Wednesday 29 January 2020

Pengalaman Jual Beli Online

Awalnya ini tugas dari kelas training online, tapi kayaknya bagus buat di share di sini juga. Lumayan nambah2 tulisan di sini.. hehe..

Selamat membaca...

Teman-teman, kenalkan saya Opi, ibu beranak 2 yang sedang merintis bisnis online.

Awal coba-coba jualan online itu sejak menjalani kehidupan baru dengan Abi-nya anak-anak. Padahal kakak Opi dulu sudah lama sekali jualan online, tapi beliau jualan gamis. Dulunya hanya ikut nimbrung share2 status jualannya kakak. Karena memang untuk fashion, Opi angkat tangan. Ga ngerti yang bagus itu seperti apa. Dulu juga pernah ditawari untuk jualan kosmetik. "Opi jualan kosmetik?". Bagi yang sudah kenal Opi pasti ngerti deh kenapa ada kalimat tanya seperti itu. Hehe..

Apa jualan pertama waktu itu?
Frozen food.
Berupa chizkek lumer, pizza, brownies. Yummy... semuanya enak. Opi doyan makan, jadi dalam kamus Opi, makanan itu ya enak atau enak sekali. 🤭

Dicoba memasarkan di grup2 jual beli di Pekanbaru. Alhamdulillah banyak yang beli. Tapi memang laba-nya kecil sekali, belum lagi proses pengantarannya ke konsumen yang bikin riweuh sendiri.

Kejadian paling berkesan itu adalah saat Opi di 'tipu'. Hmm.. lebih tepatnya waktu itu 'dipermainkan' sih. Jadi ceritanya ada yang order tengah malam. Minta diantar brownie besok pagi ke Panam. Antara harapan raya dan Panam waktu itu berasa jauh sekali.

Udahlah kegerahan di antar suami, anak kepanasan, ternyata alamat tak kunjung ditemukan. Setelah menyerah, Opi memilih membatalkan pertemuan dengan baik2. Lha, konsumennya marah-marah, sampai SMS dengan kata-kata 'sensor'. Terdiam, curhat sama suami, suami emosi. Karena konsumennya juga ga mau samperin kita, padahal kita sudah wara Wiri nyari alamat. Katanya dekat situ.

Beberapa hari kemudian, liat ada penjual lain yang screen shoot akun konsumen tersebut, beliau bilang berhati-hatilah dengan akun tersebut dan serentetan curhatannya. Ternyata Opi baru sadar, itu adalah akun bocah iseng. Dari sana jadi belajar untuk memilih-milih akun-akun yang benar-benar 'real'.

Nyambi jualan Frozen food, juga posting2 lapaknya suami, batu cincin.

Kemudian kepikiran jual mug foto. Sudah beli segala perangkatnya. Ternyata tidak ada satu pun dapat konsumen (karena dulu belum paham ilmu marketing, dan belum ngerti cari target market itu bagaimana).
Alhamdulillah sekarang perlengkapan nya sudah dibeli oleh Uda ipar yang memang buka usaha sablon. 😊

Karena kebutuhan anak pertama, akhirnya kami pindah ke Agam. Di sini mulai lagi merintis bisnis online. Ada teman yang infokan tentang aplikasi pembayaran. Menarik. Coba. Alhamdulillah, dapat beberapa mitra. Tapi karena hp sering ngadat, dan aplikasi sedang maintenance, plus waktu pilpres kemaren, jadi sebuah pro kontra, akhirnya suami nd kasih izin lagi untuk ikut aplikasi ini. Masih sering dikasih info update-an sama mentor di sana, tapi aplikasinya berubah sistem, mau belajar dari nol lagi udah mumet otak emak ini.. 🤭

Dulu waktu masih kuliah di Jekardah, ikut komunitas ODOJ. Grup ODOJ Opi mulai sepi, lanjut ke grup Menara Cahaya (yang sampai sekarang masih aktif). Dari sanalah dipertemukan dengan salah seorang sahabat baik. Kalau cerita tentang beliau ke teman-teman dekat, Opi sering panggil beliau ustadzah. Dan beliau lah yang memperkenalkan bisnis yang sekarang. Buku Islam, Kitab, Al Qur'an dan produk-produk Tigaraksa seperti Smart Hafizh, Little Abid, Muhammad is My Hero serta peralatan masak Vienta.

Sedikit review ceritanya ada di postingan FB Opi yang ini:

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10219203441069790&id=1621180120

Enaknya jualan buku Islam ini adalah dapat siraman makanan bergizi untuk hati. Selalu diingatkan tentang ibadah, berbuat baik, dan kalau rekrutmen tim baru, Opi sering 'up' tentang hal ini.

Ada training GRATIS tentang teknik marketing dan kajian2 dadakan oleh ustadzah. Kajiannya berupa apa? Tentang bermuamalah menurut Islam, adab sehari2 bertutur kata yang baik itu seperti apa, tentang zakat, tentang ilmu parenting, bahkan tentang fiqh kehidupan sehari-hari pun, beliau selalu berbagi ilmu di grup.

Pun tentang teknik marketing diajarkan dari nol. Teman-teman yang awalnya nd tahu sama sekali dengan dunia jual beli online, akhirnya mahir dan selalu ada orderan setiap hari.

Nyaman...

Alhamdulillah sekarang memutuskan untuk fokus di bisnis ini. Perlahan orderan mulai bertambah. Pun produk2 yang harganya jutaan, masih ada yang order dan itu jumlahnya tidak sedikit.

Ù…َاشَآءَاللّÙ‡ُ

 Ù„اَ Ù‡َÙˆْÙ„َ Ùˆَلاَ Ù‚ُÙˆَّتَ اِلاَّبِاللّÙ‡ِ


Semoga bermanfaat...
Kali aja ada teman-teman juga punya kisah jatuh bangun di dunia bisnis online.