Monday 30 December 2013

KULIAH LAPANGAN ALBIONA CIBUBUR, SITU GUNUNG dan CURUG SAWER ^_^ ^_^

Ok. seringkali kalau nge-blog, judul selalu tidak sesuai dengan isinya.. hahay. Kali ini judulnya belakangan, setelah cerita ini rampung.

Awalnya agak melankolis.. Tapi semoga happy ending... Lets start..

Kembali lagi. dimulai dari 25 Desember 2013 sampai 28 Desember 2013, aku mulai menjelajah lagi setelah beberapa bulan suntuk dan stres tingkat dewa menghadapi sel-sel, penelitian, keadaan laboratorium yang komplit dengan berbagai masalahnya (baik itu masalah dosen, masalah sarana prasarana dan masalah-masalah lainnya), serta masalah hati yang tak kunjung reda.

Yang paling membuat stres itu sebenarnya adalah alasan terakhir.. Haha.. 
Tapi alasan lain tak kalah membuatku semakin kurus dan ceking. Kalau diingat-ingat lagi beberapa bulan lalu ketika aku terjatuh, sakit, lelah, sembrawut.. ampun dah... Itu benar-benar pengalaman yang Maha Dahsyat mengguncang jiwa.. *hiperbola 

Perjalanan kali ini tergolong perjalanan yang sangat santai dan kurang persiapan. Biasanya kalau mau jalan-jalan, saking 'excited'-nya, aku searching sana-sini, alamatnya dimana, naik transportasi apa, makanan khasnya apa, oleh-olehnya apa, anything about the place. But, kali ini berbeda.. sangat berbeda. Tak ada persiapan yang benar-benar siap, males searching karena aku di sibukkan dengan notifikasi Whatsapp yang bejibun, ngurusin ini itu. (Appppaaaah?? kamu tidak disibukkan oleh tesis mu??? Tesis nanti dulu lah yaaaa.. hehe )


25-26 Desember 2013
Kuliah Lapangan Albiona (Alumni BIologi Universitas Andalas)

Sebelum hari H, aku diminta nge-list nama teman-teman angkatanku yang ingin ikut acara ini. Oya, ketika diminta untuk nge-list oleh sang dosen itu, hari itu aku disibukkan dengan rasa deg-degan... Ceritanya mau jadi moderator sebuah acara Rohis di FMIPA UI. Luar Biasa memang kejutan Allah... Dulu ketika mengikuti salah satu seminar, sempat terfikir olehku... 'aku juga ingin berbicara di depan panggung itu'.. Dan Taraaaa... aku ditawari untuk menjadi sebuah acara yang luar biasa pada tanggal 18 Desember 2013... MODERATOR... How nice isn't it? 

hm... pengalaman jadi moderator, diselipkan di sini saja ya... Karena tidak begitu banyak yang bisa di share.
Eh, tapi lumayan banyak juga siih.. hehe. yasud. moment ini akan ada di next posting... ^_^ ^_^

Back to my journey...
H-1 menuju cibubur (tempat pertemuan KL Albiona).
Agak kesal juga sih, teman-teman pada pengen ikutan, tapi tidak mau share itu daerahnya dimana, acaranya nanti bagaimana (secara aku sibuk dengan urusan laboratorium dan beberapa hal yang musti ku urus dan aku tidak bergabung dengan page-page yang menginformasikan tentang KL tersebut). Malamnya akhirnya agak ku'paksa' sang teman mencari tahu, dimana daerah persisnya, acaranya jam berapa dan apa saja yang akan dilakukan nanti. Sempat menjadi tidak enak hati dan greget, melihat sebuah ketidak-sigapan untuk orang ramai. Tapi sudahlah, maafkan... dan kembali tersenyum. 

Kabarnya acara akan dimulai pukul 16.00 dan 13.00-15.30 ada registrasi peserta terlebih dahulu. Paginya semua masih pada males-malesan. Aku sibuk packing (karena malamnya, di saat yang lain packing, aku sibuk dengan WA-ku yang heboh). Sempat bingung, mo pakai baju apa, mo bawa apa karena cucianku sudah menumpuk sekali (efek sibuk tak menentu, jadwal berantakan, manage waktu jadi 'haw-haw').

Setelah habis zuhur, kita shalat dan mulai berangkat. Kebiasaan kalau dengan rombongan kali ini, kalau berjanji jarang ontime.. hahay. Tapi kita sudah paham satu sama lain, jadi ini bukan menjadi sesuatu yang 'menjengkelkan' lagi.

Keluar dari kosan, tunggu para cowok makan siang dulu, beramai-ramai nunggu busway menuju kampung melayu, sesampainya di kampung melayu, ngantri busway tujuan kampung rambutan. Sebenarnya banyak duka nya kalau naik busway. Antrian panjang, panas, dan kadang ketika mau melangkahkan kaki masuk menuju busway, di cegat oleh petugas karena busway kepenuhan dan lain sebagainya. Nah kali ini ketika mau masuk transportasi yang 'rame peminat' itu, kita dicegat oleh salah satu penumpang yang ragu temannya yang lain bisa masuk atau tidak... Dan saat si 'pemuda labil' itu memutuskan untuk keluar, kita masuk pantang menyerah dan membuka ruang agar kita semua bisa masuk.. Kita yang cewek-cewek, masuk langsung ke ruang kosong di tengah, memperkecil diri, sempit-sempitan biar teman kita yang cowok-cowok bisa masuk. Woeess kereeen, akhirnya walau 2 orang teman cowok kita berbadan besar, mereka akhirnya bisa masuk.. Tepuk tangan saudara-saudara... Suatu kebanggaan bagi kami untuk mengaplikasikan 'ilmu tata tertib naik bis kampus'. Dulu waktu di UNAND, naik bis kampus desak-desakan. Ada beberapa orang mahasiswa yang males banget masuk ke tengah, padahal kasihan yang ga bisa naik, karena kepenuhan di dekat pintu. Mereka kebanyakan males ke tengah, karena susah turun, mahasiswa lain kadang suka ga ngeh juga memberi jalan bagi yang mau turun. Nah beberapa mahasiswa yang males ke tengah ini, sering di tegur, kena marah sama pak sopirnya.. Hm.. salah satu kenangan manis tentang 'bis kampus' malam ini... ^_^ ^_^

Sesampainya di kampung rambutan, kita naik angkot menuju, bumi perkemahan.. Dan eng ing eng.. mulailah Kuliah Lapangan itu.. dari gerbang buper, kita beramai-ramai jalan kaki ke perkemahan Albiona. Lumayan jauh... Tapi kita menikmati, bercerita tentang keseharian, guyonan-guyonan yang tak ada habisnya. Dan mendekati perkemahan Albiona... MasyaAllah.. indahnya alam Engkau... nge-'klik'dulu ah... Jom tengok foto ai.. Seronok sangat pemandangannya.. 

Hijauuuu... dan lepas mata memandang.. :D

Well... setelah agak jauh berjalan, akhirnya sampai di perkemahan, dan kita menemukan orang-orang yang sudah sukses di sana, senior-senior yang benar-benar sudah senior. Angkatan 60-an, 70-an, 80-an... Kita yang termuda euy... Angkatan 2005... Jadilah kita orang-orang yang tersorot saat itu. Kuliah lapangan kali ini, juga dihadiri oleh dosen-dosen luar biasa kita dulu... Masih bersemangat walau sudah berumur.

Malamnya, karena tujuanku ke sini adalah untuk refreshing, aku benar-benar menikmatinya, berusaha melupakan segala permasalahan untuk sementara. Joged sampai pagi, bernyanyi bergembira bersama orang-orang yang luar biasa... BAGAMAIK... Nice... :)

Paginya sebenarnya ada acara kuliah lapangan, tapi berhubung asistennya berhalangan hadir dan semua juga udah pada tepar (bagamaik sampai jam 4 pagi), salah satu senior yang menjadi panitia berangsur-angsur membenahi tempat perkemahan. Kuliah lapangannya ga jadi.. hahay... Ending acara, peserta bubar satu persatu dengan mobil dan keluarganya, dan sisa makanan yang tak habis, dibagikan ke kita-kita yang anak kosan. 

Awalnya ditawari nebeng naik mobil, antar jemput sampai gerbang buper, tapi kita memilih untuk jalan kaki saja. Jalan kaki, menikmati kebersamaan dengan teman-teman 2005. GOLEKS, Golgi Kompleks... Bersama mereka kutemukan selalu keceriaan-keceriaan dan suka duka yang LUAR BIASA!!! Love You Guys.. :) :)

Golongan 0 Lima Biologi (G0LGI)

Pulang dengan wajah ceria dan diamanati untuk menjadi 'penggerak' untuk pertemuan Albiona tahun depan.

Sesampainya di kosan, semua pada tepar. Tapi aku tidak.. Bersih-bersih, mencuci, mandi, dan baru tertidur lelap. Malamnya kembali nyantai. 

Keesokan paginya, Next Trip...

27-28 Desember 2013
Aku sudah punya planing untuk jalan-jalan ke situ gunung bersama sepupu dan teman-teman kantornya. Perjalanan kali ini tergolong lancar, tak ada kendala yang begitu berarti. Paginya, setelah subuh, aku mulai packing. Perjalanan yang hanya membutuhkan waktu 2 hari 1 malam itu tidak memerlukan packing-an yang lengkap. Cukup beberapa pakaian ganti, sleeping bag, dan embel2 kecil-kecil lainnya. Bahkan odol dan sabun pun, aku sengajakan untuk tidak membawa dari kosan. 

Janjiannya jam 11 kita ketemu di stasiun bogor. Biar bisa makan bareng sebelum berangkat. Udah nyampai manggarai sekitar jam 9-an. Setengah jam berdiri di stasiun manggarai, tidak kunjung datang kereta menuju bogor. Setengah 10, terdengar kabar kalau ada masalah di stasiun gambir, salah satu restoran cepat saji terbakar, sehingga mengganggu jalannya kereta. Aku mengabari sepupuku, kereta ke Bogor tersendat di Juanda. Ia menjawab 'naik kereta dari tanah abang saja'. Otakku salah menterjemahkan kalimat itu. Aku kira aku naik dari tanah abang saja, dan alhasil aku menaiki kereta yang menuju tanah abang. 

Tet tooooot, otakku lemot. Sesampainya di kereta, aku melihat rute perjalanan kereta, ternyata semua kereta ke bogor baik itu dari kota maupun dari tanah abang, melewati manggarai. Trus ngapain aku ke tanah abang??? Eng ing eng,,, nyadarnya lama banget. hahay,  langsung ambil keputusan untuk turun di next stasiun, Sudirman. Di stasiun sudirman, ketika aku menaiki tangga untuk menyebrang, terdengar pengumuman kalau kereta ke bogor akan memasuki stasiun tersebut. Aku berlari menuruni tangga, dan tak lama kemudian keretanya datang. Alhamdulillah.. dapat kereta dan bisa duduk sampai ke bogor. 

Sesampainya di bogor, aku ketemuan dengan sepupuku, sambil menunggu teman-temannya datang. Tunggu.. tunggu.. tunggu.. mereka tak kunjung datang. Di telp, ternyata masih pada di kalibata. Ya sudahlah, kita makan duluan. Makan di dekat mesjid dekat stasiun kereta ke sukabumi. Yang namanya cowok, makan itu porsinya banyak dan cepat ligat, sementara aku masih berusaha menghabiskan nasi di piringku. Sudah mendekati waktu zuhur, saatnya para lelaki menunaikan ibadah shalat jumat, aku ditinggal di warung nasi sendirian, sementara sepupuku shalat jumat di mesjid terdekat. 

12.45 jadwal kereta 'pangrango' menuju sukabumi. Tapi ketika kereta sudah datang, para teman kantor sepupuku belum juga datang. Kita akhirnya nego dengan petugas kereta untuk nungguin. Petugasnya mau. Tapi telatnya kelamaan. Ditunggu ditunggu, ga datang juga. Ditinggal deh... Tiket 15.000 rupiah masing-masingnya, hangus cuy,,, Jadi teringat waktu aku ketinggalan pesawat... ckckck...  

Enaknya naik kereta itu, bisa menikmati alam. Cuaca cerah banget, langitnya biru.. Subhanallah.. Maha Suci Engkau dengan segala ciptaan Engkau Ya Rabb... Indahnyaaaaa...

Protret pemandangan indah di balik jendela kereta api yang retak :D
Turun kereta di stasiun Cisaat (ide ini diberikan oleh salah satu penumpang di kereta). Kalau mau ke situ gunung, bagusnya turun di Cisaat, lebih dekat. Dan sepertinya kereta api masih sesuatu yang 'WOW' di Cisaat ini. Terletak di antara perumahan, bukan di jalan raya. Kita berjalan kaki menuju jalan raya, dan naik angkot menuju Situ Gunung. Tak ada ruginya... Pemandangannya LUAR BIASA!!! Udaranya juga Suegeeeer... 

Di gerbang tempat wisata Situ Gunung, kita berbincang-bincang dengan petugasnya, mencari tempat shalat dan tanya-tanya tempat penginapan. Ternyata di sana menyewakan tenda juga. Rp. 100.000,- semalam. Awalnya aku pengen banget nginap di tenda, tapi si temannya sepupuku, sepertinya lebih memilih nginap di penginapan. Dan akhirnya kita menemukan penginapan yang pas. Rp 200.000,- semalam, kamar mandi dalam, kasurnya dua buah, kamarnya bersih dan gedeeee. Kita putuskan untuk menginap di sini. 

Sambil menunggu teman-teman kantor sepupuku kita berjalan ke bawah, melihat pemukiman penduduk, beli makanan. Ga nyesel dah.. Benar-benar ga nyesel ke Situ Gunung. Pemandangannya memanjakan mata banget. 

Malam hari pun tak kalah indahnya. Untungnya cuaca sedang cerah, jadi bisa menyaksikan bintang-bintang bertebaran di langit. Hatinya jadi adeeeeem banget.. ^_^ ^_^

Malam semakin dingin. jam 9 malam-an, teman-teman kantor sepupuku baru nyampe, kita makan, sedikit berbincang-bincang dan tiduuuuuur... ZZzzzZZzzZzZzzzz.....

Paginya, selesai subuh, kita mulai berjalan menyusuri jalan setapak ditemani udara yang sangat bersahabat. 

Menuju Situ Gunung, jalannya nyantai. Yang lain pada ngobrolin teman-teman kantornya (ga nyambung mo ngobrol apa) dan aku menikmati alam yang super indah... Ga mau ketinggalan setiap detail pemandangan ini. Sesampai di Situ Gunung, agak telat sih, maunya ke Situ Gunungnya lebih awal, biar masih ada awan-awan kecil di atas danaunya. Tapi...

ALLAHU AKBAR!!!
Maha Besar Allah dengan ciptaanNya yang MAHA DAHSYAT itu. Danaunya cantik luar biasa!!! Hijaaaaau... Indaaaaaah... 

Danau Situ Gunung di saat matahari mulai terbit ^_^ ^_^

Puas dengan pemandangannya, kita menuju tujuan selanjutnya. Curug Sawer...
Teman-teman terus ngobrol, ga ada hentinya. Adaaaa aja yang diomongin. Tapi ada untungnya juga, aku jadi bisa menikmati alam sepuasku. Tak perlu mencari bahan obrolan, biarkan mereka sibuk dengan urursan kantor mereka. hahay..

Perjalanan menuju Curug Sawer, benar-benar menguji adrenalin. Naik turun, naik turun, Pegel kakinya, nafasnya ngos-ngosan, mana lapar (kebiasaan sarapan). Untungnya bawa air minum, jadi ada penunda lapar sesaat. Air terjunnya tidak begitu.. hm.. apa ya??? tidak begitu indah.. hm.. indah sih.. seger, airnya jernih, bersih. Tapi aku sudah terbiasa melihat air terjun, jadi tidak begitu 'Wow' ketika melihat si curug-nya. Tapi yang benar-benar berkesan itu adalah perjalanan menuju curugnya... Waaaah.. pegel tapi asyik euy... :D


Tak hanya cinta saja yang bikin jantung berdebar-debar kencang, 
perjalanan menuju curug sawer pun tak kalah bikin jantung berdebar-debar..
Panek.. haha.. 
Tapi bedanya, cinta debarannya bikin lelah, 
kalau yang ini debarannya mengasyikkan,  
I am enjoy with that.. ^_^ ^_^


Ternyata perjalanan terlalu mulus pun, kurang mengasyikkan, tapi tidak mengecewakan lah perjalanan kali ini. Aku sangat terpesona dengan keindahan alamnya. Kita pulang, di angkot, aku dan salah satu teman kantor sepupuku tertidur pulas. Tungguin jadwal keberangkatan kereta, berbincang-bincang dengan salah satu pemilik warung dekat stasiun. "Saya sudah 20 tahun di sini, kadang suka ada yang datang, udah punya anak, bilang gini 'bu, dulu saya pernah singgah disini sebelum ke situ gunung'" Hahay, 20 tahun menjalani pekerjaan yang sama. Itu sebuah keajaiban bagiku. Dan beberapa orang mengingat kehadiran beliau di stasiun Cisaat. 

DONE!!! Perjalananku kali ini, walau tanpa persiapan yang matang, tapi hasilnya HEBAT!!! Hati sedikit melunak, dan semoga bisa kembali fokus dengan target-target kampus. Aamiin Ya Rahiim..

SEMANGAT!!! *walau badannya masih pegel-pegel.. hehe 






Thursday 12 December 2013

Catatanku di 11-12-13


Angka cantik yang penuh makna.
Kemaren bersemangat sekali, karena ada tiket murah dan dalam minggu ini tidak bisa kerja untuk penelitian. Untuk hari kemaren, alhamdulillah sangat luar biasa, saking semangatnya sampai jam 12 malam pun masih nyetrika baju-baju yang telah menumpuk setelah sekian lama. Selesai menyetrika, sedikit packing dan bersiap-siap untuk tidur, tidak lupa setting alarm handphone.

Paginya... Jeng Jeeeng...
Alarm sudah berbunyi berkali-kali, eits jangan salah, aku bangun kok. Bangun jam 04.30 WIB. Shalat, mandi, berangkat. Berangkat pukul 05.30 WIB. Ancang-ancangnya sih sebenarnya bener ya, tapi transportasi dan pengmabilan keputusan pagi ini yang membuat suatu musibah menyedihkan. Aku memutuskan sambil nunggu taksi terus berjalan menuju shelter busway. Sesampai di lampu merah, baru nongol taksinya, entah mengapa pikiranku menjadi santai sekali. Karena perjalanan menuju shelter terlihat dekat, aku putuskan untuk naik busway. Sesampainya di shelter baru teringat, busway menuju senen itu susahnya minta ampun. Akhirnya diputuskan naik busway tujuan harmoni.

Taraaaa... salah prediksi lagi. Aku kira sesampai di harmoni, bisa langsung menuju gambir, ternyata harus mengantri dulu di antrian busway menuju pulo gadung. Antriannya panjaaaaaaaang... Tapi aku berada di antrian depan. Jadi ketika buswaynya muncul, aku pasti bisa masuk. Tapi oh tetapi, buswaynya tidak kunjung datang. Aku mulai panik. 06.15 aku putuskan untuk keluar dari antrian, dan memilih naik taksi dari harmoni menuju gambir. Sesuatu...

Sesampainya di gambir, satu hal lagi yang membuatku menjadi ‘kacau balau’. Damri menuju bandara soeta, sesampainya aku disana baru saja berangkat, dan aku menyaksikannya dengan mata kepala ku sendiri. Tapi jarakku tidak memungkinkan untuk berteriak “TUNGGUUUUUUUUUUUU”... hatiku hanya bisa menjerit... Ya Allah...

Next Damri... Aku masih santai saja.. karena aku kira check in bisa dilakukan 15 menit sebelum perjalanan. Agak panik juga sih sebenarnya. Aku sempat mencoba check in lewat web, melihat Damri yang kutumpangi malah ke terminal 3 dulu, baru kemudian ke terminal 1. Tapi oh tetapi... Tidak bisa... T-T

Pesawatku 07.35 WIB, aku sampai di terminal 1C 07.20 WIB. Dan ketika aku check in, tidak ada izin di sana. Katanya pesawatnya sudah terbang, check in-nya sudah ditutup, aku berusaha membujuk petugasnya agar mengizinkanku untuk check in, karena aku yakin pesawatnya belum terbang. NIHIL!!!

Sedih...

Aku kembali keluar gedung, mencoba searching tiket online, ribet. Akhirnya kuputuskan untuk langsung ke counternya. Lion air, aku harus berjalan dari terminal 1C ke terminal 1B dan hasilnya, penuh untuk perjalanan berikutnya, perjalanan malam pun harganya sudah melambung 900-an. Aku beralih ke sriwijaya. Sriwijaya hanya ada keberangkatan sore, ketika ditanya harga sudah 1 juta-an. Bingung. Aku memutuskan tidak mengambil tiket tersebut. Aku keluar, tiba-tiba ada yang mengikuti. Bapak-bapak dengan kostum batik yang rapi sekali. Sebelumnya beliau duduk di sebelahku. Menawarkan tiket perjalanan jam 10 dengan sriwijaya air dan mematok harga satu juta.. Et dah... “mahal banget pak”.. “iya yang sore nanti aja satu jutaan, mba”... “terima kasih pak, saya coba cari yang lain aja”... Untungnya si bapak tidak terlalu agresif menawarkan... Dan aku pun juga memasang tampang tidak terlalu butuh tiket tersebut. Jadi dia menyerah dan balik kanan. Aku curiga, ada kerjasama dengan para petugas ticketing disana.. ckckck...

Oya, ketika menghampiri counter lion air yang pertama, aku masih bingung dan masih mondar mandir disana, belum sempat tanya-tanya. Balik lagi ke lion air, rame, dan aku juga di ikuti calo. Calonya lumayan agresif... Akhirnya aku putuskan untuk mengeluarkan kata-kata tegas ke si calo..
“di sana juga pada penuh tiketnya mba, kesaya aja”
“kemana emangnya mas?”
“saya punya tiket ke palembang”
“maaf mas, tujuan saya bukan ke palembang”

Si-masnya berhenti berjalan, dan aku terus maju jalan entah kemana.

Untung saja, pas tanya-tanya ke petugas ticketing, pada rame, dan suara ku kecil, jadi para calo menerka-nerka tujuanku kemana. Hadeeeh... Ada-ada saja cara orang mencari uang ya?!

Aku bingung, sedih, campur baur. Akhirnya kuputuskan untuk shalat dhuha. Menenangkan diri sambil mencoba searching lagi, tiket mana yang murah dan bagaimana aku menyelesaikan permasalahan ini.

Selesai shalat dhuha, aku kembali searching. Bingung. Tapi kemudian aku coba melangkahkan kaki mencari tiket, dan akhirnya aku putuskan ke counter citilink. Back to Terminal 1C!!! Tanya-tanya sama petugasnya. ADA!!! Jam 6 sore-an, seharga 700-an. Yaah... apa boleh 'baut'. Ini pilihan satu-satunya dan hanya ini yang tersisa. Tiket paling murah. Booking, kemudian cari ATM yang harus menaiki tangga, ambil uang, dan bayar.

Lapar, belum sarapan. Aku akhirnya makan di salah satu tempat makan.. Hm kalau ga salah ‘ The Kingkong’... Makan sambil ngecharge. Sambil menggembirakan hati, sambil mencari solusi. Bilangnya ke mama nanti gimana...

Hm... setelah bekerja sama dengan kakak dan adikku, aku putuskan untuk menginap di Padang seolah aku masih menggunakan pesawat yang pertama. Semoga beliau tidak tahu. Semoga dan semoga rezeki beliau berlimpah ruah,, Ya Rabb.. tolong jaga rahasiaku...

*catatanku sambil menunggu penerbangan jam 6 sore.. Bismillah...

Bagi yang kenal fb, kenal aku, kenal keluargaku, please keep silent ya... hehe.. mama belum tau nih ceritanya. Aku ga bohong, tapi berusaha mengelakkan pertanyaan beliau. Semoga rezekiku juga banyak jadi tidak terlalu merasa bersalah, membuang tiket begitu saja... Astaghfirullah...

11 12 13 at 14.51 di depan Dunkin Donut’s Bandara Soekarno Hatta Terminal 1C

Sekian. Ckckck...






Sunday 8 December 2013

Bemo

Pagi ini perjalanan ditemani oleh kerinduan-kerinduan yang... Entahlah.. Ini manis atau tidak...

Naik bemo menuju manggarai pagi ini, membuat teringat akan kehidupan persekolahanku dulu sewaktu kecil... *haha bahasanya.. Ckckck...

Dulu kalau mau berangkat sekolah, pagi-pagi kita bersemangat jalan kaki ke jalan raya... Di persimpangan itu sekitar jam 7-an sudah banyak berjejer anak-anak sekolah, mulai dari SD, SMP, MTsN sampai SMA,,, menunggu kedatangan transportasi menuju sekolah masing-masing.

Serunya itu ketika kita rebutan, rame-rame.. Aaah... Kangennya sama suasana itu.. Kangen banget dengan suasana desaku... Kalau hujan deras melanda, transportasinya ikutan basah tempat duduknya, kalau naik bemo, jendelanya di tutup dengan terpal.

Pernah juga sesekali, hm boleh dibilang sering juga sih, dulu diberi tumpangan sama salah satu orang tua teman yang punya mobil kap... Kita berkumpul di halamab rumahnya, saling tunggu-tungguan, rame-rame, kemudian duduk dengan manisnya, berjejer rapi di kap mobil itu...

Teringat juga waktu masih SD, kakiku belum sepanjang kakiku hari ini, jadi kalau mau naik kap mobil musti dibantu oleh kakak-kakakku... *hiks semakin kangen rumah.

Giliran musim hujannya, kap mobil itu juga di tutup dengan terpal sampai gelap banget, ga bisa liat apa-apa. Sesampainya di sekolah, si papa teman pemilik mobil kap, ngetokin kaca, pertanda sudah sampai...

Huaaa... Indahnya kebersamaan... Dulu,,aku sering memilih untuk sendiri. Sekarang aku malah mencintai keramaian, keramaian yang hidup yang penuh senyuman penuh makna...

Malam tadi aku disibukkan oleh 3 hal, 4 deh... Volkschool, ODOJ, GOLEX, dan tugas kuliahku...

Kebersamaan. Indahnya...

*kayaknya judulnya ga nyambung sama sekali dengan 'bemo' deh.. Hahay... Awalnya juga pengen cerita tentang semangat pendidikan yang dimulai dengan prolog bemo, tapi otaknya malah muter kemana-mana..

Permasalahan yang sama setiap ngeblog.. Ckckck..

Just enjoy it.... :-P