Thursday 25 July 2013

Menuju BPPT Serpong

Wih... ga semua blog sama dengan apa yang kamu alami... Kebiasaan kalau jalan ke suatu tempat yang baru aku jalan-jalan di blog orang lain dulu. Searching tempat, situasi, transportasi sekalian ongkos, dan sebagainya dan lain lainnya deh.

Nah tujuan kali ini SERPONG!!!... Alkisah seorang mahasiswa S2, sedang berjuang menyelesaikan penelitiannya demi ijazah Master Biomed, menjemput sel PC3 ke LAPTIAB BPPT Serpong.

Baca-baca beberapa blog. Pada negatif semua. Searching tentang transportasi ke serpong, naik kereta, naik kopaja, ojek, tanah abang, serpong, rawabuntu. Sesuatu banget. ampe sesak nafas baca tuh blog. Mana perginya sendirian. Tiba-tiba rasa takut menjalar begitu besar. Persiapan pengetahuan tentang trasportasi ke Serpong sudah dimulai H-3.

Info yang di dapat:
1. Tanah abang banyak copet
2. Tanah abang rame sesak
3. Naik kereta berdesak-desakan
4. Stasiun yang terlewat
5. Arrrgghh dan segala macam pengalaman pengalaman yang membutuhkan tenaga ekstra untuk melawannya.

H-2 masih jedag jedug... H-1 agak tenangan.. Karena sudah mempersiapkan metal baja, mental kuat, mental tahan banting... Persiapan ekstra, apapun yang terjadi, Allah selalu bersamaku, kemungkinan terburuk...
1. keinjek --> kalau terlalu lamban dan tidak bisa mempertahankan diri dari arus 'manusia'
2. di bawa muter2 oleh tukang ojek --> diculik --> di... aaaaarrrggghhh *negatif negatif..

haha ternyata H-1 pun dengan segala persiapan perang tidak membuat terlalu begitu tenang.

Senin, 22 Juli 2013. Aku memulainya dengan 'buru-buru'. Sejak semalam si pembimbing sudah sms panjang lebar tata cara ke bppt. Persiapan dan rencana awal pun sudah matang, Tapi, setelah sahur, aku ketiduran. TASINTAK, dibangunin sama pembimbing lewat nyaringnya bunyi handphoneku jam 6 pagi.. Buru-buru mandi, buru buru pasang baju, pasang jilbab... set set set... Akhirnya jam 7 lewat berangkat dari kosan. jalan buru-buru menuju menara salemba, naik angkot 01 sampai matraman, nyebrang di jembatan penyebrangan, celingak celinguk, kopajanya pada lewat di tengah, ga minggir, jadi mulailah memberanikan diri berdiri agak ke tengah jalan raya di tengah ramainya kendaraan Jakarta yang antri karena lampu merah. Kopaja datang, berlari dan berusaha naik ke kopaja yang masih jalan.. HEBAT!!! aku berdiri 3/4 perjalanan. Hampir nyampai tanah abang, baru bisa duduk. Dan hati jedag jedug lagi, takut ketinggalan kereta. Fiuuuuh...

Nyampe tanah abang... RAME!!! yang bikin terkesan padat banget itu adalah menuju loketnya yang terletak di lantai atas, kita harus menaiki tangga yang berukuran kecil untuk khalayak rame seperti itu. Makanya sesak banget. Naik tangganya dempet-dempetan euy...

Beli tiket, buru-buru.. di peron 5-6 tanya pak satpam, dan taraaaa,, keretanya sudah standby, dan mau berangkat.. Nyaris ketinggalan kereta. Hosh.. capek juga. Untungnya perginya cuma seniri, jadi menyelamatkan diri sendiri. nyelip nyelip di keramaian menyelamatkan diri sendiri.. hehe :p

Pembimbingku ternyata bawel juga.. hehe.. Sms terus. Dan 35 menit kemudian, nyampe rawa buntu. Turun kereta tepat di gerbong tempatku turun, dosenku sudah nungguin bawa payung gede, celingak celinguk. hehe dan akhirnya aku menyapa beliau... Dan kita ke Bppt dengan mobil beliau dengan d antar oleh supir yang bernama "Jai" --> urang awak juo kironyo... 

Persiapan mental baja, mental batu, mental kuat tadi ga kepake.. Ga sesulit yang kubayangkan ternyata pergi menuju ke BPPT-nya. Rencana awal aku ke BPPT sendirian, ga kebayang naik ojek sendirian dengan kondisi hujan deras begitu. Alhamdulillah perjalanan dipermudah. Aku dijemput di stasiun. 

Sesampainya di BPPT, nunggu 'person' yang bersangkutan lama banget... Diajakin lihat sel ke lab kultur selnya. Selnya alhamdulillah bagus, dan yang mengejutkan lagi itu adalah.. si 'laboran'nya kerjanya pake feeling aja.. wiiiiih... Bahasanya "kirologi" euy... Nanya-nanya dan lumayan cerewet, pembimbingku sepertinya merasa 'aneh' dengan kecerewetanku itu, soalnya kalau dalam keseharian, ngobrol-ngobrol tentang keseharian tidak begitu cerewet seperti itu.. hehe :p

Ok next, di lab kultur selesai sudah semua yang harus diurus, dan pulangnya, aku diantar lagi ke stasiun, tapi sebelumnya, si pembimbing malah ngajakin aku muter-muter serpong, BSD city, wiiish... KEREEEN!!! kawasan serpong, tangerang selatan BSD City itu ternyata indah banget... "Kota glamour yang sederhana".. Aku menyebutnya begitu. Gedung-gedungnya "kota banget".. tapi jalanannya masih asri, luas lapang ga kayak Jakarta yang 'sumpek'... Hahay, ga sia-sia perjuangan ke Serpong-nya nih. Ada kado berupa "jalan-jalan dan cuci mata" dari si pembimbing. Terima kasih banyak bu.. THX MUCH GOD... ^_^ ^_^

Sesampai di stasiun, tiketnya di beliin pembimbing.. E alaaah.. aku kan jadi enak.. hehehe... dan pulang dengan langkah ringan menuju tanah abang. Karena di rawabuntu stasiunnya tidak begitu rame dan lumayan tenang dan nyaman. Sesampainya di tanah abang, jalan sedikit menuju kopaja 502, dan taraaaa... tidak lama kemudian, nyampe lagi deh di Salemba.

Haha... Persiapan mental yang berlebihan lah yang membuatku kecapek-an sesampai di kosan.. kekekek :p

Rabunya, 24 Juli 2013, kita jemput sel ke BPPT. Kali ini aku tidak sendiri. Bersama rekan satu penelitian. Dan rutenya ruwet... Aku ngikut aja, secara aku bawa ibu-ibu, dan mungkin dia tidak nyaman kalau harus aku ajak naik kopaja. Beliau mengusulkan nak kereta dari Manggarai. 

Ke Manggarainya seharusnya ada bemo dekat RSCM, tapi lamaaa banget, alhasil naik bajaj (tuh kan, klo perginya berdua ribet.. hehe :p). Tapi untungnya ongkosnya si ibu yang bayar... walau sempat basa-basi ga jelas dulu.. ckckck. Sesampai di Manggarai, beli tiket ke Rawa Buntu cuma Rp 3000,- euy... Kereta sekarang harganya sudah murah... Harga dihitung per-stasiun yang dituju. 

Naik kereta di Manggarai ke tanah abang, berdiri (pasukan kereta rame). Sesampai tanah abang, naik dan turun tangga lagi menuju peron 5-6. Perjalananku ditemani hati yang tenang, tapi repot.. Hahay, karena rutenya mengkondisikan biar si ibu nya nyaman selama perjalanan.. hew hew.. Segera naik kereta serpong yang sudah standby, dan kembali pembimbingku mulai dengan serangan sms beliau, padahal aku sudah "Semen Padang". 

Selama perjalanan tidak begitu banyak hal yang dibicarakan, si ibu sibuk melihat kiri kanan, melihat kawasan kumuh Jakarta... Dan alhamdulillah cuaca cerah hari itu. Jadinya pemandangannya jelas banget.. 

Nyampe di stasiun rawa buntu kita dijemput lagi sama si mas jai nya, dan melaju menuju rumahnya pembimbingku.. Aku ceritanya mau minta tanda tangan, tapi si ibu mendadak sakit, alhasil aku disuruh bawa berkas ke rumah beliau. Baik banget ya.. Dan beliau adalah sosok yang tidak menyepelekan hal-hal sepele. Perfectsionist!!! Proud to be her student... 

Rumah pembimbingku berada di kawasan perumah Griyaloka.. Bagus, nyaman, tenang... dan ADEEEEEEEEEM... ehehhehe.. hilang deh stres mumet Jakarta nyampe rumah beliau. Minta ttd, ngobrol2 sebentar, dan kita caw lagi ke BPPT nya... Perjalanan kali ini, mas Jai-nya lebih aktif berbicara dengan suara lembutnya. rekan penelitian ku pun, ga berhenti untuk beramah tamah... Tidak terlalu 'diam' perjalanan kali ini. 

Nyampe BPPT, nunggu lagi.. lamaaaa banget... 

sekitar jam setengah 12, baru selesai deh urusan kita jemput selnya. Bawa SEL kayak bawa ANAK!!! Dipangku, dijagain biar ga goyang-goyang.. weh weh weh... 

Dari BPPT, kita menuju stasiun langsung diantar oleh mas Jai again. Sebelum berangkat, di LAPTIAB, kita ketemu mahasiswi 2008 Biologi UI. Perempuan muda yang sedang hamil. Dari BPPT menuju gerbang luar transportasinya emang agak susah. Kawasannya memang kawasan khusus bagi karyawan di sana, Kalau ga punya kendaraan pribadi, agak susah juga keluar masuk kawasan ini. si mahasiswa tadi seperti bingung mencari transportasi, alhasil kita beri tumpangan sampai depan. 

Nyampai rawabuntu dengan selamat dan santai, nunggu kedatangan kereta selama setengah jam, dan berhenti di tanah abang, turun naik tangga lagi, nunggu lagi sekitar 15 menit, naik kereta ke Manggarai, rebutan!!! Dan disini lah aku bertugas sebagai ibu yang menjaga "anak"nya.. alias jagain tuh sel biar ga kesenggol2 sama penumpang lain. wedeeeeh...

nyampai manggarai, kita naik bemo, lari2an tuh ngejar bemo, plus sambil bawa sel dan ransel yang mulai terasa berat.. huiks... Bemo panas, berisik, sempit (secara kakiku panjang), tapi yasudahlah, nikmati perjalanan ini. Nyampe RSCM, buru-buru lagi ke bio nya. Dan menyelamatkan "anak" biar dia tumbuh dengan baik.

Fiuuuuh... perjalanan yang buru-buru emang.. dan aku ngeblog juga buru-buru.. mengejar waktu. Sudah setengah 8, aku harus ke kampus.. belum mandi.. wiiiiiiiiiiii.. udah dulu ya.. daaah... 

*ending ga banget.. :p

No comments:

Post a Comment