Tuesday 1 January 2013

Sastra - Wartawan

Setelah nonton Soe Hok Gie, aku semakin menyukai sastra. Sastra dan wartawan itu unik. Dia tenggelam dengan pemikiran-pemikirannya. Aku menyukai orang-orang sastra yang memang sangat menyukai bidangnya. Contoh pribadi lainnya yang membuatku terinspirasi adalah Karni Ilyas. Mereka, melakukan pekerjaan sekaligus hobinya. Mereka larut dalam pemikiran-pemikiran kritisnya. Sastra itu bukan sebuah jurusan yang "ecek-ecek". Sastra itu mempunyai keunikan tersendiri di mataku. 

Jadi teringat waktu pemilihan jurusan ketika SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru) dahulu. Pilihan pertamaku adalah sastra Prancis, pilihan kedua baru Biologi dan pilihan ketiga adalah Pendidikan Matematika. 

Sempat terjadi silang pendapat antara aku dan orang tuaku tentang jurusan sastra ini. Yaaah, dalam kehidupan nyata memang tidak sedikit orang-orang tamatan sastra yang tidak tau kemana kerjaannya, tapi menurutku semua jurusan itu sama. Asal kita menguasainya dengan benar, menguasai apa yang telah kita mulai dan kita pilih itu dengan baik dan sungguh-sungguh serta gigih mendapatkan pekerjaan yang diinginkan, aku rasa semua akan tidak sia-sia... *catat...

Mungkin karena tidak restu orang tua dan memang modalku untuk terjun dalam ujian IPS pun sangat minim sekali, akhirnya aku memasuki dunia Biologi. :) :)

Wartawan, aku menyukai orang-orang yang benar-benar pemburu berita SEJATI, bukan pemburu berita "ecek-ecek" yang suka mengumbar fakta-fakta yang tidak jelas. Aku suka pemikiran-pemikiran kritis mereka. Aku suka jiwa bersemangat mereka. Aku suka sosialitas mereka. 


Dan. bolehkah dan bisakah aku menjadi salah satu dari mereka? walau orang di sekitarku sangat tidak suka mendengar pernyataanku ingin menjadi wartawan.  Bolehkah aku mencoba untuk beberapa saat, bagaimana indahnya berfikir kritis dan bertindak gesit ala "wartawan sejati"??? Just a Moment... 

The End.. :p

No comments:

Post a Comment