Tuesday 1 January 2013

Jati Diri

Hidup itu untuk membentuk jati diri. Bukan menemukan jati diri. Sempat bingung ketika melihat berbagai sikap manusia, bukan bingung dengan kejahatan, keanehan, keunikan bahkan kebaikan atau kejahilan serta ketegasan mereka, tapi bingung dengan dirinya sendiri. Bingung, ia sebenarnya pribadi yang seperti apa? Mereka, walaupun terkesan "penjilat", tapi mereka mempunyai suatu prinsip untuk kehidupan mereka. Mereka, walaupun terkesan seperti "licik", tapi mereka mempunyai tujuan-tujuan hidup yang ingin mereka capai. Dia? Siapa dia? seseorang yang apa yang dibilang orang baik, selagi itu tidak merugikan, ia menurut saja. Dia? Siapa dia? seseorang yang melihat kehebohan, tetap tenang selagi tidak mengganggunya. Dia? Siapa dia? seseorang yang katanya sedang mencari jati diri yang tak kunjung di ketemukan.

Sampai ia tersentak, termenung, terjaga oleh sebuah kalimat "Jati Diri itu dibentuk bukan dicari"... Benar... walaupun ia sudah terkesan menjadi orang yang "calm", "easy going", "keras kepala", dan sifat-sifat jeleknya, tidak menutup kemungkinan untuk berubah lebih baik. 2 film hasil tontonan hari ini, menyadarkannya, mencambuknya untuk bangun, bangun dari mimpi yang selalu menjadi mimpi dan belum menjadi kenyataan. 

Pilihlah jalan hidup yang memang kau inginkan dan kau butuhkan. Bukan jalan hidup yang menurut orang lain baik untukmu. Bukannya bersikap egois, jadilah pribadi yang berbeda. Berbeda karena kau memang berbeda dari yang lainnya. 

Tapi, terkadang, pemikiran untuk membentuk jati diri ini membuat terkesan menjadi orang yang egois. Sibuk dengan kesibukan sendiri, tak lagi begitu peduli dengan lingkungan sekitar, tak lagi menemukan senyuman-senyuman keramahan. Apakah sang teratai sudah ikut serta menjadi keruh seperti air yang di bawahnya??? apakah sang teratai tak lagi tumbuh dengan mekar dan dengan senyuman serta semangatnya???

TERATAI... kau seolah berubah... kau lebih keras kepala dari yang dibayangkan... kau lebih egois dari sebelumnya... kau lebih tak peduli dengan lingkunganmu, apakah kau mau sikapmu terus begitu??? 



Teratai kehilangan keindahannya, senyumannya dan semangatnya...
Banyak hal yang bisa dipelajari dari perjalanannya. Ternyata orang yang ia idolakanpun, ternyata tak lebih dari orang-orang kebanyakan pada umumnya. Kecewa. Ya kecewa. Tak disangka dibalik sebuah kebaikan yang terkenal di kampung halaman, tak begitu halnya dengan kenyataan setelah di lihat tingkah lakunya di perantauan. Kecewa? Ya Kecewa. Seseorang yang seharusnya bisa jadi panutan, ternyata tak lebih dari orang-orang yang ikut terkukung dalam glamournya kota metropolitan. Kecewa? Ya Kecewa. Bahkan senyuman untuk para pengamen pun "sang idola" dan "sang panutan" tak memberikannya. Aku kecewa.

Yah, setiap orang berbeda. mungkin itu salah satu kekurangannya. Tapi aku sudah terlanjur mengidolakannya, dan dikecewakan oleh sikapnya yang ternyata juga mengikuti perkembangan zaman yang "aneh". Dia tidak membimbing seperti yang kuharapkan. Dia hidup dengan kehidupannya sendiri. Metropolitan, disinilah individualitas itu merajalela. 

*aku masih ingin pulang...
to be continued...

No comments:

Post a Comment