Wednesday 10 September 2014

Kondangan oh Kondangan

Alhamdulillah...

Perjalanan kali ini kembali mengukir kenangan indah di benakku.

Selama persiapan dan perjalanan banyak sekali kejadian-kejadian yang membuatku tersentak. Tersentak karena kejadian tersebut mengingatkanku akan satu kata... BERSYUKUR...

Beberapa bulan terakhir mungkin memang terasa agak berat. Ketika hati retak berkeping-keping, badan makin ceking, tekanan buat masalah makin meruncing... Saat-saat penuh masalah itu memang mengerikan sekali. Aku menjadi lemah tak berdaya, pasrah tapi tak rela. Belajar ikhlas, belajar tetap tersenyum dalam situasi apapun, dan... belajar makan walau keadaan hati amburadul.. hehehehe 

Nikmat Tuhan yang manakah yang engkau dustakan?
Begitu banyak hal yang wajib aku syukuri. Di saat aku merasa ke "single" an ini begitu menyiksa karena berbagai pertanyaan dan pernyataan yang nge"judge" secara sepihak, ternyata tidak sedikit juga yang cemburu melihat ke"single" an ku karena rumah tangganya yang tak henti dari masalah. Hm... "Pernikahan itu bukanlah sebuah akhir, tapi merupakan sebuah awal kehidupan yang baru" kata seorang sahabatku. Jangan dikira setelah menikah, engkau akan bahagia selamanya, karena status kita adalah masih menjadi makhluk yang "hidup". Hidup selalu punya lika-likunya tersendiri. Di saat aku merasa status mahasiswi ini sangat menyebalkan dan memuakkan dengan berbagai sindiran "kapan lulus"-nya, ternyata tidak sedikit juga yang menyatakan, aku wajib bersyukur, karena dengan status ini, aku bebas melakukan apa saja, ikut organisasi, ikut gratisan kesana kemari (dengan membawa kartu mahasiswa), ikut travelling di saat liburan yang terjatah sabtu minggu (tidak seperti orang kantoran yang dijatah libur hanya hari Minggu), dan banyak hal lain yang waaaaajib aku syukuri.

Yah.. memang ku akui. Aku adalah orang yang bertipe "tak mau diam". Mencoba untuk berhenti dari segala 'pengalihan pikiran dari tesis', tapi ternyata ada lagi yang datang, ada lagi yang muncul, ada lagi ide yang berkembang untuk dijalankan, dilaksanakan, dipertanggungjawabkan. Semua aktifitasku baik organisasi dan mengajar part time sudah aku off semua. Tapi apa? masih ada kegiatan baru yang datang menggoda dan yang paling menggoda itu adalah Sabtu Minggu aku  di rayu dengan yang namanya "travelling". hihihi... tuh kan.. ada saja... Ga bergerak, ga keren.. kekekekek 

Akhir agustus dan september, bulan-bulan yang boleh dibilang penuh dengan jadwal travelling setiap minggunya.

Akhir agustus kemaren dapat rezeki nimbrung temen. Si teman dapat tiket gratisan untuk mengikuti sebuah show... Tangerang.. untuk pertama kalinya aku ke sana... Dengan bermodalkan, tanya sana tanya sini, akhirnya sampai di Tangerang, tapi sesampainya di Tangerang bingung lagi, arah jalan menuju tempat show nya... Banyak juga yang tidak tahu tempat yang dimaksud, termasuk satpam sekalipun. Akhirnya kita beranikan untuk jalan kaki, bermodalkan feeling.  Dan sang penolong pun datang, lihat mahasiswa di jalanan, tanya mereka, alhamdulillah mereka tahu tempat tersebut.

Enaknya pergi dengan teman yang ga gampang capek, yang ga suka mengeluh, dan sudah tahu kepribadian masing-masing itu adalah bisa menikmati perjalanan dengan santainya tanpa harus merasa tidak enak atau merasa enggan atau merasa hal hal yang buruk lainnya. Kita saling seiya sekata saja, walaupun kita dilanda kebingungan, kelaparan, kelelahan akibat tak tahu arah.. hohohoho.. 

Ok... Tangerang katanya adalah kota industri. Saat baru datang ke sana memang terkesan kota itu begitu gersang. Ada sesuatu yang sama-sama kita rasakan saat itu. Kotanya padat dengan bangunan, tapi manusianya sangat sedikit sekali terlihat di jalanan. Sampai aku menyimpulkan kota ini sebagai "Kota ramai nan sepi". Begitu juga saat akan balik ke Jakarta. Bis padat, gedung padat, tapi manusianya sangat sedikit terlihat di jalanan. Dan eng ing eng.. di perjalanan pulang, ternyata Tangerang memperlihatkan sisi lain dari kegersangan dan kesepiannya. Perjalanan pulang dihiasi dengan pemandangan hijau yang luaaaas sekali... Alhamdulillah sungguh memanjakan mata. 

Next trip adalah Lampung.
Orang minangkabau itu saling menenggang, punya ancang-ancang yang mantap (menurutku). Awalnya karena anggaran dana terbilang luamayan besar untuk ongkos ke Lampungnya, kita kekurangan anggota. tenggang menenggang, cari alternatif lain supaya harga patungan bisa menjadi lebih kecil. Secara tidak langsung aku berperan sebagai "ketua" rombongan (lagi-lagi). Dan akhirnya semuanya aku yang mengatur. Hanya mengatur saja, yang melaksanakan tetap teman-teman yang berbakat di bidangnya.. hehe.. Yang sempat tidak membuat enak itu sebenarnya adalah, sudah dibuatkan grup untuk saling berdiskusi untuk saling tukar pendapat mengenai teknis perjalanan nanti, tapi mengutarakan pendapatnya tetap lewat japri kepadaku. Dan akhirnya aku harus menguras otak, bagaimana supaya menjadi win win solution buat semua (karena aku tahu persis bagaimana kondisi masing-masing lewat japrian tadi). Lumayan membuat tidak enak, karena jika aku mengambil keputusan A, keputusan B pun harus bisa masuk. *apa sih? hahah.. pokoknya begitulah... menjadi penengah, menjadi notulen, menjadi MC sekalian menjadi moderator acara secara online..  

Alhamdulillah akhirnya dapat win win solution juga. Kita berangkat dengan mobil rental yang disewa temanku yang berdomisili di Bogor. janjian jam 8 udah berangkat dari Jakarta, ternyata semua ngaret.. hahaha... Bagiku dan bagi teman-teman lain yang sudah saling memahami karakter masing-masing sih, ini sudah suatu hal yang lumrah dan saling mengerti saja. Tapi berhubung dalam rombongan kali ini kita kedatangan 2 orang tamu yang belum mengerti karakter satu sama lain, jadilah perjalanan ini agak meninggalkan jejak "tidak enak"... hihihi... 

Berangkatnya ngaret, pulangnya ada yang nanya "kapan kita pulang?".. ahahaha... cape deh..

Ok.. lets enjoy this trip...

Akhirnya berangkat juga, aku berangkat dari Depok, secara salah satu temanku dalam keadaan tidak fit. Musti konsumsi obat gede-gede. Akhirnya aku menjadi pendampingnya saat itu. Berangkat dari Depok, kemudian menuju Jakarta setelah itu Tangerang dan terakhir Cilegon (rute penjemputan penumpang, hihihihi :p).. Setelah terkumpul semua pasukan, sopir pun berganti. Dalam mobil itu membawa 1 ibu hamil, 2 ibu-ibu yang sedang sakit dan 1 gadis yang kurang fit. Bagus... Beban sekali buat para cowok-cowok sepertinya.. ahahahaha.. Peace guys... 

Perjalanan menuju pelabuhan Merak lumayan lama.. Dan mobil sempat ngadat. Kalau sudah di gigi 1, tiba-tiba saja mesinnya mati. Jadi keinget vario-ku di rumah. Penyakitnya sama. Dibilang akinya yang kena juga nggak... Emang sudah waktunya begitu kali ya? Tapi kalau diajak ngebut, oke oke aja. Lancar banget malah.. hahay. Dan akhirnya nyampe di pelabuhan sudah sore. Tapi ada untungnya juga.. Sunset guys... ^_^ ^_^

Indaaaaaaaaaaaaah... Pemandangan di pelabuhan pun tak kalah indah, riak air akibat hempasan badan kapal pun membuatku terlena... Indah, damai... LUAR BIASA!!! SUBHANALLAH ALHAMDULILLAH ALLAHU AKBAR!!! ^_^ ^_^

Pulau yang di belakang itu.. Baguuus.. :D :D ;D
Laut itu tempat lepas mata memandang
 
Riak air, Riuh Ramai Jernih
Jaketnya dooong.. Biomedik FKUI.. *pamer pamer :p


Sunset ^_^ ^_^
"Gonjong"nya Lampung sudah terlihat.. B|





Satu hal yang juga membuatku takjub saat di kapal... Anginnya kuenceeeng... Apalagi di depan kapal... Wuuuussssshhh.. nyaris ga bisa 'handle' diri sendiri, berasa mau diterbangin angin, kayak layangan.. :D

Si sopir kedua, suaminya teman, bawa mobilnya mahir beneeer. Saking mahirnya ngebuuuut, lupa kalau istrinya lagi hamil 6 bulan. Kena tegur berkali-kali deh sama istrinya. Kami cuma diem.. hihihihi :p

Ok, sesampainya di Lampung sudah tengah malam sekali. Kita menginap di wisma yang telah disediakan. Agak serem sih... toiletnya, mm.. membuatku mikir buat mandi tengah malam, padahal gerah banget ini ceritanya...  Tapi alhamdulillah dapat tambahan kamar, di kamar yang satunya itu kamar mandinya lebih "bersahabat", jadi bersih-bersihnya di sana deh.. :p

Dan puncak acara pun di mulai keesokan harinya. Pernikahan. hm... ya.. pernikahan. Si calon pengantin sampai tak bisa berkata apa-apa, tegang banget, grogi abis, pucat pasi. Mungkin lebih parah lagi perasaannya ketimbang menghadapi ujian skripsi atau tesis atau seminar di khalayak ramai ya? Ijab Qabul disaksikan oleh semua orang, malaikat dan berjanji kepada Sang Khalik... Perjanjian yang berat memang...

Yap Pernikahan. Bukanlah suatu hal yang paling akhir, tapi itu adalah awal dari kehidupan baru. Khutbah nikahnya menyentuh sekali... Menebarkan setiap keindahan yang ada dalam pernikahan... Hm.. Semoga segera bisa menikah juga.. Dengan seseorang yang bisa membimbing menjadi insan yang lebih baik.. Aamiin.. :) :)

Ok, sampai dimana kita tadi, jadi mengkhayal kemana-mana barusan, gara-gara topik pernikahan ini..
Oya, setelah ijab qabul, resepsi di gedungnya.. Nih foto-fotonya... Rempong juga muter-muterin jilbab begitu, akhirnya aku dibantuin oleh istri teman yang kebetulan juga ikut dalam rombongan kita... Jadi ingat lelucon salah satu komik stand up comedy, Babab. Dia menyindir para wanita yang berjilbab "ribet".... "gimana cara pakainya itu? atau mungkin jilbabnya dibentangin trus kepalanya muter" puas banget ketawa dengan lelucon itu "sini saya bentangin".. kalimat yang bikin ngakak... Aku memang kurang suka dengan model model jilbab yang rempong. tapi kalau seandainya dalam suasana tertentu, seperti resepsi pernikahan atau memang ada acara khusus di sebuah panggung yang mengharuskan untuk berdandan, mau tak mau aku harus menghargai mereka. Setidaknya aku harus "berdandan", secara sehari-harinya jarang sekali berdandan ria.. :p

Lihat deh model jilbab saat resepsi di lampung ini:

ini pakaian di acara nikahan

ini pakaian di acara resepsi

Hahay, sesuatu banget yah "berdandan" itu... Bisa ga ya, tanpa dandan tapi tetap manis, enak dipandang dan senyuman menentramkan??? 

Selama acara resepsi, salah seorang dari kita menyumbangkan suara emasnya. Aku dan salah seorang teman lainnya ikut tampil di depan panggung untuk membantu sang "anak daro" untuk mengeluarkan suaranya bernyanyi di pelaminan... 

Berkumpul itu seru, apalagi kita punya bahan lelucon yang sama yang saling bisa dimengerti lucunya dimana.. hihihi... Salah satu rombongan yang boleh dibilang "brondong" ketika kita bercerita lelucon-lelucon masa lalu, dianya malah cengo. Ga nyambung, karena saat lelucon itu ada, dianya belum lahir, atau mungkin masih dalam dunia alam bawah sadar (balita;red).

Kita pulang dengan masih dalam keadaan berdandan ala 'putri-putri dari negeri kahyangan antah barantah'. Menyusuri toko oleh-oleh, dan sayangnya tidak sempat foto-foto di tugu yang menjadi ciri khas kotabumi. Di Bandar jaya kita mampir di sebuah mesjid, shalat dan sedikit bersih-bersih, tukar baju. Plong.. berasa menjadi diri sendiri kembali.. Haha... Segarrrrr... 

Menatapi malam dengan suguhan langit dan laut malam, angin malam di atas kapal. Ada perasaan tenang, ada perasaan damai, ada perasaan, hm entahlah perasaan apa saat itu. tenang dan otaknya plong sekali dan tak henti-hetinya takjub dengan luasnya alam Sang Khalik. Ada suatu kebahagiaan yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata ketika menimati sudut kapal sendirian... Berasa 'pacaran' sama Sang Khalik (mungkin ini bisa sedikit menggambarkan perasaanku). 

Sebelum menyebrang, mobil avanza rentalan itu dipenuhi oleh suara-suara merdu, menyanyi bersama, berasa KL (kuliah lapangan) lagi. Aku bahagia dan bersyukur mempunyai teman-teman seperti mereka. Ga neko-neko. Tapi tetap mengasyikkan. Seru.

Setelah menyebrang laut, semua pada tepar. Larut dalam ketenangan alam mimpi. Pak supir, mengantarkan lagi para pasukan. Cilegon dan Tangerang. Di Tangerang, supir berganti, mengantarkan pasukan ke Tebet, salemba, depok dan terakhir mengembalikan mobil rentalan ke Bogor.

Kemudian, beberapa di antara para pasukan benar-benar tepar.. Demam...   hihihi :p

Never mind.. lekas sembuh ya teman-teman,, Lain kali kita akan jelajahi kembali bumi milik Sang Khalik ini.. Tadabbur alam.. ^_^ ^_^

Senang bisa jalan-jalan bersama kalian... 

Now.. Back to activity... 

No comments:

Post a Comment