Wednesday 30 January 2013

Sebuah Arti "Panggilan"

Kalau ngomong sama seseorang, kita biasa menggunakan panggilan tertentu. hari ini tiba-tiba saja lagi whatsapp-an sama teman-teman "Golex", terlintas, mereka para cowok sering memanggil dirinya sendiri dengan pangggilan "wak" singkatan dari "awak" (minang languange). 

teman-teman cowok minangku yang lain juga sering menggunakan panggilan ke diri sendiri seperti itu. Tapi ada beberapa cowo yang memanggil dirinya dengan nama panggilannya masing-masing. Dan tidak hanya cowok minang saja yang menggunakan nama panggilan ke dirinya sendiri. Teman-teman cowokku dari luar minang juga ada yang sebut nama, sebagai panggilannya ke dirinya sendiri. 

Panggilan, sesuatu yang sangat penting. Hal ini pernah jadi permasalahan beberapa waktu yang lalu. Aku dan sahabat karibku, biasa menggunakan panggilan "kau" dan "den". Ga inget juga itu panggilan asalnya darimana. Udah nyaman dengan panggilan itu, dan berasa lebih akrab saja. Kalau zaman sekarang sih, kalau para wanita menggunakan panggilan "kau dan den" ketika berbicara, itu terkesan "liar" atau "kurang sopan". Kalau zaman dahulu, itu adalah panggilan sehari-hari siapapun di kampung ranah minang. Yah, bagi sebagian orang mungkin terdengar agak kasar, tapi ketika kami mencoba untuk mengubah panggilan tersebut dengan menggunakan nama masing-masing, terasa sangat jauuuuuh sekali, Dan diputuskan lah untuk selalu menggunakan panggilan "kau dan den" tersebut *si bodo teuing orang mo bilang apa.. hehe :p

(tapi sekarang, karena adik sahabatku sudah mau melahirkan, dan dalam waktu dekat kita akan punya keponakan, jadilah panggilan berubah menjadi "mak etek" = panggilan untukku dan " mak dang"= panggilan untuk sahabatku).

Lain daerah lain pula sistem panggilannya. Di kampus, aku biasa menggunakan "aku dan kamu". Dan dengan teman yang akrab kadang kami memberi nama panggilan spesial masing-masing, yang di ubah dari nama dasar kami. Contoh : yudi menjadi yuyud maruyud, opi menjadi opi suropi, dan cut menjadi cucut marucut. *panggilan yang aneh.. but, ini yang membuat kita terasa begitu dekat.

Beda suasana, beda lagi panggilannya. Dengan 2 cecunguk yang bawel, kita punya gelar masing-masing juga. ahmad = buncit, adri = kakek/gembrot, opi = nenek.
*hahay, sudah dua orang yang memanggilku nenek (ahmad dan eli)
*dan panggilan "mak" pun sudah mulai melekat --> beberapa link dari Golex... weh weh weh.. :p

Satu hal lagi yang mungkin dengan terpaksa aku selipkan di akhir postingan ini. Panggilan kepada kekasih.. *eleuh.. :o

Macam-macam juga panggilan kepada sang kekasih. Tapi pada umumnya mereka yang pacaran memanggil sang kekasih hati dengan panggilan "ayank". Dan tidak sedikit juga memanggil dengan nama panggilan yang aneh-aneh. Dan panggilan tersebut punya sejarah masing-masing dan mempunyai kekuatan tersendiri dalam menjalani hubungan... 

*apapun panggilannya yang penting tetap FUN.. ^_^ ^_^


4 comments:

  1. wak pun pake panggilang 'wak' pada diri sendiri :p

    ReplyDelete
  2. hahaha.. bara "wak" sakilo??? xixixi :p

    ReplyDelete
  3. hauhahahaahha....awak sato sakaki...huahahahaha

    ReplyDelete
  4. hahaha... "haik!!!"

    *membungkuk kan badan ala orang JEPANG... :D

    ReplyDelete