Tuesday 25 September 2012

Hidup dalam Diam

Tak terasa, kecanggihan zaman telah membuat manusia semakin manja. Alat-alat serba canggih, sehingga manusia tidak repot melakukan sesuatu.

Bahas-bahass tentang komunikasi dan informasi. Contohnya, internet... Dengan internet, tinggal ketik keyword tertentu bisa menghasilkan info yang lumayan memuaskan. Kalau dulu, nyari buku sana sini, nyari koran, atau media cetak lainnya. Keuntungannya sih emang banyak kalau mengenai informasi yang beginian. Selain info mudah di dapat, juga penghematan kertas juga kan. Tapi kalau listrik digunakan secara terus menerus juga??? Tuh kan??? "kamari bedo"
Atau seperti social media, dengan ketak ketik sana sini, komunikasi pun masih berjalan. Aku tertarik dengan hal yang satu ini. Karena memang aku mengalaminya sendiri. Aku lebih suka berkomunikasi lewat sms atau lewat tulisan. Aku tidak suka terlalu banyak bicara. Biarkan tanganku yang berbicara. Alhasil, mulut ini semakin manja. Entah manja atau bagaimana, sekalinya banyak ngomong, perasaan jadi ga enak dan sakit kepala.

Diam itu emas... Pepatah ini aku rasa benar. Karena banyak hal (contohnya bergosip) bisa terhindar. Dan pepatah lainnya "Mulutmu Harimaumu" dan "Talk Less, Do More"... 

Dan, aku memang memilih hidup dalam diam. Diam disini bukan berarti tidak melakukan apa-apa... Aku berusaha melakukan banyak hal.. tapi tidak berusaha untuk "banyak omong"... 

Ternyata setelah diingat-ingat, masih ada satu pepatah lagi... "Tong Kosong Nyaring Bunyinya"

Its Me!!! Tolong dimengerti dan jangan menjudge orang-orang yang hidup dalam diam ini sebagai orang yang sombong. Setiap orang mempunyai haknya masing-masing untuk memilih hidup seperti apa.

*blog kali ini terkessn ada sesuatu yang tidak disuka ya? hah... sekali-kali tak apalah nge-share beginian.

Ceritanya bisa melebar kemana-mana nih. Aku adalah orang yang "open" terhadap kritikan, tapi kenapa sebuah kritikan yang menuntutku untuk "cerewet" sangat mengganggu ya??? 
Aku orang yang cerewet kok, tapi ada kalanya. Bukan setiap hari. Jadi tolong harap dimaklumi kalau ada suatu ketika aku tenang dalam diamku... 

Melebar lagi... Dan aku butuh privacy!!! Aku pernah mengeluh, pernah sedih dan pernah takut serta juga pernah bahagia, dan adakalanya semuanya aku share di akun social-ku. Dan saat aku butuh privacy, hidup dalam diam-ku, tolonglah dipahami. Tidak setiap hari aku merasa kesepian, karena aku juga punya kesibukan. Tugas yang bejibun, kegiatan bolak balik kampus, kelas, labor, kosan. Jangan tuntut aku untuk selalu menemani atau ditemani. Sebenarnya siapa yang butuh ya? Aku juga merasa heran!!! Tak terbayangkan kalau aku sampai lupa dengan diriku sendiri gara-gara musti membuat orang lain tidak mengiraku sebagai orang yang sombong. TOLONGLAH!!! AKU INGIN HIDUP DALAM DIAM-KU!!!

No comments:

Post a Comment