel ini. Aku belum menyelesaikan membacanya, keburu ide-ide berloncatan untuk berbagi. Setelah membaca beberapa bagian, ternyata semua orang melewati masa yang sama, tapi dalam waktu yang berbeda, dalam penyikapan yang berbeda, tapi tetap saja sama lucunya... 

Berkhayal aneh tentang beberapa orang yang kita "tidak suka", membayangkan beberapa percakapan yang akan terjadi, dikala gugup, dan yang paling ngena itu sebenarnya adalah... "si tokoh 'aku' juga membenci perpisahan". Ternyata bukan aku aja si sang pembenci perpisahan itu. 

Yap, tapi kembali lagi, perpisahan kalau memang itu hal yang terbaik, terimalah dengan lapang dada. Semoga kita bertemu lagi di lain hari dengan kesuksesan masing-masing...
Soundtracknya pas banget sore ini... "Melly Goeslaw : Bimbang"

"kata orang rindu itu indah... Namun bagiku ini menyiksa..."

Ya, sedikit banyaknya rindu itu menyiksa... 

Back to "Novel"... Dari novel ini aku melihat kekonyolan-kekonyolan si tokoh "aku", yang terkadang,, hm.. ralat... bukan terkadang, aku juga sering mengalaminya. Bermain dengan pemikiran sendiri, berkhayal yang tidak-tidak (seperti khayalan anak TK atau anak SD). Tersenyum.. hari ini aku tersenyum membacanya, mengingat aku juga pernah membayangkan, bagaimana sesampainya di suatu tempat, aku akan hajar habis-habisan orang yang membuatku kesal. Brutal, sampai patah kepalanya, kuinjak-injak sampai tubuhnya berlipat dua, menggenaskan.. hahay, tapi.. itu cuma khayalan. Tenanglah.. itu cuma khayalan.. ^_^ ^_^

Aku juga pernah bermimpi dalam tidur dan bermimpi tentang keseharian. Mimpi-mimpi itu datang di kala aku memang sedang banyak fikiran, sedang banyak target-target yang memburu. Dan aku juga pernah berpikiran hampir gila dengan semua masalah-masalahku, bermimpi setiap hari tentang keseharianku, sampai aku tak bisa membedakan apakah itu mimpi atau kenyataan.. Dejavu.. ckckck :p

Ternyata semua orang mengalami hal-hal tersebut... Tidak hanya aku.. tenanglah.. Mari mulai melangkah lagi... Hidup masih berlanjut... :) :)

*Melly Goeslaw ternyata lagu terbaik untuk menulis.. For the second time, its make my mood feel good... ;)

Tuesday 1 January 2013

Sastra - Wartawan

Setelah nonton Soe Hok Gie, aku semakin menyukai sastra. Sastra dan wartawan itu unik. Dia tenggelam dengan pemikiran-pemikirannya. Aku menyukai orang-orang sastra yang memang sangat menyukai bidangnya. Contoh pribadi lainnya yang membuatku terinspirasi adalah Karni Ilyas. Mereka, melakukan pekerjaan sekaligus hobinya. Mereka larut dalam pemikiran-pemikiran kritisnya. Sastra itu bukan sebuah jurusan yang "ecek-ecek". Sastra itu mempunyai keunikan tersendiri di mataku. 

Jadi teringat waktu pemilihan jurusan ketika SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru) dahulu. Pilihan pertamaku adalah sastra Prancis, pilihan kedua baru Biologi dan pilihan ketiga adalah Pendidikan Matematika. 

Sempat terjadi silang pendapat antara aku dan orang tuaku tentang jurusan sastra ini. Yaaah, dalam kehidupan nyata memang tidak sedikit orang-orang tamatan sastra yang tidak tau kemana kerjaannya, tapi menurutku semua jurusan itu sama. Asal kita menguasainya dengan benar, menguasai apa yang telah kita mulai dan kita pilih itu dengan baik dan sungguh-sungguh serta gigih mendapatkan pekerjaan yang diinginkan, aku rasa semua akan tidak sia-sia... *catat...

Mungkin karena tidak restu orang tua dan memang modalku untuk terjun dalam ujian IPS pun sangat minim sekali, akhirnya aku memasuki dunia Biologi. :) :)

Wartawan, aku menyukai orang-orang yang benar-benar pemburu berita SEJATI, bukan pemburu berita "ecek-ecek" yang suka mengumbar fakta-fakta yang tidak jelas. Aku suka pemikiran-pemikiran kritis mereka. Aku suka jiwa bersemangat mereka. Aku suka sosialitas mereka. 


Dan. bolehkah dan bisakah aku menjadi salah satu dari mereka? walau orang di sekitarku sangat tidak suka mendengar pernyataanku ingin menjadi wartawan.  Bolehkah aku mencoba untuk beberapa saat, bagaimana indahnya berfikir kritis dan bertindak gesit ala "wartawan sejati"??? Just a Moment... 

The End.. :p

Soe Hok Gie

Pribadi natural, pribadi tengah yang tenang dan berani menentang. Yang salah itu tetap dinilai menjadi sebuah kesalahan dan yang benar itu tetap dinilai menjadi sebuah kebenaran tanpa ada unsur ormas, keagamaan, politik dan lain sebagainya.

Senang bisa melihat para sahabatnya yang selalu mendukung setiap langkahnya. Di metropolitan ini, mana ada sahabat yang benar-benar sahabat??? Belum... belum saja ditemukan makanya berkata demikian. Hm.. mudah-mudahan begitu. Kata-katanya adalah "belum ditemukan".

Senyuman, rindu senyuman sang "cinta 4 tahun" lewat sang tokoh pemeran utama. hehe :p

Fiuh, lagi-lagi tulisan ini tidak ada inti yang ingin disampaikan, terlalu banyak yang berputar-putar "disini"

Aku merindukan sahabat, merindukan teman, merindukan keluarga yang penuh dengan canda, senyuan, tawa riang, serta cerita suka dukanya. Tidak seperti sekarang yang hanya menunggu hari berikutnya yang entah apa yang akan terjadi. Mendekam di dalam sebuah kamar sambil mencari-cari apa yang bisa dilakukan, agar setiap detik masih bernilai "bermanfaat"

*dan aku masih ingin pulang...

to be continued liak... hadeeeeh.. hehehehe :p

Jati Diri

Hidup itu untuk membentuk jati diri. Bukan menemukan jati diri. Sempat bingung ketika melihat berbagai sikap manusia, bukan bingung dengan kejahatan, keanehan, keunikan bahkan kebaikan atau kejahilan serta ketegasan mereka, tapi bingung dengan dirinya sendiri. Bingung, ia sebenarnya pribadi yang seperti apa? Mereka, walaupun terkesan "penjilat", tapi mereka mempunyai suatu prinsip untuk kehidupan mereka. Mereka, walaupun terkesan seperti "licik", tapi mereka mempunyai tujuan-tujuan hidup yang ingin mereka capai. Dia? Siapa dia? seseorang yang apa yang dibilang orang baik, selagi itu tidak merugikan, ia menurut saja. Dia? Siapa dia? seseorang yang melihat kehebohan, tetap tenang selagi tidak mengganggunya. Dia? Siapa dia? seseorang yang katanya sedang mencari jati diri yang tak kunjung di ketemukan.

Sampai ia tersentak, termenung, terjaga oleh sebuah kalimat "Jati Diri itu dibentuk bukan dicari"... Benar... walaupun ia sudah terkesan menjadi orang yang "calm", "easy going", "keras kepala", dan sifat-sifat jeleknya, tidak menutup kemungkinan untuk berubah lebih baik. 2 film hasil tontonan hari ini, menyadarkannya, mencambuknya untuk bangun, bangun dari mimpi yang selalu menjadi mimpi dan belum menjadi kenyataan. 

Pilihlah jalan hidup yang memang kau inginkan dan kau butuhkan. Bukan jalan hidup yang menurut orang lain baik untukmu. Bukannya bersikap egois, jadilah pribadi yang berbeda. Berbeda karena kau memang berbeda dari yang lainnya. 

Tapi, terkadang, pemikiran untuk membentuk jati diri ini membuat terkesan menjadi orang yang egois. Sibuk dengan kesibukan sendiri, tak lagi begitu peduli dengan lingkungan sekitar, tak lagi menemukan senyuman-senyuman keramahan. Apakah sang teratai sudah ikut serta menjadi keruh seperti air yang di bawahnya??? apakah sang teratai tak lagi tumbuh dengan mekar dan dengan senyuman serta semangatnya???

TERATAI... kau seolah berubah... kau lebih keras kepala dari yang dibayangkan... kau lebih egois dari sebelumnya... kau lebih tak peduli dengan lingkunganmu, apakah kau mau sikapmu terus begitu??? 



Teratai kehilangan keindahannya, senyumannya dan semangatnya...
Banyak hal yang bisa dipelajari dari perjalanannya. Ternyata orang yang ia idolakanpun, ternyata tak lebih dari orang-orang kebanyakan pada umumnya. Kecewa. Ya kecewa. Tak disangka dibalik sebuah kebaikan yang terkenal di kampung halaman, tak begitu halnya dengan kenyataan setelah di lihat tingkah lakunya di perantauan. Kecewa? Ya Kecewa. Seseorang yang seharusnya bisa jadi panutan, ternyata tak lebih dari orang-orang yang ikut terkukung dalam glamournya kota metropolitan. Kecewa? Ya Kecewa. Bahkan senyuman untuk para pengamen pun "sang idola" dan "sang panutan" tak memberikannya. Aku kecewa.

Yah, setiap orang berbeda. mungkin itu salah satu kekurangannya. Tapi aku sudah terlanjur mengidolakannya, dan dikecewakan oleh sikapnya yang ternyata juga mengikuti perkembangan zaman yang "aneh". Dia tidak membimbing seperti yang kuharapkan. Dia hidup dengan kehidupannya sendiri. Metropolitan, disinilah individualitas itu merajalela. 

*aku masih ingin pulang...
to be continued...