Friday 6 April 2012

Olimpiade --> Prestasi???

Perjuangan itu terukir lagi di benakku setelah baca sebuah buku. Ikut Olimpiade Komputer ketika masih duduk di kelas 2 SMA. Ada rasa bangga tertanam di hati ini, dan memang agak kecewa melihat sikap orang-orang terdekat yang mengganggap aku tidak mampu. 

Dulu prestasiku juga yang biasa-biasa saja. waktu TK, SD, Opi memang menjadi anak yang "terlihat".. Wah.. ternyata aku pernah berprestasi ternyata.. Tapi tidak setinggi orang-orang yang dikoar-koarkan di televisi.. hehe :p

Waktu TK, Opi menjadi anak kesayangan Bu Ida dan Bu Tuti, dan Opi nge-fans banget sama kepala sekolahnya dan Bu Erni. dimanakah beliau-beliau sekarang ya??? Itu entah memang sebuah prestasi yang patut dibanggakan atau prestasi untung-untungan yang mungkin semua anak TK mendapatkan perlakuan khususnya masing-masing?? I dont know...

Waktu SD juga Opi boleh dibilang adalah anak yang "terlihat". Prestasi mulai terlihat (dan mungkin kejadian itu yang hanya kuingat) ketika kelas 5 dan 6. Semasa itu, Opi berpacu dan berlomba dalam meraih juara kelas, Opi termasuk anak kesayangan salah satu guru Bahasa Indonesia dan Kesenian. Tapi sayang, Opi cuma meraih peringkat 4 atau 5 saja. Karena memang "some thing trouble" at the time... Hal yang membanggakan ketika itu, ikut randai.. jadi tokoh utama SABAI NAN ALUIH.. Jadilah Opi sangat menyukai tokoh ini sampai sekarang. Seorang gadis yang idealis. Pengen juga menjadi pribadi yang idealis, mempertahankan yang baik itu tetap baik, dan yang buruk itu tetap buruk. Kelas 6 pun juga Opi "terlihat". Dengan berbagai keahlian dalam belajar Matematika. dan meraih Nem tertinggi di bidang Matematika ketika lulus. Alhamdulillah ternyata Opi pernah membanggakan orang tua... Rabb... 

Waktu MTsN, memang tidak banyak prestasi yang Opi ukir, malah berasa orang bodoh yang bernaung di bawah nama-nama yang telah eksis sebelumnya di sekolah itu. Bernaung di bawah nama seorang sepupuku yang benar-benar berprestasi di bidang ilmu pengetahuan. Dan bernaung di bawah nama kakakku yang berprestasi di bidang kesenian. What happen next??? selama kelas 1, Opi aktif karena pernaungan itu benar-benar membuat Opi harus bisa juga aktif seperti mereka. Kelas 1, ikut pramuka, jadi ketua grup, hebat English dan Matematika, (Opi jadi ingat ketika guru English bertanya, dan beliau cuma menantikan jawaban dari Opi, karena yang lainnya juga tidak menjawab dan suasana kelas hening, hanya ada suaraku dan suara si Pak Guru).. Rabb.. ternyata aku pernah melakukan hal-hal seperti ini?? Rabb... Dan banyak hal lain yang terjadi ketika Opi MTsN, juga sempat menjadi wakil ketua kelas waktu kelas 2 MTsN... Rabb.. Rabb...

SMA, inilah inti sebenarnya. saat membaca buku "Travellous" by Andrei Budiman, di saat ia menceritakan ia ikut terpilih menjadi volunteer, ekspresinya, dan teringatlah kejadian ketika Opi ikut olimpiade. Santai. Opi memang bawaannya santai. Tapi, who's know about my heart... Hm.. memang agak lucu kalau diingat. Opi ini polos atau lugu?? atau benar-benar bodoh??? Memang opi akui itu pertama kali opi ikut lomba. Opi canggung dengan segala aturannnya. Sebelum berjuang, peserta dari sekolahku (yang udah terbiasa ikut olimpiade) menyalami satu-persatu guru-guru yang mengantar kami untuk ujian. Untung saja Opi di barisan terakhir, sehingga bisa mencontoh prilaku mereka. Padahal sebelumnya tidak terpikir untuk bersopan santun seperti itu. Kenapa Opi terlalu cuek???? ckckckck...

Alhamdulillah Olimpiade sekota-madya mendapat juara III. Sayang tidak dapat piagam atau surat keterangan yang lainnya, jadi ga bisa membuktikan dan hanya bisa mengenang kejadian luar biasa itu. Dan disayangkan kembali, orang terdekat yang ingin kubanggakan, sekarang malah lupa, aku pernah berprestasi di bidang tersebut. Sedih.. hahahahay, tapi yaaah, mungkin memang begitu jalannya. Opi harus bisa membuat mereka lebih bangga mempunyai seorang OPI... 

Juara 3 sekota-madya membuatku di opor ke Padang. Keadaan lagi ga fit, dan aku lagi-lagi tidak tahu harus berlaku dan bersopan santun seperti apa (kali ini aku berangkat sendiri dari sekolah, teman-teman utusan sekolah sudah mulai berangkat dari kemarennya, alhasil pergi dengan peserta sekolah lain). Pergi begitu saja, tanpa pamit dengan guru-guru. Arrrggh.. kalau diingat-ingat memalukan sekali. Sopan santun ku kurang sekali. Basa-basiku minim sekali. 

Kejadian bodoh lainnya, dan memang apakah itu sebuah pertanyaan bodoh?? Secara aku belum pernah ikut olimpiade ini sebelumnya. Menanyakan sebuah pertanyaan, "apakah di Padang nginap atau nggak".. Hahay.. si teman malah jawab gini "ya iyalah, Kita nginap di Padang pi".. Aduh, berasa bodoh banget.. Ya aku mana tau.... makanya nanya kan.. ah cuek aja.. hehehe 

Mungkin cerita aku ikut olimpiade sudah pernah di share di blog ini ya?? tapi ga tau juga di bagian mana. Ingat lagi ketika aku terkapar karena minum obat (kondisi tubuh lagi lemes banget), semua peserta yang menginap di penginapan asrama haji, semua pada belajar. Jam 3, mereka pada shalat tahajud semua. Rabb... mereka berjuang mati-matian, sementara aku terkapar tak berdaya di kasur yang telah tersedia di kamar tersebut.. (lebay... :p)

Ah sebenarnya aku mau cerita apa sih.. kok makin ga jelas gini arahnya??
Hari ini sebenarnya mencoba membangkitkan semangat lagi... Berasa bodoh dan berasa tidak bermanfaat sama sekali.. Rabb.. Rabb.. Rabb.. Bantu hamba keluar dari perasaan useless person ini.. 

Fiuuuuuhh.. hahay.. :p

Prestasi... ingat lagi ketika waktu MTsN itu, yang berlindung di bawah naungan nama-nama orang yang eksis. Benar-benar tidak nyaman berprestasi karena bernaung gitu. Dan sesampai di SMA, aku seminiiiiiiiim mungkin menunjukkan kalau aku adalah seorang sepupu atau adik dari seorang yang aku pernah bernaung di bawah nama eksis mereka ketika MTsN...

Berprestasilah karena dirimu sendiri, bukan karena "pernaungan" yang tidak jelas...
Fiuuuuh... Semangat, mampirlah kesini, kunjungilah aku, stay here with me.. pleaseeeeeeeeeeeee... hohoho.. :p

No comments:

Post a Comment