Sunday 18 August 2019

Kejahatan Laboratorium

Alhamdulillah ya sesuatu banget, di saat ekonomi sedang 'melunjak' turun, tetiba Alat Bantu Dengar anakku mati setiap lima menit. Awalnya panik sekedar panik aja, karena ketika di bawa ke Hearing Center-nya, yang dibahas adalah habisnya masa garansi dan biaya repair exchange-nya yang bagi kami, masih terseok-seok menuju jumlah angka tersebut. Kurang lebih Rp. 2000.000,- untuk biaya repair exchange... Alhamdulillah, masih ada uang 1 juta (tabungan), dan niat awal abiZZ untuk beli handphone baru senilai 1 juta. Ah... sedih sekali rasanya, disaat sudah berhemat-hemat untuk keperluan yang lain, keperluan mendadak datang tiba-tiba. Awalnya masih berusaha ikhlas dengan kondisi ini, karena memang mempunyai anak berkebutuhan khusus, harus siap dengan biaya yang sangat besar. Tapi agak kaget saja, kenapa secepat ini alatnya rusak?

Tak berapa lama setelah ABD sebelah kanan dikirim ke Jakarta, ABD sebelah kiri mengalami hal yang sama. Entah mengapa, otak langsung su'udzon saja. "Apakah ini pure kerusakan atau memang disengaja oleh pihak produsen atau distribusi alatnya?". Karena memang tidak ada angin, tidak ada hujan, alat ndak pernah dibanting, alat dibersihkan, alat di copot saat anak mandi dan tidur (kurang istirahat apalagi coba ini alat? tuannya tidur, dia ikut tidur).

Kemudian saya iseng mampir ke fanpage-nya hearing center tempat ABD di beli. Saya menemukan bahasa marketing, yang menurut saya ada kaitannya dengan ABD yang rusak. Dulu saat masa garansi akan habis, saya ditawari oleh Hearing Center untuk upgrade ABD ke spesifikasi yang lebih baik. Harga ABD lama dihargai 75%. Kami yang waktu itu memang sedang tidak ada dana dan ABD Zian waktu itu fine-fine saja, menolak untuk upgrade. Bahasa marketingnya, ABD yang masih dalam garansi, dihargai 75%, ABD yang sudah memasuki tahun ke-3 dihargai 50%, dan seterusnya.

Jadi, kepikiran, apakah ini sudah di setting dari awal? Karena mereka selalu menyarankan untuk service ABD setiap minimal 6 bulan sekali. Dan service itu katanya sih hanya bersih-bersih doang. Lha apa bedanya bersih-bersih di rumah dengan harus bersih-bersih ke Jakarta? Dan service-nya pun harus di kirim ke Jakarta lho, bukan cukup di kantor cabang Bukittinggi saja. Jadinya kan makin curiga, ini mungkin ketika service kirim ke Jakarta ada upgrade software, biar bisa dipake lama. Yang awalnya settingan hanya bisa dipakai 2 tahun (dan dilebihkan beberapa bulan, biar ga ketara banget settingannya), setelah service, diupgrade lagi.

Curiganya sih begitu, karena memang sebenarnya "KEJAHATAN LABORATORIUM" itu memang ada. Tak hanya laboratorium elektronik ini saja. Di medis pun, ada kejahatan ini.

Beberapa waktu lalu, sempat baca status salah satu teman kuliah S2 dulu. Beliau adalah kepala PMI di salah satu daerah. Dan waktu itu beliau dapat tawaran dari seseorang untuk memasukkan sesuatu (entah itu bakteri atau virus) ke dalam darah di PMI. Katanya, mereka sudah bekerja sama dengan orang-orang yang memberikan pelayanan bekam juga. Dan nanti pihak PMI atau pihak yang menerima tawaraan mereka memperoleh fee. Untungnya beliau (teman saya) menolak mentah-mentah dan langsung mengadukan ke atasannya dan me-viralkan di medsos.

Tidak dipungkiri, kejahatan laboratorium itu memang ada. Waktu penelitian pun, tidak sedikit dari beberapa peneliti yang mencoba manipulasi data atau me-blur-kan data seolah hasil penelitiannya bagus, significant dan membawa perubahan yang lebih baik.

Zaman sudah semakin tua. Banyak orang yang akan melakukan apapun demi bisa terlihat glamour.

Na'udzubillah...

Astaghfirullah... Entahlah apakah tulisan ini akan bermanfaat atau tidak. Ini hanya uneg-uneg saja. Kita lihat perkembangan ABD Zian sebelah kiri. Apakah tetap repair exchange (karena kasusnya sama persis dengan ABD sebelah kanan), atau mereka 'upgrade'? Karena waktu itu sempat ngedumel di fanpage mereka, dan menyampaikan kecurigaan saya waktu itu di postingan promo upgrade.