Friday 18 January 2013

Alangkah Lucunya Negeri Ini


Untuk pertama kalinya aku meneteskan airmata (sampai terisak) setelah menonton film buatan Indonesia, dan ini disebabkan oleh mirisnya nasib bangsa Indonesia. Kalau dulu-dulu baca berita tentang korupsi, baca berita tentang pencopet, yang terbersit dalam hati itu adalah rasa marah yang tak terlampiaskan. Tapi sekarang benar-benar menyedihkan. Apalagi film ini melibatkan anak-anak yang ku anggap mempunyai pemikiran yang masih belum terkontaminasi dan masih bisa dipengaruhi untuk menjadi pribadi-pribadi yang baik. Anak-anak memang selalu menarik perhatian, anak-anak yang tergerak untuk maju, tergerak untuk menjadi pribadi yang baik.

Kadang juga sedih melihat anak-anak yang diajarkan kebaikan oleh guru mereka, diajarkan kesopanan oleh orang tua mereka, tapi sang pengajar sendiri tidak melakukan hal-hal yang diajarkannya kepada peserta didiknya, alhasil si anak bingung, apa sesungguhnya kebaikan itu, apa sesungguhnya kesopanan itu.
Anak-anak, mereka adalah pribadi-pribadi lugu yang “bolehkah aku mengajarkan mereka” (lagi) Ya Rabbi??? Hamba ingin turut berperan membangun pribadi-pribadi yang tidak hanya pintar ilmu tapi juga pintar etika.

Tak semua orang yang berilmu itu mempunyai etika yang baik pula. Tak semua orang-orang yang sudah menjadi professor atau sudah bergelar Dr, atau sudah menamatkan S1, S2, S3 ataupun sekolah paling tinggi sekalipun mempunyai etika yang bermartabat tinggi pula. Terkadang mereka lebih rendah dari pada orang yang hanya mengecap pendidikan sampai SD saja.

*Ingin ngajar pejuang-pejuang kreatif lagi Ya Rabb...

(Wah, tulisan ini jadi telat diposting, sinyal modem jadi "haw haw"... Jakarta hujan teruuuuusssss... Wiiii...)

No comments:

Post a Comment