Saturday 22 February 2014

Perjalananku menuju ridhoNya

Sudah lama sekali tidak berkunjung ke sini. Terakhir 3 februari.. Hahay.. ternyata lumayan lama juga ini blog di cuekin. Ingin share banyak hal, tapi adaa aja kendalanya. 

Ok, sekarang biarkan jari-jariku bebas untuk menekan keyboard ini. Menerjemahkan segala isi hati dan isi otak selama beberapa hari terakhir.

Sebenarnya juga ingin nge-share tentang beberapa hal tentang politik, tentang beberapa calon yang akan mengajukan diri di pemilu nanti. Tapi mungkin kali ini belum begitu sempurna sesuai keinginanku, karena ga bisa searching terlalu leluasa, sinyal lemot banget dikosan.

Pemimpin... Aku sudah pernah mencoba menjadi sosok yang di tua-kan ini. Memang benar-benar tugas yang berat. Jadi, merasa "WAH" sekali ketika banyak para para politikus yang menyalonkan diri sendiri untuk menjadi yang 'utama' ini. Satu sisi bahagia jika melihat niat tulus mereka untuk mensejahterakan rakyat, tapi satu sisi merasa sedih dan greget ketika niat tulus itu ternyata mempunyai latar belakang "uang".

Pemimpin... Beberapa terakhir ini, kehidupan dan perasaanku di obok-obok oleh beberapa kasus. Salah satu kejadian yang sedang heboh saat ini adalah, seorang pemimpin Kota Surabaya... Ibu Risma. Satu dua kali teman-teman bercerita tentang beliau, aku tidak begitu tertarik. Tapi di waktu luang di suatu subuh, iseng aku buka youtube, menetapkan hati untuk menonton acara "mata najwa" di edisi Ibu Risma sampai habis. tes.. tes... tes... air mataku menetes, tak tertahan lagi... Yang paling membuat sedih dan jengkel dan segala perasaan jadi campur aduk adalah ketika beliau mengucapkan sebuah fakta... "anak sd!!!"

Arrrggghhh.. aku semakin bersemangat untuk ikut serta memajukan pendidikan Indonesia. Setidaknya aku ingin mendidik 'dasar' nya terlebih dahulu. Semoga ketika aku menguatkan dan membentuk pola pemikiran 'dasar', semoga kelak ketika mereka besar, mereka menjadi pribadi-pribadi yang baik dan benar-benar bermanfaat.. Aamiin ya Rahiim

Yep.. bulan ini aku di galaukan, dengan pembagian waktu, tesis, penelitian (penelitian ini otaknya juga bercabang jadi 5 pemikiran), mengajar di primagama, mengajar di utan kayu, dan Volkschool. Dan itu tempatnya juga tidak di satu tempat. Aku harus berjalan kaki, naik kereta, naik angkot, menghadang macet (ah lebay banget), tapi memang itu yang ku hadapi di Februari ini. 

Tesis, aku harus berperang dengan diriku sendiri, memerangi kemalasan membaca jurnal, kalau udah baca 1 atau 2 jurnal bawaannya ngantuk, akhirnya cari kegiatan lain. Penelitian, karena kendala dana dalam penelitian, aku harus berusaha mencari sumber dana lain. Mengurus beasiswa, mengurus hibah, mungkin bagi beberapa yang sudah terbiasa mengurus hal ini, mungkin ini adalah hal yang biasa saja, tapi bagiku ini sungguh suatu yang melelahkan dan luar biasa sekali ketika aku bisa mendapatkannya. LPDP, bagaimana aku searching, tanya sana sini untuk mengurus berkas-berkasnya, mencari lokasi wawancara, berdiam menenangkan diri ketika akan di wawancara. Aku berperang dengan diriku sendiri untuk mengatasi rasa takut dan rasa gugupku sendiri. Dalam diamku.. sebenarnya itulah yang terjadi. penuh gejolak rusuh dalam hati ini (hahay, bahasanya lebay ya? but its true!!!). Selain LPDP, aku juga dilibatkan dalam sebuah hibah, proyek dosen untuk menutupi biaya penelitianku yang sebenarnya juga hibah, tapi dananya sudah habis entah kemana oleh si penerima hibah. Aku menyusun proposalnya, aku membantu membuat anggaran dananya, dan aku mencari-cari tanda tangan orang yang berkepentingan untuk tanda tangan. Di saat aku sudah booking alat untuk penelitianku di lab terpadu, aku terpaksa membatalkan dan menuju depok sendirian, mencari tanda tangan. hahay, kelihatannya biasa saja ya, tapi saat itu tenagaku terkuras luar biasa. Aku ke Depok dengan hati ngedumel, karena itu energiku cepat habis, dari stasiun pocin, jalan kaki menuju DRPM, naik ke lantai atas, ternyata tempatnya bukan di sana lagi,  kemudian turun lagi, dan jalan lagi menuju gedung berikutnya. Fiuh,, melelahkan apalagi ditambah dengan hati yang tidak ikhlas.. *Pelajarannya adalah... Cintailah pekerjaanmu... (bUt I Can't!!! if the other people ask me mendadak dan tanpa mempertanyakan persetujuanku.. aku juga berhak untuk memilihkan? aku juga punya kesibukan!!!) Hahay.. Sudahlah.. tenangkan hati kembali... Tenaaaaang.. :) :)

Ah sepertinya akan kembali emosi dengan paragraf berikut ini. Penelitianku tidak hanya sampai di sana saja. pembagian waktu di lab, membuatku tidak bisa berpikir dengan baik. Harus membantu western blot, harus melihat bayi bayi sel kanker prostat di lab kultur dan pembagian waktu dengan 'real time'ku sendiri. Nah bagaimanakah aku membagi otak dan waktuku dengan hal hal ini? Belum lagi, sorenya aku mengajar.. malamnya aku ngajar lagi. 

Sibuk itu lumayan membuat pikiran teralihkan dari hal-hal yang tidak perlu dipikirkan, tapi lumayan membuat capek tiada henti, akhirnya kelabakan sendiri. Belum lagi, beberapa terakhir disibukkan dengan oprec Volkschool. Ketika sedang membaca jurnal, sedang konsentrasi, tiba-tiba datang sms atau chat WA, perihal oprec. Hahay, beberapa hari terakhir benar-benar luar biasa sibuknya. Belum lagi waktuku banyak disita oleh "perjalanan kaki"... Untuk oprec Volkschool, aku benar-benar jalan kaki, dari FKUI-Cikini, Pocin-Perpustakaan UI Depok, kemudian balik lagi. Mengajar di Primagama juga jalan kaki "FKUI-Primaga Cikini".. trus balik lagi.. Perjalanan yang luar biasa melelahkan. Jauuuuuh euy... Semoga bernilai ibadah di setiap langkahnya.

Volkschool.. Bagaimana kabar Volkschool hari ini? Alhamdulillah tim kita semakin banyak setelah oprec. Semoga saja semua tetap bertahan dan tetap istiqamah. Adik-adik di Cipete juga sepertinya bersemangat sekali untuk belajar. Masa-masa oprec adalah masa-masa yang membuat 'rempong' bagiku. H-1 menuju "gathering hasil oprec" membuatku pulang malam dari Depok. Huaaah.. baru kali itu aku pulang malam, dan menelusuri jalan-jalan yang sepi plus lewat kamar jenazah RSCM. Di keseharian sih lewat sana biasa-biasa aja, tapi berhubung sebelumnya aku mendapat cerita yang tidak-tidak tentang alam ghaib, jadilah melewati jalanan itu begitu membuat keringat dingin bercucuran. Setelah melewati kesendirian di perjalanan yang sepi, rasanya ALHAMDULILLAH banget!!!! hohoho...

Oya, ngomong-ngomong tentang Volkschool, tadi pagi dapat gambar ini  nih...

ngeliat gambar ini, berasa ingin dipeluuuk tuh anak yang ga punya sendal... pengen ngerangkul..

Hm... Kita manusia adalah makhluk sosial. Tidak semua orang yang seberuntung kita untuk menikmati segala ke glamour-an dunia... Tidak semua orang yang seberuntung kita untuk memiliki pakaian yang layak, makanan yang layak. Yuk Berbagi... :) :)




Monday 3 February 2014

Proses Belajar

Tak sekali dua kali benakku sempat berfikir, sebenarnya bagaimana sistem belajar itu sendiri? Bagaimana proses seseorang belajar? Dan hal ini kembali terpikirkan ketika Jakarta dilanda banjir dan masyarakat yang sedang diungsikan di sebuah perkumpulan pun memilih-milih makanan bantuan, dan bahkan ada yang menumpuk makanan. PRIHATIN!!! Menumpuk makanan di sembarang tempat. Aku menjadi tahu, kenapa kota ini menjadi banjir. Kesadaran masyarakat akan lingkungan itu sendiri memang tak ada. Tergambar bagaimana mereka menolak makanan bantuan tersebut dan menumpuknya di sembarang tempat. 

Teringat juga, ketika sedang duduk-duduk di salah satu stasiun kereta api, aku menemukan seorang remaja yang membuang sampah sembarangan, padahal tong sampah tepat di belakangnya. Pengen jambak tuh rambut si remaja!!!

Aku berfikir, bagaimana mengajarkan orang-orang yang seperti itu? Dan aku kembali bertanya-tanya, sebenarnya bagaimana proses kita belajar itu?

Aku membayangkan, bagaimana aku belajar, bagaimana aku berusaha mengerti sesuatu. Dan jawabannya adalah...

Sang guru/pengajar akan memberikan contoh yang benar kepada muridnya, memberi tahu hal-hal yang baik dan yang buruk. Yup GREAT!!! Itulah sebuah pembelajaran. Kita mendapat ilmu, dan meniru apa yang dikatakan guru. Baik guru itu berupa manusia atau berupa buku. 

Lalu bagaimana solusinya bagi masyarakat yang memang tidak sekolah??? Ah, lagi-lagi ini sebenarnya bisa diatasi jika setiap orang punya semangat belajar, punya rasa ingin tahu, punya keinginan untuk memiliki pemikiran yang lebih baik.

MINDSET!!! Beralihlah kepada pemikiran yang baik...

HIDUP ITU UNTUK BERIBADAH KEPADA SANG KHALIK!!!