Friday 18 July 2014

Konflik Dunia

Sulit untuk memahami dan tak ada pulpen untuk menuliskan sebuah kesimpulan, jadilah blog ini sebagai sasaran. Pagi ini baca-baca berita tentang jatuhnya sebuah pesawat dan dikabarkan karena terkena rudal. Sebuah rudal yang berasal dari salah satu negara yang sedang terjadi konflik. Jujur, aku tidak tahu sama sekali tentang konflik tersebut. Searching-searching... Perebutan wilayah!!!

Hm.. konflik di GAZA pun ada sebagian yang mengabarkan ini juga merupakan konflik yang disebabkan oleh perebutan wilayah. Aku sempat membaca komentar-komentar di beranda facebook, begini kira-kira komentarnya --> "ga mungkin diserang kalau dia ga salah". Hm... Pemikiranku pun sebelumnya mengarah begini, setiap masalah tak ada yang salah satunya benar, atau satunya lagi salah. Dalam pemikiranku sebelumnya, jika terjadi masalah antara dua pihak, aku menarik kesimpulan mereka dua-duanya salah dan mereka dua-duanya benar (dari sudut pandang yang berbeda tentunya).

Oke, lanjut searching, aku jadi teringat dengan "apa alasan orang Belanda menjajah Indonesia"? MENJAJAH, mungkin ini adalah sebab utama mengapa terjadinya pembunuhan. Sistem berfikirku begini, ketika kita sudah damai, tenang kemudian tiba-tiba ada yang mengganggu kedamaian kita, kita melawan, dan kemudian diberi perlawan balik oleh yang kita lawan dengan lebih ganasnya. Hm... maka terjadilah pembunuhan.

Huaaah... susah juga ternyata mencari referensi yang kubutuhkan. Salah satu web, yang pertama kali kutemukan membahas tentang 'kedatangan' Belanda ini ke Indonesia... check it out... Sedikitku kuringkas tentang mengapa Belanda menjajah Indonesia, karena mereka menginginkan kekayaan Indonesia. Nah dari sini aku menarik kesimpulan seperti yang tertera pada paragraf 3 di catatanku kali ini.

Aku mencoba mencari berita penyeimbang, tapi tak kunjung ketemu.. Aku mau tahu, bagaimana pendapat Belanda tentang alasan mereka seperti yang tertulis di salah satu cerita tersebut. Apakah memang benar itu alasan mereka? Kemudian, juga dinyatakan disana, tentang penyebaran agama. Aku ingin tahu, apakah umat kristen membenarkan alasan tersebut? Mereka menyebarkan agamanya ke Indonesia??? Mencoba mencari sudut pandang ala 'orang kristen' nya.. tak ketemu linknya... ok kita sudahi dulu. 

Lanjut tentang hal yang ingin aku himbaukan di sini.
Salah satu komentar yang sempat aku baca "ga mungkin diserang kalau dia ga salah". Komentar ini di posting oleh orang Indonesia. hm... apakah orang Indonesia bersalah ketika dia dijajah oleh Belanda?

Kemudian aku juga ingin menyatakan, hasil bacaanku beberapa bulan yang lalu tentang peperangan yang terjadi yang dipimpin oleh Muhammad Al Fatih. Orang Islam itu dilarang menyerang memerangi, harus diskusi dulu... nah, jika ada yang menyatakan Islam adalah teroris, itu salah besar... (to be continue ke paragraf berikutnya)...

Ada juga yang berkomentar di saat pilpres, menghujat partai Islam, mengatakan kemenangan salah satu presiden akan menguntungkan pihak tertentu bukan untuk kesejahteraan semua rakyat Indonesia. Satu hal yang ingin aku sampaikan, kalau memang seandainya kepentingan salah satu pihak ini adalah "kesejahteraan rakyat Indonesia" apakah itu salah? Hm.. aku dulu juga tidak begitu ambil pusing tentang partai Islam atau partai nasionalis, semua tergantung pribadi masing-masing, akan tetapi, mereka yang berada di bawah hukum Islam, dan BENAR-BENAR melakukan dan mentaati hukum Islam tersebut, aku yakin, Indonesia ini akan damai.. ISLAM dalam arti secara terminologi saja artinya adalah SELAMAT. Apakah Islam berbahaya bagi umat agama lain? TIDAK!!! Sekali lagi aku meyakini, ISLAM itu agama KESELAMATAN, baik untuk agama Islam itu sendiri maupun agama lain. Lalu mengapa orang Islam memerangi orang kafir? Karena mereka (orang kafir) yang tidak mau diajak berdamai... sama kasusnya dengan Belanda VS Indonesia tadi... Sudah terlalu mengganggu, diajak berdamai tidak mau, akhirnya diperangi. Hm.. begitulah kira-kira. Perang itu menurut hukum Islam adalah pemecah masalah paling akhir. Ada tahap-tahapnya sebelum diputuskan untuk berperang.

Kembali teringat tentang sebuah film yang terkesan menggambarkan adat Minangkabau adalah adat yang terlalu keras. Tidak teman... Minangkabau itu tidak keras... Minangkabau itu adalah ADAT BASANDI SYARA' SYARA' BASANDI KITABULLAH... Jikalau engkau melihat kerasnya adat dalam sebuah film tersebut, sesungguhnya itu bukan adatnya yang keras, teman... tapi 'manusia' nya yang keras. Sama juga halnya dengan Islam. Aku menarik kesimpulannya begini... AGAMA ISLAM ITU ADALAH AGAMA YANG BAIK... Jikalau ada yang engkau lihat tidak baik, sesungguhnya 'manusia'nya lah yang tidak baik. Agama Islam tidak dilaksanakan dengan baik, maka terlihatlah pribadi tersebut sebagai pribadi yang tidak baik. 

Jika ada salah, salahkan aku, bukan agamaku

Huaaah... kelemahanku kali ini dalam menulis adalah, aku ingat kata-kata itu pernah ada, tapi takut untuk menuliskannya karena aku tidak bisa mengutipnya sesuai dengan susunan kalimat aslinya (akibat terlalu mengandalkan teknologi, semua pelajaran hanya diambil hikmahnya, bukan dihafalkan, jadilah begini, mau ngutip ga tau susunan kalimatnya bagaimana, searching-searching lagi, ga ketemu, sementara tangan dan otak sudah berlomba-lomba ingin posting tulisan ini... +,+)

Hm... aku tutup saja tulisan ini sebelum merambat kemana-mana... Kesimpulannya adalah... 

Berbuatlah yang terbaik teman... jangan mau diadu domba, kalau ada berita miring, cari tahu kebenaran beritanya. Jika memang sudah sangat menjanggal dan tidak sesuai dengan pemikiran kita, diskusikan dan ajaklah berdamai. Perbedaan itu wajar, tapi jangan sampai kita terlibat dalam "pemanas suasana". 

Salah satu kalimat salah seorang teman "Ambil banyak referensi, setelah itu tidak usah berdebat, cukup jadi pengetahuan. Kalau ada yang nanya baru jelaskan berdasarkan referensi"... Yah... ini kalimat penetral yang logic menurutku. 

Sampaikanlah kebaikan. Jika kau lihat di luar sana terjadi kesalahan, cukup untuk jadi koreksi kita untuk masa depan, jangan diumbar-umbar keburukan orang lain. Karena setiap kita mempunyai keburukan masing-masing... Kalau kau ingin menasehatinya, nasehatilah dia 4 mata, bukan di depan khalayak ramai. Menasehati secara pribadi itu lebih baik.

Oya, satu lagi yang ingin kutambahkan. Ada juga yang berkata begini. Kalau ga "debat" ga rame. Sahabat... debat ga selamanya tentang keburukan bukan??? Gimana kalau kita debat tentang, bagaimana cara supaya lebih baik lagi untuk ke depannya? Lebih menarik begitu kurasa daripada harus berdebat sampai melibatkan emosi karena diumbar-umbar aibnya... 

Hm... Satu kutipan yang kali ini kuingat dan kutemukan susunan kalimatnya:

"Sesungguhnya Allah akan menutupi aibmu selagi engkau menutupi aibmu sendiri" (Umar Bin Khatab)

Tak ada manusia yang sempurna, guys... Mari berusaha setiap detik, setiap menit, setiap hari untuk menjadi pribadi yang baik, lebih baik, dan lebih baik lagi... Semoga kita dicintai oleh Sang Khalik... Aamiin Ya Rahiim..
^_^ ^_^


Monday 7 July 2014

Konser

*Late Post 

Ok... Remaja kali ini. Mungkin tidak hanya remaja saat ini, remaja dahulu kala tahun 90-an pun mungkin juga berprilaku seperti ini. 

Idola... Apa yang engkau puja dari seorang atau segerombolan idola? Apa manfaat kamu memuja seorang atau sekelompok artis. Shalatmu ok kah? Zakatmu sudah dibayarkan kah? Sebegitu mengidolakan seorang/segerombolan artis, kira2 ada manfaatnya kah? Rela berkorban, beli marchandise nya, rela nyari duit hanya buat bayar tiket masuk konsernya, rela teriak-teriak hanya untuk ikut bernyanyi bersama artis idolamu.

Coba ya, idola remaja-remaja ini adalah sosok yang benar-benar harus di idolakan... Bersuara merdu untuk membaca kalamNya, rela nyari uang kerja mati-matian untuk bersedekah, membantu sesama.

Hm.. Menghabiskan energi sampai tengah malam untuk jingkrak-jingkrak yang tidak penting (menurutku ya)  menurutku kegiatan ini mubazir, bahkan sampai bawa anak segala untuk ikut konser. Tidakkah terfikir apa efek buruk bawa anak bayi ke konser yang dentuman musiknya luar biasa seperti ini?

Prihatin, tapi bagaimana memulai untuk mempengaruhi orang-orang ini agar tidak berlebih-lebihan dalam mengidolakan? Rakyat pengidola ini terlalu ramai...

Hobi, idola. Sampai melakukan hal yang "percuma" (menurutku). Mengambil foto, padahal foto para artis itu bisa di download lewat google dan bahkan bisa lebih bersih. Mengambil foto biar bisa share, pamer sama teman-temen "eh, gue ke konsernya duta, lho... Nih fotonya kalau lo ga percaya"... Is it important to share?

Hiburan... Hm.. Menurutku sebuah hiburan ga musti mahal dan menghabiskan energi seperti ini... Bikin jantung meledak-ledak, bikin suara serak-serak, bikin paru-paru jadi pengap...

Artis semakin kaya, fansnya dapat apa? Hahay.. Percuma... Menurutku ini sebuah kegiatan yang buang-buang waktu... Di akhirat juga ga bakal ditanya "apa yang telah kamu lakukan untuk idolamu? Berapa uang yang kamu habiskan untuk idolamu?"

Its not important.

Aku terperangkap di sini. Menemani, mencoba menghibur sang sahabat yang ngefans banget sama artis ini. Aku juga punya artis kesukaan, tapi ya ga sampai fanatik begini... Yah baiklah, hitung-hitung balas budi dan banyak hal yang menjadi perhatianku tentang para para pengidola ini. Temanku juga tidak terlalu fanatik sih sama artis yang satu ini. Aku mengundurkan diri dari posisi yang awalnya berada di tengah gerombolan fans, mundur ke barisan paling belakang... Dan mulai memperhatikan tindak tanduk mereka 'sang fanatik'

Konser, identik dengan 'Asap rokok'

Hm... Sudah lumayan lama aku meninggalkan 'dunia' seperti ini... Dulu masih santai saja menjadi perokok pasif, sampai menikmati dan mulai memilih mana asap yg bisa ditenggang mana yang bikin sesak...
Sekarang... Semua menjadi asap yang sesak...
Ternyata dunia apa ini. Sudah mulai berpikir seperti itu .. Nothing important about this concert...

Hhh... konser sesuatu yang sia-sia menurutku... Semua orang punya pilihan. Tapi, jadilah pemilih yang memilih hal yang baik. Jangan terlalu fanatik terhadap pilihan di dunia ini...


#Ceritaku di barisan paling belakang sebuah konser, sambil menunggu temanku...