Saturday 16 February 2019

Serba Serbi Toilet Training


Alhamdulillah, Zian sudah bisa lepas popok dengan latihan 10 hari saja. Emak kira akan lebih lama waktu yang dibutuhkan Zian untuk lepas popok, dikarenakan Zian belum paham kata-kata. Dan emak sempat cari tahu dulu, waktu yang paling lama yang dibutuhkan oleh anak-anak pada umumnya untuk toilet training itu berapa lama, ternyata ada yang sampai 6 bulan, dan emak makin galau ketika baca artikel tersebut, karena 6 bulan itu bukan waktu yang sebentar bagi emak untuk menahan sabar harus ngepel pipis atau pup yang berserakan di dalam rumah. Sebenarnya target toilet training emak kali ini, cukup Zian bisa lepas popok dan mengabarkan kalau dia pengen pipis atau pup. Dan alhamdulillah semua terlalui sudah. 

Tipsnya sebenarnya, para emak harus tahu dulu, emak dan anak serta para bapak juga sudah yakin "SIAP" untuk toilet training. Karena, salah satu penyebab lamanya waktu yang dibutuhkan untuk toilet training itu adalah, ketidaksiapan salah satu dari tiga orang tersebut. 

Emak harus siap-siap akan bolak-balik ke toilet, harus siap ngepel pipis dan pup yang berserakan di dalam rumah, harus siap ngoceh berkali-kali memberitahukan "kalau pipis atau pup itu di toilet", harus siap jika tiba-tiba ketika makan atau kondisi lainnya, anak sudah mulai mengabarkan dan seketika itu juga emak harus siap siaga membawa anak ke toilet. 

Untuk sang bapak, harus siap sedia, jikalau si emak minta tolong untuk antarkan si anak ke toilet. Dan tentunya kesiapan anak. Jika si anak belum siap untuk di training, tentunya akan lebih lama untuk melatihnya. Lho, darimana kita tahu kesiapan anak? Dari hasil baca-baca sih, perhatikan popoknya, jika ketika tidur dia sudah tidak pipis, berarti anak sudah siap untuk training toilet. 

Ok. ini ada beberapa curhatan emak selama training toilet Zian. Semoga bermanfaat dan selamat membaca... ^_^

2/3 Februari 2019 (males cek kalender)
Hari ini perdana toilet training Zian, anak Tuna Rungu berumur 3 tahun kurang 1 bulan. Belum bisa bicara dan belum begitu paham kata-kata tapi sudah respon dengan suara emak. Hm.. Tapi bukan yang pertama juga sih. Sebelum-sebelumnya juga sudah pernah coba beberapa kali. Tapi emosi emak tidak begitu sabar untuk menghadapi Zian yang belum paham apa yang emak minta.



Hari ini berawal dengan suasana cuaca yang mendung dan gerimis, otomatis suhu dingin di Kabupaten Agam ini plus Zian dikasih minum teh manis oleh abinya. Kebiasaan Zian kalau minum, ga puas 1 gelas. Dia juga minum jatah adiknya dan jatah emaknya.

Alhasil, hari ini Zian pipis berulang kali. Awalnya sepertinya dia paham. Pipis yang pertama dia coba mengabarkan kepada emak, kalau dia pipis, setelah sebelumnya dia pipis banyak sekali di kamar dan air pipisnya dimainin dengan menggunakan tutup spidol. Kesel? Iya emak kesel. Nah, yang kedua kalinya Zian pipis, emak ga ngeh. Dia nurutin kemana emak pergi, emak sempat heran awalnya 'ini anak kenapa ngikutin terus? Biasanya asik main sendiri aja atau gangguin adiknya.' Ternyata Zian pipis. Celananya sudah basah. Tapi sayangnya Zian mengabarkan ke emak, saat dia sudah pipis bukan sebelum pipis. Pun pipis ketiga kalinya hari ini, Zian kembali mengabarkan kepada emak saat Zian sudah pipis bukannya sebelum pipis. 

Setelah rempong dengan beberapa cucian pipisnya Zian, agak siangan sepertinya Zian mulai tidak terganggu dengan celananya yang basah. Karena pipisnya NYICIL!!! Sedikit-sedikit dan sering. Emak makin bete. Zian kalau diajak ngomong, jarang banget mau lihat si pembicara. Akhirnya emak ajak Zian ke toilet untuk lihat emak pipis, biar Zian bisa tiru. Siang ini berkali-kali emak coba katakan dan ajarkan, untuk bilang pipis. Dia pun berteriak "Yaaaaaaaa". Entah Zian paham atau tidak. Yang jelas emak kedinginan dan lelah jasmani dan rohani sehabis mencuci pakaian terkena pipis Zian -_-

Mencoba bertahan, semoga emak bisa lebih sabar dan Zian makin paham.

HAPA KAJI DEK DIULANG.

Kisah toilet training Zian ini sepertinya mengulang kisah saat Zian masih ngASI. Emak musti standby setiap 2 jam. Toilet training lebih lapang sih waktunya dibanding ketika masih ngASI. Dulu Zian ngASI-nya "kuat" sekali. Kadang kalau malam bisa setiap 1 jam.

SEMANGAT MAK!
Coba bertahan sampai Zian paham untuk buang air besar dan buang air kecil sendiri di toilet. 

Sorenya, Zian berhasil pipis di toilet. Tapi itu di jadwal rutin 1x2jam diajakin emak ke toilet.

4 Februari 2019
Hari ini alhamdulillah tidak terlalu banyak cucian. Zuhur, Zian diajak pipis di toilet sambil main hp dan Zian pun pipis. Tapi belum berhasil pipis di jadwal berikutnya. Dan Zian pun belum BAB hari ini.

5 Februari 2019
Emak mulai risau. Dari semalam Zian tidak pipis. Pagi pun tidak pipis dan belum BAB. Emak makin risau "apakah ada kasus anak yang tidak suka atau belum waktunya untuk training toilet malah menahan pipis dan akhirnya tidak pipis-pipis?"

Ah... Emak galau...

Tapi alhamdulillah. Akhirnya Zian pipis di siang hari, Walaupun pipisnya tetap di celana. dan di kamar. Sebelum pipis, Zian sudah emak ajak ke toilet, tapi malah main air. Setelah pasang celana dan Zian sibuk bermain, ternyata sebelum pipis Zian sempat mengatupkan kedua kakinya seperti menahan pipis. Tapi mungkin karena tidak tahan, akhirnya Zian pipis di celana. 

Sorenya alhamdulillah Zian kembali bisa pipis. Emak melihat gelagat 'kebelet'nya dan langsung mengajak Zian untuk pipis di tempat cuci piring (untuk selanjutnya emak sebut "tempat pipis Zian ya). Zian pun setuju dan berusaha jalan cepat tanpa penolakan (sebelum-sebelumnya Zian sering melakukan penolakan, jadi ketika dibawa untuk pipis harus digendong paksa dulu). Tapi gregetnya, Zian minta main air. Akhirnya emak marah "PIPIS DULU, BARU MAIN AIR!" Ah, muka polosnya langsung merasa berasa bersalah dan tidak berani main air. Maafkan emak ya nak. Tapi akhirnya Zian berhasil pipis dan emak kasih waktu untuk bermain air buat Zian setelah cebok.

Malam pun begitu. Seperti biasa, malam hari itu adalah momen heboh. Karena di waktu inilah Zian dan Zahra jingkrak-jingkrak di atas kasur. Teriak sana sini riang gembira. Malam ini ketika sudah lelah dan bersiap-siap untuk tidur, Zian emak ajak untuk pipis. Kembali ia pun nurut tanpa penolakan. Ternyata dia sudah pipis duluan di celana sedikit. Tapi kemudian di sambung di tempat pipis Zian. 

6 Februari 2019
Alhamdulillah perkembangannya bagus hari ini. Bangun tidur, Zian mau pipis. Setelah mandi, sambil main Zian jongkok dan seperti ngeden pengen pup, jadilah dibawa untuk pup di tempatnya. Alhamdulillah Zian pup.
Siang dan sore, Zian sudah bisa pipis di tempatnya, walaupun masih basah di celana sedikit. Setidaknya emak ga perlu ngepel pipis di mana-mana seperti hari pertama training toilet.

Terima kasih Ya Rabb. 
Laa haula wa laa quwwata illa billaah.

Terima kasih nak, sudah mau bekerja sama dan mengurangi sedikit pekerjaan ummi. ^_^

7 Februari 2019
Pagi, emak riweuh. Pengen masak telur dadar untuk anak-anak biar pada semangat makannya. Eh, abinya malah ada kerjaan lain, Zian ditinggal sendirian di kamar dengan Cappucino. Jadinya bagaimana? Zian kalau pagi sebelum mandi, belum pakai ABD (Alat Bantu Dengar). Nah, emak mau matiin air yang sudah mendidih, sekalian tengok Zian. Kaget lihat Zian di kamar sendirian dengan muka bingung. Selesai masak, emak antar nasi dan terlihatlah Zian memberitahukan sesuatu, Dia menunjuk celananya. Emak udah seneng aja nih. Celananya terlihat tidak basah. Langsung saja emak buru-buru buka celananya di tempat pipisnya. TERNYATA ZIAN PUP! Jadilah emak suruh Zian main air dulu setelah emak cebokin. Karena sudah pup, ya sudah dimandiin saja, tapi karena air mandinya belum masak (ceritanya, anak-anak sejak di Ranah Minang selalu mandi dengan air hangat), jadi dibiarkan Zian main air dulu, sementara emak sibuk dengan adiknya. 

Setelah mandi pun, Zian kembali pipis banyak di tempat bermainnya. Emak bete. Musti lap-lap lagi. Kok kemaren udah mulai paham, sekarang seperti mulai dari nol lagi? Baru emak ingat, Zian tadi kan minum Cappucino, jadi pipisya lebih banyak dari biasanya.

Pagi ini emak bete. Siang dan sore alhamdulillah kembali normal.

9 Februari 2019
Eh sekarang udah 9 Februari aja ya? Berarti ada 2 hari emak ga laporan di sini. Tapi seingat emak cuma melewatkan 1 hari deh. Ya sudahlah. Seingat emak aja lah ya.

Seingat emak kemaren, Zian udah mulai laporan kalau dia mau pipis dan selalu manut kalau diajak pipis ke toilet setiap 2 jam sekali. Zian sudah bisa buka tutup 'kran pipisnya'. Kalau disuruh pipis, dia lihat ke bawah dan berusaha 'buka kran pipisnya' dan pipislah ia dengan senangnya, karena setiap kali ia berhasil pipis di toilet emak kasih jempol dan kasih pujian.

Alhamdulillah.
Laa haula wa laa quwwata illa billaah.

*Ternyata setelah diingat-ingat tulisan 9 Februari nulisnya di subuh hari, ya iyalah jadi berasa melewatkan 2 hari.


10 Februari 2019
Hari ini agak lucu-lucu riweuh gitu. Alhamdulillah Zian sudah bisa mengabarkan kalau mau pipis. Tapi belum begitu paham kalau 'pup'. Zian sering emak suruh duduk jikalau emak tidak siap jika tiba-tiba Zian pup di tempat yang tidak emak inginkan. Zian kalau duduk, semua aman. Pipis pun ia bisa tahan.

Nah, hari ini Zian pup setelah 1 hari sepertinya dia jadi nahan pup karena disuruh duduk terus. Pulang dari swalayan, Zian selalu ambil posisi jongkok. Emak galau. Tapi akhirnya emak pasrah. Zian udah ga tahan dan akhirnya pup di celana. Emak dan adiknya lagi makan nih ceritanya. Emak teriak minta tolong abinya untuk gendong Zian ke tempat pipisnya. Mungkin karena tiba-tiba Zian digendong, Zian jadi ga nyaman, udahan aja dia pup-nya. Padahal kayaknya belum keluar semua itu.

Siangnya, Zian bolak-balik pengen dibawa ke tempat pipisnya. Emak kira dia kebelet pipis. Tapi yang dipegang pantatnya bukan bagian depan. Ditungguin, ga pipis-pipis. Biasanya kalau disuruh pipis, langsung aja pipis. 

Akhirnya dicebokin, pasang celana. Ga berapa lama Zian kembali nunjuk pantatnya. Kembali emak bawa ke belakang. Ga pipis juga. Tapi akhirnya emak sadar, mungkin Zian pengen pup. Tapi ditungguin ga ada yang keluar. Dicebokin lagi dan pasang celana lagi. Setelah celana terpasang, kembali Zian nunjuk pantatnya. Kembalilah kami ke belakang. Dan emak biarkan (ditinggal) Zian jongkok di tempat pipisnya. Dari dalam kamar, sambil main dengan Zahra, emak dengar bunyi "PRRRRRTTTT" dari belakang. Emak penasaran. Emak hampiri Zian, Ternyata Zian sudah pup. Zian sumringah ketika emak menghampirinya, sambil nunjuk pupnya seolah berkata "Zian sudah pup, mi..."

Alhamdulillah...
Emak siram pup-nya.
Karena pup tidak di toilet, jadi ketika menyiram terkena kaki Zian, Zian jijik sambil angkat kakinya.

Emak yakin sebentar lagi Zian sudah bisa pup dan pipis sendiri.

Laa haula wa laa quwwata illa billaah.
Alhamdulillah.
Terima kasih nak, engkau belajar dengan cepat.


12 Februari 2019
Alhamdulillah
Laa haula wa laa quwwata illa billaah.

Terima kasih Ya Allah telah mengajari anak hamba, telah membuat anak hamba paham dengan cepat.

Alhamdulillah subuh tadi, Zian merasa kebelet pipis karena sebelum tidur, dia banyak sekali minumnya. Zian bangunkan emak dengan menepuk-nepuk emak. Setelah emak tanya "apa Zian?" dengan mata masih rada redup, Zian menunjuk celana bagian depannya. Emak langsung on. "Zian mau pipis?" Langsung emak berdiri dan ajak Zian ke belakang.

Pipisnya banyak. hehe..
Dan pagi pun, setelah mandi, Zian merasa tak nyaman, dia pengen pup. Bilang sama emak dengan pegang pantat. Dan pup-lah Zian pada tempatnya.

Alhamdulillah...
Alhamdulillah...
Alhamdulillah...

ALLAHU AKBAR...
Maha Besar Allah yang telah menciptakan otak hingga Zian paham, Maha Besar Allah yang telah menciptakan sistem pencernaan dan sistem ekresi dan segala-galanya.